Beli Cincin Pernikahan Online? Rugi!

via Unsplash

Saya menuliskan ini sebagai salah satu panduan untuk membeli cincin pernikahan. Maksudnya, supaya kamu tidak mengulangi kesalahan yang saya lakukan. Alasan lain adalah, saya kecewa sekali dengan pengalaman membeli cincin secara online. Saya juga sudah berjanji dengan seorang teman bahwa akan menulis hal ini di blog. Dia butuh panduan untuk persiapan pernikahan. 

Karena pandemi, banyak orang punya alasan untuk menghemat bujet pernikahan. Kita bisa melangsungkan pernikahan kecil-kecilan. Pernikahan semacam ini juga, di mata saya, lebih asyik. Saya seorang introver dan benci harus berada di tempat ramai. Pesta dengan tamu ratusan atau ribuan orang tidak pernah menyenangkan bagi saya. 

Kamu tahu, apa yang saya lakukan di pesta pernikahan para sepupu? Hanya duduk. Saya terlalu canggung untuk ngobrol dan berbaur. Dan saya orang yang tingkat kesabarannya 0. Jadi, kalau ada orang yang bicara menyebalkan, saya mudah merasa kesal. Diam di pojokan ketika ada pesta pernikahan adalah aktivitas favorit saya.

Saya sudah ancang-ancang untuk menekan bujet pernikahan serendah mungkin. Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari cincin pernikahan. Saya sempat pergi ke The Palace sebelum pandemi. Cincin yang saya sukai harganya 9 juta. Cincin emas putih yang indah dengan tipe solitaire. Model cincinnya sedikit gemuk, pas dengan jari saya yang gembul. 

Gambar di bawah hanya gambar yang mirip dengan cincin impian saya. Tapi, cincin pada gambar harganya jauh lebih mahal. Saya sudah puas dengan cincin yang harganya 9 juta itu. Namun, saya sadar, saya belum mampu menghabiskan 9 juta rupiah hanya untuk cincin. 

Tipe solitaire yang saya impikan, hehe (via The Palace)

Saya tahu, sesederhana apa pun pernikahan saya nanti, tetap harus menyesuaikan dengan selera orang tua. Dalam budaya di beberapa daerah di Indonesia, pernikahan anak perempuan itu spesial. Saya anak perempuan pertama dan satu-satunya. Orang tua saya tidak akan membiarkan pernikahan ini jadi biasa-biasa saja.

Pencarian toko cincin

Jadi, saya memutuskan mencari cincin yang murah agar sisa dananya dialokasikan untuk hal lain. Kamu mungkin sudah tahu bahwa cincin yang sesuai bujet alias MURAH BANGET itu ternyata banyak! Gara-gara terlalu sering mencari toko cincin yang kredibel, setiap hari Instagram menjejali saya dengan iklan cincin pernikahan. Selain murah, cincin-cincin itu desainnya sangat bagus.

Kalau kamu pergi ke toko mas yang terkenal di kotamu,  toko besar yang biasanya dikelola keluarga dan ada di pasar, modelnya mungkin kurang mengikuti zaman. Modelnya hanya terbagi dua: klasik atau ketinggalan zaman. Kadang, pelayanannya juga kurang bagus. Salah satu toko mas besar paling terkenal di kota saya dipenuhi rating buruk di Google Review. Para pelayannya judes dan malas melayani pembeli.

Beda dengan cincin murah meriah yang targetnya generasi milenial dan gen z. Desainnya benar-benar manis di jari. Bahkan, ada cincin warna baru yang sedang tren. Bukan emas kuning atau emas putih, tapi rose gold. Kenapa murah? Ya tentu berliannya mereka ganti dengan zirconium. Kadar emasnya juga sangat rendah. Selain di Instagram, kamu bisa menemukan mereka di marketplace seperti Shopee.

Tapi, kalau mau cincin dengan berlian yang megah, kadar emas tinggi, dan benar-benar menaikkan gengsi tentu kamu bisa cari di mall. Cari toko mas bermerek seperti The Palace, Frank & Co, atau Diamond & Co. Toko-toko bermerek seperti ini memiliki desain-desain yang luar biasa. Tipe cincin yang mereka sediakan juga sangat beragam.

Tipe cincin pernikahan terbagi menjadi 11 (saya ambil dari sini):

Classic Wedding Ring (via Unsplash)
  • Classic Wedding Ring
Sesuai namanya, cincin ini modelnya klasik. Timeless. Model yang tak pernah salah dan akan selalu bagus kamu pakai kapan pun. Mungkin terlihat sederhana, tapi di situlah kekuatannya. Namun, untuk saya yang selalu menggunakan baju mencolok dengan makeup bold, cincin polos ini tidak melambangkan kepribadian. 

Eternity Wedding Ring (via Brilliant Earth)


  • Eternity Wedding Ring
Sesuai namanya, cincin ini melambangkan kekekalan. Menurut saya, ini bukan model cincin yang saya sukai. Saya yakin sih, tiap model pasti ada penikmatnya masing-masing. Mungkin kamu suka.
  • Channel Wedding Ring
Sebetulnya Channel Wedding Ring adalah cincin dengan model eternity. Perbedaannya adalah potongan berliannya. Channel Wedding Ring menggunakan berlian dengan dipotong dengan model Princess Cut. Menurut saya pribadi, Princess Cut ini sangat elegan. Apalagi kalau ukuran berliannya jumbo. Seperti yang biasa kamu lihat di jari manis artis-artis Hollywood.

Pave Wedding Ring (via Brilliant Earth)
  • Pave Wedding Ring
Ini salah satu cincin favorit saya. Modelnya manis, elegan, dan feminin. Alasan lain kenapa saya suka modelnya? Cocok untuk orang berjari gembul. Kalau cincinnya terlalu kurus, akan terasa aneh bila saya pakai. Seandainya suami saya masuk daftar 20 orang terkaya Indonesia, inilah model cincin yang saya miliki.
  • 5 Stone Wedding Ring
Cincin dengan 5 berlian (bisa batu lain) dengan ukuran dan potongan yang sama. Saya pikir akan sangat indah kalau batunya adalah biru safir. . 
  • Infinity Wedding Ring
Tahu simbol infinity? Nah cincin ini berlekuk seperti simbol tersebut. Lekuknya adalah 8. Dengan ditaburi berlian, cincin ini cantik. Cocok untuk yang suka hal-hal simbolis. Maksud saya, membayangkan bahwa cinta dalam pernikahan itu akan bertahan selamanya patut dilambangkan dengan model infinity.
  • Twisted Wedding Ring
Sesuai namanya, cincin ini bermodel twist. Seperti bersilang. Cocok untuk orang yang menyukai model yang tak biasa. Saya belum pernah melihat pasutri yang pakai model ini. 

Curved Wedding Ring (via Unsplash)
  • Curved Wedding Ring
Ini model cincin yang juga banyak ditemukan di toko mas di Indonesia. Menurut saya modelnya sederhana tapi indah. Namun, terlalu imut di jari saya.
  • Carved Wedding Ring
Model ini juga banyak di Indonesia yaitu cincin yang dipahat. Umumnya, cincin ini tidak menggunakan batu, entah berlian atau semacamnya. Cincin orang tua saya dipahat dengan model hati dengan berlian di tengah-tengahnya. Itu cincin custom, sih.
  • Vintage Wedding Ring
Intinya sih, cincin jadul. Pencinta vintage akan suka cincin-cincin seperti ini. Kalau kamu lihat di film-film, ada kan, orang yang menikah dengan cincin yang diturunkan. Cincin dari nenek, diberikan kepada ibu, lalu diberikan kepada istri yang sekarang. Cincin antargenerasi. 
  • Solitaire Wedding Ring
Cincin paling populer di seluruh dunia. Memang, indah banget, sih. Gambarnya ada di atas ya, fotonya dari The Palace. Oh, ya, kalau mau memilih cincin yang saya banget nget nget mungkin seperti di bawah ini. 
Cincin rose gold dengan batu safir (via Brilliant Earth)

Alasan kenapa membeli cincin pernikahan online adalah ide buruk

Setelah memutari Botani Square, melihat Instagram, dan cek Shopee lalu saya memutuskan pesan sebuah cincin. Cincin ini bagus, model solitaire, dan murah. Kadar emasnya hanya 6-10% jadi kalau dijual lagi yahhh kurang menguntungkan. Batunya dari zirconium. Sepasang cincin hanya 3 juta. Saya memutuskan beli di toko online karena:
  1. Bagus, modelnya tidak kelihatan murahan (orang-orang juga bilang cincin itu bagus banget!)
  2. Mudah, saya tak perlu bolak-balik ke toko karena dikirim ke rumah
  3. Ratingnya di Google dan Shopee oke, tanpa keluhan
  4. Ada garansi, sertifikat, dan dijamin buyback
  5. Tokonya juga punya cabang di Bogor
  6. Seperti kebanyakan toko mas di Indonesia, toko ini punya jaringan luas di berbagai kota
Di hari saya checkout, orang tua saya ngamuk. Mereka tidak suka saya beli tanpa diskusi. Mereka tidak suka karena cincinnya murah dan kadar emasnya rendah. Perhiasan, bagaimanapun, adalah bagian dari investasi. Aset. Kalau kadarnya rendah rasanya sia-sia membelinya. 

Sebetulnya saya tidak gengsi pakai cincin murah. Ya, walau saya juga mau banget lah pakai cincin yang bagus. Ya sudah, karena orang tua tak suka, saya berusaha membatalkan pemesanan cincin di Shopee. Toko tersebut menolak. Padahal, jaraknya baru beberapa jam setelah saya check out. Saya kesal sekali. Saya bertekad, cincin ini akan saya jual kembali.

Akhirnya cincinnya sampai ke rumah. Saya pun bertanya bagaimana cara syarat dan ketentuan buyback. Soalnya, di Shopee, hanya tertulis buyback saja. Tanpa dijelaskan bagaimana caranya.

Di sinilah rasa kesal saya mulai berkobar. Awalnya, saya pikir saya tinggal pergi ke cabang toko itu di Bogor. Ternyata, jumlah toko cabang mereka yang banyak tidak berguna. Saya harus menjual kembali ke toko mereka di pusat, di Yogyakarta.

1



2


3


Sebetulnya, sebelum check out, saya sudah berulang kali bertanya proses buybacknya. Namun, mereka tidak mau jujur. Mereka hanya menjelaskan adanya potongan harga untuk melakukan buyback. Mereka tidak bilang, bahwa buyback hanya bisa dilakukan di toko pusat. Saya kira, saya benar-benar bisa menjual kembali cincin tersebut di toko cabang mereka di Bogor.

Mereka juga tidak jujur kalau ternyata mengirim perhiasan lewat jasa ekspedisi pasti ditolak. Saya diharuskan berbohong bahwa paket yang saya kirim bukan perhiasan emas atau perak. Padahal, di awal, mereka menyuruh saya menulis agar mengirim kembali ke alamat toko pusat mereka, Toko Cincin X. Pada akhirnya, agar bisa mengirim, saya harus menulisnya Toko X saja.

Saya marah karena mereka tidak jujur. Saya marah karena mereka berbelit-belit saat ditanya. Saya marah karena mereka tidak menjelaskan secara lengkap bagaimana proses buyback. Dan saya makin marah karena harus berbohong, meyakinkan pihak ekspedisi bahwa paket itu bukan perhiasan.
Saya yakin sekali, ada banyak pasangan yang gagal melakukan buyback karena hal tersebut. Saya menyesal setengah mati, bukan karena gagal memakai cincin tersebut. Bukan karena orang tua marah dengan cincin tersebut. Saya menyesal karena toko ini sampah. 

Sampai saat ini, saya belum mendapatkan uang saya kembali. Saya masih menunggu itikad baik toko perhiasan yang katanya amanah dan cabangnya di seluruh Indonesia itu. Jadi, kesimpulannya, kenapa jangan membeli cincin perhiasan secara online?
  1. Buyback sulit dan rumit.
  2. Saya curiga, mereka ngomong berbelit-belit agar saya tidak bisa buyback. Percakapannya masih panjang tapi saya malas upload semuanya.
  3. Kamu harus berbohong ke pihak jasa ekspedisi agar bisa mengirimkan kembali perhiasan tersebut untuk buyback.
  4. Proses pemesanan cincinnya lama, 15-30 hari.
  5. Kadar emasnya terlalu rendah, kamu hampir tidak bisa menjualnya kembali di toko lain.
  6. Kamu juga tidak bisa membatalkan pesanan. 
  7. Potongan biayanya besar.
Saat ini, saya sudah memiliki cincin baru dari Diamond & Co. Saya kapok membeli cincin murah. Saya juga sudah mengatakan pada teman-teman dekat agar tidak membeli cincin pernikahan mereka secara online.

Tips membeli cincin pernikahan

Ukur jarimu

Kamu masih ukur jari pakai benang? Itu kurang valid. Pergi ke toko mas dan ukur jarimu. Gratis kok. Tak perlu malu walau tidak beli. Soalnya, mengubah ukuran cincin yang salah itu butuh waktu. Tak cukup satu dua hari saja. Apalagi kalau customnya banyak.

Pesan cincin itu lama

Di cincin ada inisial namamu dan pasangan? Ada tanggal pernikahan? Nah, jelas, ini yang bikin cincin custom lama. Namun, kalau banyak hal yang di-custom, mungkin harga jual kembalinya agak jatuh. Soalnya cincin tersebut harus dilebur agar bisa dijadikan cincin untuk orang lain. Bisa, sih, beli cincin pernikahan tanpa custom. Asal ukuran jarimu sesuai dengan ukuran cincin di pasaran. Saya dan pacar tidak bisa beli cincin yang sudah ready. Jari kami gembul hahaha

Siapkan bujet

Kalau mau cincin dengan kadar emas tinggi dan desain oke, kira-kira kamu harus menyiapkan 6-7 juta. Itu dengan ukuran berlian kecil. Danamu lebih? Kamu bisa cek Mondial, The Palace, Frank & Co, atau Diamond & Co untuk membeli cincin yang spektakuler. Beberapa cincin dengan berlian besar harganya di atas 20 juta. Cincin saya di bawah itu.

Hati-hati, bila hanya fokus pada cincin, kamu bisa lupa menganggarkan biaya untuk hal lain. Contohnya foto pernikahan, makeup, pakaian, gedung, dan lain-lain. Tentu, ini tergantung prioritasmu. Kamu bisa mengadakan pernikahan kecil-kecilan atau besar-besaran. Bicarakan dengan pasangan mengenai bujet kalian. Buat anggarannya di spreadsheet.

Modelnya harus kamu sukai

Kalau kamu tipe orang yang harus memakai cincin tiap waktu untuk menunjukkan status pernikahan, maka cincin itu haruslah bagus. Cincin yang membuat kamu percaya diri memakainya. Cincin yang kamu sukai modelnya. Sebagai contoh, saya tidak akan membeli model classic wedding ring. Cincin itu terlalu polos, tak sesuai selera dan kepribadian saya.

Beli di toko yang reputasinya bagus

Hindari penyesalan seperti saya. Curigalah bila cincinnya terlalu murah. Cincin itu kadar emasnya rendah dan susah dijual kembali. Sebaiknya kamu beli cincin secara offline saja. Cari toko cincin besar di kotamu dan lakukan survei. 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama