Postingan

Menampilkan postingan dengan label resensi

Oppenheimer: Ketika Seorang Ilmuwan Ingin Membuktikan Teorinya

Gambar
Oppenheimer (Sumber: Movfreak) Sejak kecil, saya selalu dicekoki film perang. Contohnya adalah Tears of the Sun, Black Hawk Down, dan Blood Diamond. Kemudian saya jatuh cinta dengan film fiksi ilmiah. Inception adalah salah satu jagoan saya sepanjang masa.

Barbie: Ketika Mattel Berambisi Menjadi IP Company Lewat Mainan

Gambar
Sumber: Instagram Barbie the Movie Bagaimana film Barbie dari kacamata orang yang tidak main Barbie atau tidak pernah nonton film kartunnya? Sebagai seseorang yang tidak tumbuh besar dengan Barbie, saya punya satu alasan menonton film ini. Ya, karena Margot Robbie.

Gundala Review

Gambar
Gundala (sumber: Screenplay Production dan Legacy Pictures) Mulai tahun ini, proyek film superhero lokal akan dimulai dengan dirilisnya Gundala. Bumilangit  sebagai pemilik hak cipta para tokoh superhero lokal ini akan melahirkan Jagat Sinema Bumilangit yang nantinya  seperti MCU atau DCEU. Dengan biaya produksi yang tinggi, tekanan untuk menghasilkan keuntungan yang sebanding pun muncul. Namun nampaknya tak akan sulit untuk meraih penonton minimal dua juta orang mengingat antusiasme publik terhadap Gundala. Akan sangat disayangkan bila publik tidak mendukung karya sineas dalam negeri tetapi justru mengelu-elukan superhero luar. Padahal, Gundala memiliki potensi untuk dicintai.

Instant Family, Dorongan Instan Memiliki Keturunan.

Gambar
anygoodfilms.com "Kapan nikah?" adalah pertanyaan overrated. Hal ini sepertinya tidak berlaku di Amerika sana. Begitu pula dengan pertanyaan "Kapan punya anak?" Pasangan yang sudah menikah bertahun-tahun tanpa anak pun tidak terasa aneh bahkan wajar-wajar saja. Orangtua maupun mertuanya tidak ribut bertanya kapan akan menimang cucu. Tujuan dari berumah tangga bukanlah beranak pinak melainkan menghabiskan sisa usia bersama orang yang dicintai. Instant Family berusaha mengangkat isu yang lebih mendesak dibanding menikah atau memiliki anak yaitu menolong anak-anak telantar untuk mendapatkan keluarga. Film ini diadaptasi dari kisah nyata sang sutradara.

Masa Depan di Tangan Perempuan

Gambar
media.services.cinergy.ch imdb.com Bird Box maupun A Quiet Place memiliki beberapa kesamaan. Pertama, kita bisa lihat dari posternya. Kedua film ini sama-sama memposisikan tokoh perempuan sebagai sang hero. Tokoh yang dimaksud sama-sama seorang ibu dan sama-sama memperjuangkan hidup anak-anaknya. Terasa familiar sekaligus sebuah kebetulan yang menarik, bukan? Tapi tentu saja ini bukan kebetulan belaka. Dunia yang tengah menggaungkan kesetaraan gender di berbagai lini tentu ikut memengaruhi dunia seni. Para sineas berbondong-bondong menciptakan karya seni yang menonjolkan kiprah perempuan. Perempuan tidak lagi digambarkan lemah, perlu perlindungan, atau selalu mengharapkan bantuan. Perempuan di layar lebar justru menjadi sosok yang tangguh; sosok yang menjadi model pemberdayaan diri sesamanya.

Mendobrak Konsep Cantik Melalui My Id is Gangnam Beauty

Gambar
viu.com Salah satu stereotip yang dilekatkan masyarakat terhadap Korea Selatan adalah plastik. Korea Selatan memang dikenal sebagai negara yang penduduknya familiar dengan operasi plastik sebagai salah satu prosedur mempercantik diri dan sudah dapat diterima oleh berbagai kalangan. Sayangnya hal ini masih menjadi perdebatan dengan embel-embel bahwa hasil operasi plastik dianggap melanggar kodrat dan tidak sesuai dengan konsep cantik dari lahir. Padahal seharusnya prosedur operasi plastik yang dilakukan seseorang tidak menjadi perdebatan karena itu adalah pilihan individu yang tidak menyakiti orang lain. Itulah yang dicoba dilakukan oleh My Id is Gangnam Beauty. Drama yang diadaptasi dari Webtoon ini mengangkat topik mengenai perdebatan masyarakat mengenai cantik natural versus cantik buatan. Kedua istilah ini sebenarnya tidak pantas digunakan karena tentu saja kita tidak memiliki andil terhadap tubuh orang lain, bukan?

Komedi Sekaligus Misteri Ala Terius Behind Me

Gambar
layar.id So Ji Sub kembali tampil di layar kaca dengan karya menarik lainnya melalui Terius Behind Me. Aktor berusia kepala empat yang pesonanya tak pudar oleh waktu ini berperan sebagai seorang agen rahasia bernama Terius alias Wang Jeong Nam alias Kim Bon. Kali ini ia dipasangkan dengan Jung In Sun yang namanya meroket sejak membintangi Laughter in Waikiki.  Awalnya saya tidak memiliki ekspektasi terhadap akting Jung In Sun. Ketika membintangi Laughter in Waikiki, ia memerankan karakter ibu tunggal yang ceroboh dan polos. Saya sempat beranggapan bahwa peran Jung In Sun di Terius Behind Me tidak akan berbeda jauh dengan perannya di Laughter in Waikiki. Ternyata pendapat saya salah besar! Di sini ia memang berperan sebagai ibu tunggal. Tetapi karakternya adalah perempuan serba bisa yang bahkan bisa mengecoh agen rahasia dan mampu membongkar kedok mata-mata.

Selepas Marlina Memenggal Kepala

Gambar
inspiratorfreak.com Menurut Marlina, ia perempuan paling sial. Perempuan yang menjadi bagian dari golongan marjinal itu—tentu kita tahu ketidaksetaraan gender dan tetek bengeknya yang saya maksud—masih bisa lebih sial lagi dari sekedar dilahirkan. Sudah perempuan, hidup pula. Keguguran, menjadi janda, direndahkan juga. Pokoknya kesialan seperti tidak habis menimpa hidup Marlina yang sudah dikutuk karena lahir sebagai perempuan.

Saat Dunia Maya Mengancam Nyawa

Gambar
asianwiki.com Setelah menamatkan kedua puluh episode Drama Korea Ghost, lagi-lagi saya makin sebal dengan kebanyakan acara televisi dalam negeri. Kenapa kita tidak membuat sinetron seperti ini? Labelnya sih drama tapi Ghost tidak melulu bicara soal cinta−malah porsi cintanya sedikit sekali. Serial ini lebih menitikberatkan pada kasus kejahatan siber yang ditangani BPKDM (Badan Penyelidik Kejahatan Dunia Maya). Uniknya, di sini kita akan disuguhi berbagai trik yang dilakukan hacker maupun cracker . Rasanya seperti belajar komputer.

The Hobbit: JRR Tolkien VS Peter Jackson

Gambar
thehobbitpdf.net Tahu dong JRR Tolkien siapa? Yap, bagi Anda pecinta fiksi fantasi tentu tidak asing lagi dengan JRR Tolkien, penulis The Hobbit dan Trilogi The Lord of The Ring. Saking larisnya, keempat buku yang ia tulis telah diangkat ke layar lebar dan tak kalah suksesnya. Penggemar novel maupun filmnya banyak sekali. Ada pula yang menjuluki novel maupun filmnya adalah salah satu karya fiksi terbaik sepanjang masa. Setuju? Meski The Lord of The Ring lebih dulu terkenal, sebenarnya kisah cincin magis ini memiliki pendahuluan yang diceritakan dalam The Hobbit. Novel setebal 352 halaman ini dipecah menjadi tiga film yaitu Un Expected Journey, The Desolation of Smaug, dan The Battle of The Five Armies. Hal ini bisa diterima sebab kisah yang ditulis JRR Tolkien cukup kompleks. Ia menciptakan sebuah dunia lengkap dengan berbagai ras di dalamnya beserta latar belakang yang detail. Tentu bila dirangkum dalam satu film akan muncul kekhawatiran bahwa hasilnya kurang memuaskan.

Keajaiban Sihir Keluarga Bliss

Gambar
goodreads.com Judul: Bliss (The Bliss Bakery Trilogy #1) Penulis: Kathryn Littlewood Penerjemah: Nadia mirza Jumlah hal: 301 Cetakan ke: IX, Juli 2014 Penerbit: Mizan Fantasi Pernahkan kamu membuat adonan kue dengan bahan dari petir? Atau pernahkah kamu memerangkap napas lembut seseorang yang tidak pernah berbohong dalam toples? Jika jawabannya iya, maka kuemu akan menghasilkan keajaiban luar biasa. Begitulah kira-kira kisah Keluarga Bliss dalam Trilogi The Bliss Bakery. Bagian pertama dari trilogi ini berjudul Bliss, mengisahkan toko roti sihir milik pasangan suami istri Purdy dan Albert. Resep-resep kue dan roti yang mereka buat berasal dari Bliss Cookery Booke, buku resep berbahan dasar sihir yang diwariskan turun temurun. Purdy, Albert, dan keempat anak mereka menyembunyikan keajaiban Bliss Cookery Booke agar tidak jatuh ke tangan orang jahat yang ingin menyalahgunakan sihir.

Karena Media Tidak Boleh Berbohong

Gambar
fajarbukan.blogspot.com Hai! Kalian suka Drama Korea? Saya akan meresensi salah satu Drama Korea, salah satu yang terbaik dari yang pernah saya tonton, tentunya selain drama kolosal. Bagi kalian yang kurang suka drama, jangan khawatir. Serial ini tidak menitikberatkan pada kisah cintanya saja kok. Baik latar belakang cerita yaitu dunia jurnalistiknya dikupas mendalam meski tetap ringan dan mudah dicerna. Oh iya, saya lupa menyebut judulnya. Yap, Pinocchio!

Mati atau Lari

Gambar
mazerunnerbook.tumblr.com Judul:     The Maze Runner Penulis:  James Dashner Tebal:     478 halaman Cetakan: Dua, September 2014 Penerbit: Mizan Fantasi Coba sebutkan hal-hal yang membuat Anda putus asa. Putus cinta? Ditolaknya lamaran kerja? Kehilangan gawai? Bandingkan dengan keputusasaan beberapa puluh anak lelaki yang tinggal dalam sebuah labirin tanpa pintu keluar. Lalu tambahkan variabel menarik berupa monster seukuran anak sapi yang siap melumat apa saja. Hal tersebut berlangsung lebih dari dua tahun, seakan hidup tak pernah berjalan. Hanya ada kesengsaraan.

Di Balik Pagar Kawat Berduri

Gambar
thanysthought.wordpress.com Sebelumnya saya telah menulis tentang film berlatar belakang perang dalam bentuk animasi, Grave of The Fireflies . Kali ini saya ingin mengulas The Boy in The Striped Pajamas yang dirilis 2008 silam. Film ini berlatar belakang pembantaian massal yang dilakukan Nazi Jerman terhadap Ras Yahudi.

Animasi Ala Ghibli

Gambar
musingsofarnedygirl.wordpress.com Apa film animasi favorit Anda? Coba saya tebak. Mungkin Frozen yang dicintai anak-anak perempuan di berbagai penjuru dunia? Atau Doraemon yang souvenirnya dikoleksi oleh berbagai kalangan usia? Kalau Anda pecinta film animasi terutama yang diproduksi Negeri Matahari Terbit, ada baiknya Anda menonton film-film produksi Studio Ghibli. Ini tidak menawarkan keajaiban dari kantong ajaib Doraemon. Ini juga tidak memberikan pengalaman betualang dalam memecahkan teka-teki ala Shinichi Kudo, dunia perompak ala One Piece, kekuatan bulan ala Sailor Moon, atau lucunya sekelompok anak TK yang iseng ala Shinchan. Anda akan mendapatkan film animasi yang imajinatif sekaligus emosional ala Ghibli.

Prestasi Ditambah Mimpi sama dengan Karir

Gambar
Apa sih yang ada di benak kalian ketika mendengar prestasi seseorang? Berdecak kagum? Tidak peduli? Termotivasi? Opsi jawaban ketiga adalah yang saya rasakan ketika pertama kali membaca biodata Mbak Maya Arvini di cover belakang bukunya, Career First . Bayangkan saja, ia berhasil meraih gelar cum laude double degree dari Universitas Padjajaran! Ia juga menjadi lulusan terbaik Magister Manajemen Universitas Indonesia. Terbayang dong betapa pencapaiannya bikin ngiler .   Dokumentasi pribadi Awalnya saya mendapat surat elektronik dari Gagas Media untuk mengulas Career First dalam program One Book One Day . Saya tidak tahu sih cara Gagas Media dalam menyaring teman-teman blogger yang terpilih untuk membuat ulasan. Mungkin blognya dikepoin dulu kali ya? J Tapi saya seneeeng banget waktu buku ini sampai di rumah. Ternyata buku ini benar-benar layak baca.

Aksi Mutan dari Masa Depan

Gambar
Para pemain X-Men: Days of Future Past “Wih, ada black box !” Demi Tuhan, nak, black box itu warnya aslinya ORANYE. Saya spontan terbahak-bahak ketika salah satu penonton di bioskop XXI Ekalokasari, Bogor, mengeluarkan celetukan itu. Black box yang dia maksud adalah adegan ketika Erick−mungkin Anda lebih familiar dengan nama Magneto−menarik keluar bunker berisi Presiden USA yang berada di bawah tanah. Bunker itu berwarna hitam.

Kisah Hobbit Berjari Sembilan

Gambar
             The Fellowship of The Ring Sebuah persahabatan tidak akan lekang oleh zaman. Persahabatan adalah ikatan yang tak punya alasan. Persahabatan yang tulus bagaikan pengabdian. Tak ada kata menyerah untuk mengarungi petualangan bersama, sekalipun tak ada kesempatan untuk kembali atau merasa sama lagi. Karena ketika semuanya berakhir, yang tinggal hanya kenangan. Sebab, saat sebuah kisah berakhir, akan ada perpisahan. Entah menyedihkan atau menggembirakan.             Inilah salah satu sisi yang sangat berbekas ketika saya menamatkan membaca Trilogi The Lord of The Ring (LOTR). Tentang kisah petualangan sembilan pembawa cincin dengan tokoh sentralnya seorang hobbit berjari sembilan bernama Frodo Baggins. Novel trilogi ini sendiri telah diangkat ke layar lebar dan menjadi salah satu film fiksi fantasi terbaik sepanjang masa yang pernah saya nikmati. LOTR terbagi dalam tiga buku -...

Dicari, Lelaki Batak Untuk Si Galak

Gambar
            Demi Ucok  Siapa yang menonton film dengan poster ini malam Minggu kemarin? Saya salah satunya J Film berjudul “Demi Ucok” ini adalah film yang langka. Kenapa saya bilang langka? Soalnya jarang ada film Indonesia yang bertemakan budaya dengan pangsa pasar anak muda dan bergenre komedi. Nah, selain keunikan tersebut, film ini juga diproduksi dengan cara yang belum jamak dilakukan di Indonesia. Film ini diproduksi secara patungan bersama 10.000 orang donatur yang disebut co-producer (co-pro). Masing-masing co-pro diabadikan namanya di poster film. Mungkin Anda salah satunya.             Film berkisah tentang Gloria Sinaga, perempuan galak yang hampir menginjak kelapa tiga. Ia bermimpi sukses menjadi sutradara. Namun mimpi tidak seindah kenyataan ketika ia justru bergulat dengan usia yang tak lagi muda dan kondisi keuangan yang masih ditopang ibunda. Sang ibu, Mak Gondut, berha...

Ketika Para Kurcaci Mengunjungi Sang Pencuri

Gambar
Judul              :           The Hobbit Penulis          :           J.R.R Tolkien Alih Bahasa  :           A. Adiwiyoto Penerbit         :           PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan ke    :           Delapan, Januari 2013 Tebal              :           352 halaman             Ketika pertama kali menonton trilogi The Lord of The Ring (LOTR), saya terpesona dengan dunia ciptaan J.R.R Tolki...