Menuju Sidang

Buat orang-orang terdekat, gue dianggap makhluk aneh kayaknya. Bukan alien sih. Tapi dengan tingkat absurditas, kekonyolan, spontanitas, dan kenekatan yang gue miliki. Naaah ceritanya gue nekat mau daftar sidang minggu ini. Gebleg kan? 

Padahal:
- Gue merasa public speaking bukan kemampuan utama. Jadi presentasi depan penguji itu kayak melakukan adegan bunuh diri di depan publik.
- Gue belum fit. Siklus harian gue adalah tidur, bangun, batuk, bersin, mual, makan, mual lagi, demam, ngigo dikit, mimpi aneh, sadar, tidak sadar, batuk, tidur, bangun, gitu terus ngulang kayak lingkaran setan.
- Gue stres karena ngerasa ga punya pegangan nulis karya ilmiah secara waras itu gimana. Mulai dari pertentangan batin antara nurutin kata orang kalo nulis harus SPOK sementara gue berpikir yang-penting-ilmiah, subyektivitas yang katanya masih kerasa, sampe dosbing gue yang sepertinya percaya gila sama tulisan gue. Aneh ga sih ada bimbingan tanpa revisi?

Lalu muncul percakapan ini di sms
"Lu udah siap sidang?"
"Kan gue bilang nekat jadi ya siap-siapin aja HAHAHA"

Iya, jadi modal gue daftar sidang itu nekat bukan siap. Gue sumpek ditanya kapan sidang. Orang ngira karena gue suka nulis lantas bikin karya ilmiah itu segampang gue nyeplok telor. 

KAGAK LAH, KAMPRET. Nulisnya pake mikir itu. Jungkir balik. 

Btw gue udah biasa ada yang ketawa baca tulisan gue. Waktu gue ngetik postingan ini, di TL ada yang lagi ketawa sama kosa kata yang gue gunakan dalam TA. Gue juga ga ngerti sih kenapa pake kosa kata itu. Ya pokoknya enak aja di telinga. Selama ga merusak bahasa ya gapapa. Tetot.

1 Komentar

Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama