Judul : Ratu Mongol
Penulis : Jack Weatherford
Penerjemah : Farida
Inayati
Tebal : 317
halaman
Penerbit : PT
Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Terbit : 2010
Anda tahu Genghis Khan? Pendiri kekaisaran Mongol yang
mendominasi dunia selama 150 tahun ini merupakan nama besar dalam sejarah
dunia. Ia berasal dari bangsa Mongol yang dipandang rendah dan dianggap primitif
akibat kebiasaan dan cara hidupnya. Ketika hasil perburuan buruk, bangsa Mongol
dikenal menggasak suku-suku penggembala, mencuri binatang, perempuan, dan apa
saja yang bisa mereka curi (halaman 13). Mereka dibenci oleh suku penggembala
yang lebih canggih yang mendiami padang rumput di sekitar mereka. Kemasyurannya
tak hanya akibat pencapaiannya dalam menyatukan bangsa Mongol, tapi juga
menancapkan kekuasaannya meliputi Jalur Sutra, Korea, Cina, Timur Tengah,
hingga merambat ke Eropa.
Ratu Mongol adalah sebuah buku yang berkisah tentang
seorang Genghis Khan; perjuangannya keluar dari stereotip kaum budak, usahanya
menyatukan bangsa Mongol dan menjadikan dirinya di tampuk kekuasaan, invasinya
ke luar Mongol, hukum dan pemerintahan yang ia bangun, putri-putrinya, hingga
ketika kekaisaran ini jatuh dan terjadi perebutan kekuasaan di antara
keturunannya. Tak pelak, meski berjudul Ratu Mongol, bahasan dalam buku ini
sangat luas. Tak sebatas menceritakan kronologi kehebatan putri-putri Genghis
Khan yang cakap dalam mengukuhkan posisi ayahnya sebagai seorang khan―pemimpin
kekasiran―tapi juga kehidupan bangsa Mongol.
Jack Weatherford berusaha menyingkap misteri di balik
hilangnya bagian naskah The Secret
History of The Mongols yang merekam kata-kata Genghis Khan di musim panas
1206 ketika ia mendirikan kekaisaran Mongol. Hal ini akibat dari dihapuskannya
nama dan peran putri-putri Genghis Khan yang disebut sebagai salah satu alasan
kekuatan kekaisaran Mongol. Inilah salah satu keunikan sejarah bangsa Mongol.
Genghis Khan justru memberikan negara-negara taklukannya untuk dipimpin oleh
keempat putrinya. Sampat saat ini, jumlah putri Genghis Khan pun belum dapat
dipastikan, berkisar tujuh hingga delapan orang.
Sebagai cara menarik dukungan sekaligus kesempatan
menguasai suatu suku atau suatu negara, Genghis Khan banyak melangsungkan
pernikahan antara putra putrinya atau klan ibunya dengan sekutu. Keempat
putrinya, salah satunya bernama Alaqai Beki, menjadi penguasa di empat negara
yang termasuk jalur sutra. Bahkan ketika suaminya mati, Alaqai Beki pun
menikahi Jingue yang tak lain merupakan putra angkatnya. Selain pernikahan,
cara melanggengkan kekuasaan adalah sikap plural Genghis Khan. Meski ia banyak
melakukan penaklukan, ia membiarkan agama-agama tumbuh dan berkembang di bawah
kekuasaannya. Ia tidak memaksa orang-orang di bawah kekuasaannya mengikuti
kepercayaannya seperti lazimnya penguasa-penguasa lain.
Hal menarik lain dalam kepemimpinan Genghis Khan yang
turut mendukung kedudukan putri-putrinya adalah kesetaraan bagi laki-laki dan
perempuan. Namun setelah ia mangkat, keturunannya tidak mengindahkan hal ini.
Ogodei Khan, salah satu keturunan Genghis Khan, telah menciptakan terror secara
seksual sebagai dalih serangan terhadap kekuasaan putri-putri Genghis Khan. Tak
hanya keturunan laki-laki Genghis Khan, para menantunya pun mencoba menggoyang
kekuasaan putri-putri Genghis Khan. Persatuan kekaisaran pun dipertaruhkan.
Betapa panjang kerja keras yang dilakukan oleh seorang
Jack Weatherford dalam menyelesaikan Ratu Mongol. Tak hanya menunjukkan
kebesaran sebuah kekaisaran, Ratu Mongol pun menggambarkan detail-detail
menarik mengenai kebudayaan dan kehidupan orang Mongol. Fakta menarik pun
terselip dalam halaman-halaman berikutnya, semisal kisah Khutulun, seorang
perempuan keturunan Genghis Khan yang memiliki sepuluh ribu ternak kuda dari
hasil memenangkan pertandingan gulat. Banyak dokumen-dokumen sejarah bangsa
lain yang mengungkap kehebatan tentara perempuan Mongol. Selain menguasai
persenjataan, seseorang seperti Khutulun menguasai olahraga gulat dengan sangat
baik hingga tidak ada seorang pria pun yang mampu mengalahkannya.
Bagi pecinta buku sejarah, Ratu Mongol akan menjadi salah
satu buku yang tak boleh anda lewatkan. Bukan sekedar kisah nama besar Genghis
Khan berikut putri-putrinya, Ratu Mongol merupakan sebuah narasi panjang
tentang Mongolia. Seperti diungkapkan penulisnya, "Saya berharap pembaca
buku ini akan terus mengeksplorasi banyak karya tentang Mongolia."