Dag Dig Dug!

Siapa di sana? Siapa dia? Wajahnya tertutup topi jerami lebar. Aku hanya dapat melihat seulas senyum tipis yang bernaung pada bibir coklatnya. Tangannya yang nampak kasar dan berkapal--khas lelaki--sibuk mengetik di notebook yang sama dengan milikku. Tangannya begitu cekatan dan terampil. Sembari mendengarkan musik dan sesekali menyesap minuman dalam botol plastik, ia begitu larut dalam kesibukan. Tangannya terus mengetik dan mengetik hingga mebuatku penasaran. Apa sih yang sedang ia kerjakan? Kenapa begitu asyik? Ia tidak mempedulikan lalu lalang orang atau keributan-keributan di sekitarnya. Ia tetap menatap layar notebook dan tak menghiraukanku yang masih menatapnya.


Ini pekan raya, dilaksanakan tiga bulan sekali di kotaku. Dan temanya kali ini adalah masa lalu. Aku tak ingat temanya tapi ini berkaitan dengan masa lalu. Coba lihat, orang berseliweran dengan baju kuno. Para lelaki menggunakan topi jerami, menggenggam garpu jerami atau kapak. Ada yang berpakaian ala Robin Hood memanggul tabung anak panah. Ada pula yang berpakaian ala bangsawan dan menggunakan kemeja beludru dan bermanset. Para perempuan mengenakan rok-rok panjang, penutup kepala, celemek putih berenda, dan terompah yang berbunyi khas ketika dipakai melangkah.

Sementara aku ke sini karena tugas meliput dan mengenakan pakaian ala penyihir jahat berwarna abu-abu. Banyak anak yang memaksaku memberi mereka permen atau coklat. Entah kenapa mereka seperti memanfaatkan pekan raya ini menjadi Halloween yang terlalu cepat sebulan. Namun kini aku telah selesai mewawancarai panitia pekan raya dan orang-orang yang datang. Temanku Tom telah selesai mengambil foto. Kini aku duduk menikmati minuman rempah-rempah, menyelesaikan laporanku, dan menatap lelaki ini.

Ia mengangkat kepala dan menoleh. Jantungku berdegup. Belum sempat aku meredakan hela nafasku yang tertahan, tiba-tiba seorang perempuan cantik berpakaian seperti tuan putri menghampirinya lalu menyentuh tangannya. Aku diam. "Ayah, ayo pulang," ujar perempuan itu. Aku kembali menekuni laporanku.

2 Komentar

  1. aih, dah nikah rupanya. eh siapa tahu duda, cing...hahahhahhhahahhhahahahahahahahaahaa

    BalasHapus
  2. hahahahah betul betul bisa lirik2 dikit ya mbak :D

    BalasHapus
Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama