Waktunya Istirahaaaaaaat

Hai blog! Hai pembaca blog! Hai semuaaaaaa :D


Selamat libur akhir tahun ya, hehehhee :)




Punya rencana apa liburan kali ini? Mm, saya sih terjebak dengan asyik di kota hujan. Keluarga saya akan pergi berlibur. Tapi saya sendiri tidak ikut. Seperti biasa, alasan terkuat untuk tetap berada di Bogor adalah kampus. Meskipun alasan ini ngga bikin kesal. Sebetulnya, yah, saya senang-senang aja kok.

Jadi begini. Saya masih punya tanggungan beberapa tugas yang harus selesai dikerjakan. Ada tugas mata kuliah humas, komunikasi bisnis, dan event organizer. Beruntunglah tugas ini bisa dicicil perlahan selama liburan. Coba kalau ini hari kuliah seperti biasa. Normalnya, setiap tugas ini dikejar deadline untuk dikumpulkan dalam waktu 1 minggu. Dan lebih normalnya lagi, dosen setiap mata kuliah memberi tugas yang berbeda tapi sama banyaknya dan dikumpulkan beruntun dalam 1 minggu. Itu keren! Hahahahahaha


Jelas, saya ngga punya pikiran buat pergi dari Bogor. Sementara keluarga saya tahun baruan, saya di rumah, duduk menghadap lepi. Otomatis, lepi menjadi sahabat setia. Tapi hal yg paling saya utamakan juga bukan ngerjain tugas, lho. Satu aja. Istirahat.

Dua hari yg lalu saya dibekam. Biasanya orang yg dibekam akan meninggalkan bekas kemerahan di kulit. Paling juga bintik-bintik. Saya malah mendapatkan bekas memar ungu gelap mirip bonyok. Disentuh saja sakit. Sebelum dibekam, tekanan darah saya 90 per 80. Menurut Bu Susi (yang membekam) katanya itu cukup rendah. Jadi jangan terlalu banyak dibekam (saya kurang paham terlalu banyak di sini maksudnya gimana). Akhirnya punggung saya dibekam sambil duduk untuk menaikkan tekanan darah.

Dan ternyata rasanya maknyos.

Saya sampai gigit bantal. Saya juga cerita tentang berminggu-minggu yang saya lewati dengan mimisan. Kadang bersin dan meludah pun keluar darah. Bangun tidur di pagi hari, tubuh saya pegal-pegal. Kalau saya cek, sering ada memar yang entah dari mana datangnya dan entah bagaimana bisa muncul. Bu Susi bilang ada masalah pembekuan darah. Saya kekurangan vitamin K. Apalagi setelah saya cerita jam tidur saya. Dalam satu minggu, enam hari bisa saya habiskan dengan tidur satu sampai dua jam sepanjang malam. Bu Susi bilang saya kurang istirahat.

Dua hari terakhir saya memilih tidur cepat. Tubuh rasanya tanpa daya. Padahal saya makan teratur. Saya jarang terlambat makan. Memang saya akui nafsu makan saya agak buruk. Akhir-akhir ini saya cenderung pilih-pilih makanan. Kalau saya dulunya rakus makan sayur dan buah, sekarang pun menyentuh saja agak malas. Makanan-makanan itu seperti tanpa rasa. Makanya saya pilih makanan yang pedas-pedas.

Hal paling buruk dari tekanan darah rendah adalah rasa lemas yang datang tanpa diundang. Lemaaaaas sekali. Untung sudah waktunya libur. Coba kalau masih hari kuliah. Lemasnya ini akan sangat menganggug.

Oh ya, buat yang tinggal di Bogor dan sekitarnya, yuk datang ke Gor Padjajaran tanggal 3 Januari. Saya jadi panitia acara Sparteen. Seru lho! Ada kompetisi 3 on 3 Basketball, Modern Dance, dan Rally Photo. Sampai hari ini, peserta tim basket ada 14 SMA/SMK/MA lho! Hehe, sekalian promosi ceritanya :)

2 Komentar

  1. waah, kecapekan gitu ya sampai dibekam segala...
    jadi pingin dibekam *ehh
    salam kenal, berkunjung balik dan folbek bila berkenan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahahah dibekam itu asal jangan rewel aja soalnya agak nyut nyut :) siaaaap ini mau berkunjung balik

      Hapus
Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama