Pengalaman Berobat Gigi di OMDC Bogor

 

OMDC Bogor

Ada satu kata yang sering muncul dalam benak kita mengenai datang ke dokter gigi. Yaitu, takut. Ngilu mendengar suara alat-alatnya... Sakit ketika dicabut giginya... Namun, tenang. Pengalaman kurang menyenangkan tersebut tak terjadi bila kamu berobat gigi di Klinik OMDC. Ini pengalaman lengkap saya berobat di OMDC Bogor.

Awalnya, saya berencana mengganti gigi palsu. Sebelumnya saya adalah pasien tetap sebuah rumah sakit di Bogor. Namun, rumah sakit tersebut selalu penuh. Rasanya kurang nyaman sekaligus berisiko sekali untuk mengantri di rumah sakit ketika masih terjadi pandemi Covid-19.

Saya memutuskan untuk googling, mencari klinik gigi yang menawarkan layanan lengkap. Klinik yang paling fast response adalah klinik yang saya pilih. Klinik tersebut adalah OMDC. OMDC Bogor terletak di Jalan Raya Padjajaran nomor 6, di dekat Plaza Jambu Dua. Letaknya strategis, di pinggir jalan besar dengan bangunan mencolok berwarna fuchsia.

Wajib reservasi

Untuk berobat di OMDC Bogor, kamu perlu membuat janji dulu. Nah, ini dia salah satu perbedaan dari OMDC dengan klinik gigi lainnya. Seluruh pasien harus melakukan reservasi sehingga tidak terjadi penumpukan pasien. Kamu datang sesuai dengan jadwal yang disepakati. Artinya, bisa menyesuaikan dengan kesibukanmu.

dokumentasi pribadi

Hal lain yang langsung membuat saya jatuh hati adalah bisa tanya-tanya harga dulu. Adminnya ramah dan selalu menjelaskan dengan detail. Kamu juga bisa melihat daftar harganya di sini. Namun, daftar harga tersebut kurang lengkap. Layanan yang ditawarkan oleh OMDC jauh lebih banyak. Terutama, pilihan jenis gigi palsunya yang beragam.

Saya datang bersama adik untuk mencabut gigi, menambal gigi, dan memasang gigi palsu. Ketika datang, kami disambut interior yang sangat unik. Selain warna-warnanya mencolok, tempatnya nyaman sekali. Bahkan, toiletnya sangat harum.

Ketika datang, kita akan melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Lalu, pasien akan mendapatkan kartu yang harus dibawa ketika berobat di lain waktu. Kemudian pasien diminta menunggu di lantai 2.

Wajib swab dan pakai APD

Selama pandemi Covid-19, setiap pasien yang akan memeriksakan giginya wajib melakukan swab antigen. Swab antigen dilakukan oleh asisten dokter gigi. Swab berlangsung cepat dan tidak terlalu sakit.

Setiap pasien juga diwajibkan menggunakan APD (alat pelindung diri). APD terdiri dari jubah, tutup kepala, tutup sepatu, dan masker. Setelah menggunakan APD, pasien akan dipanggil masuk dan bertemu dengan dokter. Saya sendiri berkonsultasi dengan dokter Firman.

Staf yang ramah

Salah satu nilai tambah lain dari berobat di OMDC adalah semua stafnya benar-benar ramah. Tak hanya admin yang melayani pendaftaran saja, baik asisten maupun dokternya juga sangat ramah. Dokter menjelaskan secara lengkap masalah gigi yang dimiliki pasien beserta anjuran pengobatan yang dilakukan. 


Semua pengobatan dilakukan berdasarkan persetujuan pasien sehingga layanan sangat transparan. Pasien tak perlu takut bila tiba-tiba tagihan pengobatan membengkak atau di luar ekspektasi. Bahkan, saya minta tolong dokter Firman untuk menjelaskan harga gigi palsunya. 

Saya juga menyadari bahwa staf OMDC sangat menghargai pasien dan berhati-hati dalam memilih kata yang diucapkan. Dokter Firman bertanya mengapa saya tidak segera ke dokter gigi dan baru berobat ketika sudah memiliki banyak masalah gigi. Tentu, apalagi alasan saya kalau bukan biaya. Namun, dokter Firman bertanya tanpa menyinggung atau menghakimi. Nadanya juga enak sekali.

Begitu pula dengan adminnya. Ketika selesai melakukan pengobatan, saya akan melakukan pembayaran. Ternyata, uang tunai yang saya bawa kurang. Orang tua saya tidak membawakan kartu ATM. Jadi saya meminta agar melakukan split bill. Sebagian dibayar tunai, sebagian lagi dengan kartu saya.

Adminnya sangat sopan dan langsung mengiyakan permintaan saya. Bahkan, ketika saya sedikit deg-degan dalam menghitung uang, ia memilih untuk mengalihkan pandangan agar saya tidak tersinggung. Saya sangat menghargai gestur tersebut. Sebab, saya pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan di sebuah klinik hewan.

Klinik hewan tersebut memiliki admin yang kasar. Adminnya membuang muka, melipat tangan di dada, dan menggunakan kata-kata yang menyinggung. Saya sempat menceritakan hal ini pada seorang teman. Ternyata dia juga sama. Dan, kami memiliki persamaan lain. Kucing kami sama-sama kucing domestik. Sebaliknya, si admin bersikap lembut pada pemilik kucing ras...

Oke, kembali ke OMDC. Pada kedatangan pertama, saya melakukan pencetakan gigi palsu lalu membayar DP setengah harga. Saya juga mendapat tambalan sementara di gigi atas. Dokter Firman meminta saya melakukan rontgen gigi tunggal. Begitu pula adik saya, ia juga mendapat tambalan sementara dan harus melakukan rontgen.

Sirkulasi udara baik

Sudah lihat foto klinik di bagian awal tulisan? Kondisi di bagian dalam klinik sedikit berubah selama pandemi Covid-19. Sirkulasi udara benar-benar dijaga agar dokter dan pasien aman dari penularan Covid-19. Setiap ruang periksa dilengkapi air purifier, AC, dan saluran pembuangan. Sehingga, terjadi perputaran udara. Virus dan bakteri pun tak terperangkap dalam ruangan.

Saya juga menyadari ketika melakukan pengobatan sinusitis. Ruangan dokter saya menggunakan air purifier. Dokter, sekalipun tidak bertugas menangani pasien Covid-19, sangat berisiko tertular penyakit ini. Oleh karena itu keberadaan air purifier berperan penting untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan. Dokter saya pun merekomendasikan agar saya memiliki 1 air purifier di dalam kamar.

Kekurangan OMDC

Nah, ini kekurangan dari OMDC. Tidak ada fasilitas rontgen gigi. Saya dan adik pun melakukan rontgen di Siloam. Setelah yakin bahwa akar gigi masih bisa diselamatkan, dokter Firman pun memberikan tambalan permanen di pertemuan kedua. Saya pasang gigi, kemudian adik saya cabut gigi dan mencetak gigi.

Jarak pencetakan gigi hingga pasang gigi yang sudah jadi lebih dari satu bulan. Ini kekurangan lain OMDC yaitu hanya memiliki satu laboratorium gigi. Akibatnya, proses pembuatan gigi menjadi lama dan harus antri. Sebagai perbandingan, di klinik dan rumah sakit lain, gigi palsu saya dibuat dalam waktu 1-2 minggu saja.

Saya sebenarnya sempat protes. OMDC menjanjikan bahwa gigi palsu saya akan jadi dalam waktu 14 hari kerja. Ternyata, waktu pengerjaannya molor karena harus antri dulu. Namun, saya memahami alasan tersebut. Saya tidak berminat pindah klinik karena merasa sudah nyaman berobat di OMDC.

Mahal?

Saya sempat mengulas pendek-pendek mengenai pengalaman berobat di OMDC lewat akun Instagram. Beberapa orang bertanya, apakah berobat di OMDC mahal? Saya sulit menjelaskan hal ini. Sebab, kasus saya berbeda dengan kebanyakan orang. Di manapun saya berobat, yang namanya membuat gigi palsu memang menghabiskan jutaan rupiah.

Namun, saya menemukan sebuah artikel di Google yang menyebutkan bahwa OMDC dikritik karena merusak harga pasar. OMDC sampai-sampai mendapat surat kaleng karena harganya yang lebih murah dibanding klinik lain. 

Menurut saya pribadi, harga yang saya keluarkan untuk berobat di OMDC sangat-sangat setimpal. Seluruh staf ramah, dokternya kompeten, dan pengobatannya cepat. Adik saya menghabiskan waktu sekitar 40 menit untuk melakukan tambal gigi, cabut gigi, dan pencetakan gigi palsu. Dia juga tidak mengeluh sakit!

Padahal, di klinik gigi lain, adik saya mengeluh sangat kesakitan karena biusnya tidak mempan. Dokter Firman mengatakan adik saya bukan mempan dari obat bius. Melainkan, jenis bius yang digunakan mungkin kurang cukup untuk membuat adik saya tidak merasakan sakit. Ini juga alasan lain saya akan tetap berobat di OMDC.

Saya pribadi merasakan bahwa OMDC menepati janjinya. Positioning yang dijual oleh OMDC adalah murah, tidak menakutkan, dan tidak antri. OMDC sengaja mendekor tiap kliniknya dengan warna fuschia dan desain yang sangat cantik. Pasien pun menjadi nyaman. Bahkan, adik saya juga mendapat bius yang tepat sehingga tidak kesakitan. Harganya terjangkau, itu jelas. Pasien juga tidak perlu antri karena ada metode reservasi.

Gigi palsu

Saya juga akan bercerita sedikit mengenai penggunaan gigi palsu. Pertama, kalau kamu masih muda dan ada gigi yang tidak tumbuh atau lepas, sebaiknya gunakan gigi palsu. Sebab, ketika ada 1 ruang gigi yang hilang, gigi-gigi lain akan terpengaruh. Gigi bisa bergeser, renggang, dan memanjang. Hal ini tak hanya berdampak secara estetika tapi juga pada kesehatan mulut.

Hal ini saya rasakan sendiri. Salah satu gigi saya tumbuh terlalu panjang. Akibat adanya ruang kosong, rahang saya juga menjadi miring. Oleh karena itu, penggunaan gigi palsu sangat penting. Apalagi, sebagian gigi saya memang tidak tumbuh. Saya tidak memiliki akar gigi. 

OMDC memiliki pilihan gigi palsu yang sangat banyak. Saya memilih salah satu yang bisa dibilang murah. Ini jenis lepas pasang, bukan permanen. Perawatannya pun mudah, cukup disikat seperti sikat gigi biasa. Hanya saja gigi ini bisa patah sehingga harus hati-hati ketika makan makanan keras.

Selain itu, gigi lepas pasang ini memiliki kekurangan dari tampilan. Pemakaian di atas lima tahun membuat si gigi warnanya memudar. Akibatnya, secara estetika sedikit mengganggu. Gusi palsunya juga membuat suara saya menjadi sedikit lebih cempreng dan cadel. Namun, secara garis besar, nyaman-nyaman saja kok untuk digunakan.

Saya merasa bahwa kualitas gigi palsu yang dibuat OMDC betul-betul bagus. Warnanya sangat sesusai dengan gigi asli saya. Gusi palsunya juga lembut, tidak terasa seperti diamplas kasar. Saya cukup puas dengan pembuatan gigi palsu oleh OMDC. Walau demikian, saya masih beradaptasi dan sedikit takut ketika makan.

Kesan lain

Sebelum membuat tulisan ini, saya sempat baca-baca mengenai kisah di balik OMDC. Saya terkejut membaca pengalaman dokter Oktri yang bekerja di tempat di mana masyarakatnya bahkan tak tahu bahwa dokter gigi ada. Masyarakat di daerah tersebut juga tidak mengenal sikat gigi. Saya membayangkan bagaimana beratnya dokter Oktri melakukan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi di sana.

Saya menyadari, bahwa prinsip dokter Oktri untuk mengedukasi masyarakat benar-benar diterapkan oleh staf OMDC. Saya mengingat bagaimana dokter Firman mengatakan dengan bahasa yang enak dan sopan mengenai kesehatan gigi. Saya benar-benar kagum dengan cara kerja OMDC secara keseluruhan.

Oh ya, berobat di OMDC bisa reimburse atau pakai asuransi, loh. Silakan gunakan fasilitas yang kamu miliki untuk dapat berobat lebih mudah dan murah. Ingat, kesehatan mulut itu penting. Tanpa mulut yang sehat, kamu kesulitan untuk makan dan berbicara. Kamu berhak meningkatkan kualitas hidup lewat mulutmu. Yuk, periksa gigi tiap enam bulan sekali 😁

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama