Olivia [Bagian 6]
"Mein Name ist Miriam," Frau Artha mengucapkannya dengan lantang sembari menunjuk tulisan di papan tu…
"Mein Name ist Miriam," Frau Artha mengucapkannya dengan lantang sembari menunjuk tulisan di papan tu…
Garut bukan cuma tentang domba dan dodol. Garut juga punya akar wangi dan jaket kulit. Garut tidak melulu soal bati…
Tiga bulan sekolah di sini. Baru sekarang Olivia benar-benar mengobrol dengan seorang teman tanpa embel-embel t…
blogupnorth.wordpress.com "Seharusnya pasar hanya untuk para profesional," begitu kira-kira kalim…
"San, aku akan menikah." Ciara berbisik di sampingku. "Dengan siapa?" suaraku terdengar san…
"Kamu anak kelas satu yang dari kota itu, ya?" Olivia mendongak dari buku yang ia baca. Mengganggu …
Hujan. Hujan sepagi ini. Alam yang muram. Mendukung kelam dan mendung dalam kamar Olivia. Berbagai memori tenta…
Hai semua! Lama saya tidak menulis di blog ini *uhuk* dan baru dini hari tadi saya membuat tulisan baru. Ya, ya…
backgroundnya unyu, gambar pithik :D Entah kenapa, setiap menemukan orang seumuran saya yang suka menulis, sa…
Kemarin, sepulang sekolah, Mas Wahyu mengajak Olivia ke pasar malam. Ini pertanda apa? Rasanya sungguh cepat. B…
Mati aku . Olivia menghembuskan nafas keras-keras. Ia menengok jam tangan. Pukul empat sore. Angkutan umum ter…
nasyidterpilih.blogspot.com Aku tak mencoba menjadi penyelamat atau pahwalan bagi sesiapa Termasuk engkau Aku b…
Judul : Senja di Chao Phraya Penulis : Endah Raharjo Tebal : …
Judul : Vanishing Acts. Hati yang Hilang. Penulis : Jodi Picoult Penerjem…