Taraaaaaa!
Ini pengalaman pertama saya membuat desain sampul majalah. Hehehe, warna teksnya mencolok ya? Sebetulnya bukan yang ini yang saya kumpulkan ke dosen. Tapi file yang saya kumpulkan ke dosen hilang jadi terpaksa saya posting yang ini ^_^
Saya baru belajar desain grafis semester ini, semester 3. Awalnya saya benar-benar nol soal CorelDraw dan Photoshop. Benar-benar pemula. Tapi karena diberi tugas oleh dosen mau ga mau saya usaha dong. Oh ya, foto buat sampul majalah ini diambil di lantai dua gedung kampus. Kenapa pakai baju hitam? Itu seragam jurusan saya. Di kampus, tiap hari Kamis, kami wajib memakai seragam jurusan masing-masing.
Untuk fotonya sendiri saya edit pakai Photoshop. Karena foto aslinya warnanya kurang bagus walaupun pencahayaannya sudah bagus. Jadi warna jendela, kerudung, dan bibir saya buat makin ngejreng hehehhe. Kalau kita lihat sampul majalah ini di CorelDraw yang menggunakan sistem warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Key) maka fotonya terlihat lebih redup. Karena saya export sampulnya menjadi bentuk JPEG, anda akan melihat fotonya sangat mencolok. Warnanya benar-benar hidup. Begitu pula kalau anda melihatnya di Photoshop yang menggunakan sistem RGB (Red, Green, Blue).
File asli yang saya kumpulkan ke dosen sedikit saya ubah di beberapa bagian. Misal, judul majalah, saya bikin jadi hitam. Lalu teks di bagian kanan dalam kotak putih saya hitamkan semua.
Menurut saya, belajar desain itu asyik. Ya, walaupun saya belum mahir, dan memang waktu pengerjaannya lama. Saya merombak ulang majalah ini butuh berjam-jam. Teman-teman bilang, sampul majalah saya benar-benar mirip majalah. Kayak majalah beneran, deh. Sedikit tips dari saya :
* Point of interest atau emphasis. Harus ada titik fokus dimana sampul itu benar-benar menarik perhatian orang. Biasanya melalui foto. Kalau bikin majalah di CorelDraw, sebaiknya foto dibuat seukuran dengan halaman sehingga sekaligus menjadi background bagi artikel maupun nama majalah itu sendiri.
* Ada headline. Awalnya majalah saya dikritik seorang teman karena tanpa headline. Bisa anda tebak headline saya? Yap, itu dia. Writerpreneruship, Bikin Buku Bikin Duit.
* Jangan takut meletakkan banyak judul artikel di bagian depan. Biasanya majalah beneran juga rame kan? Hehe. Kami sendiri oleh dosen nantinya akan disuruh menulis semua artikel itu. Jangan takut ga bisa nulis. Kalau bikin majalah, cari topik yang dikuasai atau setidaknya familiar.
Oke, sekian ngocehnya soal majalah. Semoga suka :D
Ini pengalaman pertama saya membuat desain sampul majalah. Hehehe, warna teksnya mencolok ya? Sebetulnya bukan yang ini yang saya kumpulkan ke dosen. Tapi file yang saya kumpulkan ke dosen hilang jadi terpaksa saya posting yang ini ^_^
Saya baru belajar desain grafis semester ini, semester 3. Awalnya saya benar-benar nol soal CorelDraw dan Photoshop. Benar-benar pemula. Tapi karena diberi tugas oleh dosen mau ga mau saya usaha dong. Oh ya, foto buat sampul majalah ini diambil di lantai dua gedung kampus. Kenapa pakai baju hitam? Itu seragam jurusan saya. Di kampus, tiap hari Kamis, kami wajib memakai seragam jurusan masing-masing.
Untuk fotonya sendiri saya edit pakai Photoshop. Karena foto aslinya warnanya kurang bagus walaupun pencahayaannya sudah bagus. Jadi warna jendela, kerudung, dan bibir saya buat makin ngejreng hehehhe. Kalau kita lihat sampul majalah ini di CorelDraw yang menggunakan sistem warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Key) maka fotonya terlihat lebih redup. Karena saya export sampulnya menjadi bentuk JPEG, anda akan melihat fotonya sangat mencolok. Warnanya benar-benar hidup. Begitu pula kalau anda melihatnya di Photoshop yang menggunakan sistem RGB (Red, Green, Blue).
File asli yang saya kumpulkan ke dosen sedikit saya ubah di beberapa bagian. Misal, judul majalah, saya bikin jadi hitam. Lalu teks di bagian kanan dalam kotak putih saya hitamkan semua.
Menurut saya, belajar desain itu asyik. Ya, walaupun saya belum mahir, dan memang waktu pengerjaannya lama. Saya merombak ulang majalah ini butuh berjam-jam. Teman-teman bilang, sampul majalah saya benar-benar mirip majalah. Kayak majalah beneran, deh. Sedikit tips dari saya :
* Point of interest atau emphasis. Harus ada titik fokus dimana sampul itu benar-benar menarik perhatian orang. Biasanya melalui foto. Kalau bikin majalah di CorelDraw, sebaiknya foto dibuat seukuran dengan halaman sehingga sekaligus menjadi background bagi artikel maupun nama majalah itu sendiri.
* Ada headline. Awalnya majalah saya dikritik seorang teman karena tanpa headline. Bisa anda tebak headline saya? Yap, itu dia. Writerpreneruship, Bikin Buku Bikin Duit.
* Jangan takut meletakkan banyak judul artikel di bagian depan. Biasanya majalah beneran juga rame kan? Hehe. Kami sendiri oleh dosen nantinya akan disuruh menulis semua artikel itu. Jangan takut ga bisa nulis. Kalau bikin majalah, cari topik yang dikuasai atau setidaknya familiar.
Oke, sekian ngocehnya soal majalah. Semoga suka :D