Gue sukaaaa font ini :”)
Setelah
install ulang, gue banyak kehilangan
font andalan. Udah mana banyak yang gue lupa namanya. Akhirnya gue berburu
font-font cakep. Dan ini jadi salah satu favorit. Kenapa? Entahlah. Tapi gue
memang ga suka font dengan sirip. Kesannya kaku.
Info. Udah beberapa hari ini gue ga bisa upload foto di blogspot. AAAAAAA!
Info. Udah beberapa hari ini gue ga bisa upload foto di blogspot. AAAAAAA!
Okeee,
bukan itu sih yang gue ceritakan. Gue akan berbagi kebahagiaan. Dua hari lalu
tepatnya Rabu, 8 Januari 2014 bertepatan dengan ulang tahun Lerick. Waktu itu
gue unmood parah. Sejujurnya gue
panik kalo ga bisa memperbaiki mood,
sebaiknya gue skip aja acara malem itu. Tapi gue berpikir tim di Orion bakal
kecewa karena gue ga kompak. Btw readers tau
ga Orion itu apa? Itu nama production
house gue di semester lima. Orion Production. One of the most team I love ever. Jatuh bangun gue di sini bersama
Orion merupakan salah satu pengalaman tak terlupakan seumur hidup selain
bersama Bentang Merah. FYI, Bentang
Merah adalah rumah produksi gue di semester dua.
Gue
memutuskan untuk benar-benar datang ke Communication
Movie Award 2014 di Gedung Wanita, Bogor. Ini adalah acara spesial khusus
angkatan gue tepatnya jurusan Komunikasi di Diploma IPB. Jadi ini festival film
pendek dengan sepuluh nominasi. Ada dua puluh delapan film yang ikut berlaga. Malam
itu gue datang bersama Orion Production plus seorang pemeran utama pria gue
yang bukan dari dalam kelompok, Alvikha Adrian. Alvikha ini angkatan dua tahun
lebih tua dari gue. Dia didapuk sebagai pemeran utama pria. Soalnya kami
kekurangan pemeran cowok, hehe.
Gue
datang pakai dress merah dengan outer motif bunga-bunga warna hijau biru
berpotongan di bawah dada (empire). Gue
baru tahu temanya simple glamour
ketika gue sudah menemukan bajunya. Ya bodo amat kalo baju gue ga glamour hahaha. Bisa datang pun udah
bagus. Soalnya tahun lalu, semester tiga, ada acara jurusan semacam ini dan gue
ga hadir. Seseorang bilang pada gue karena ketidakhadiran gue saat itu, dia
mencatatnya sebagai dosa.
Naaah
setelah acara ngaret setengah jam karena para tamu kesenengan foto-foto di wall of fame, acara pun dimulai. Ada
nominasi pemeran pendukung terbaik, penata kamera terbaik, penata suara
terbaik, penata artistik terbaik, penulis skenario terbaik, editor terbaik,
sutradara terbaik, aktris terbaik, aktor terbaik, dan film terbaik. Daaaaan hasilnya
luar biasa. Orion production berhasil masuk lima nominasi dan membawa pulang
dua piala. Di kategori penata kamera terbaik ada gue-walau ga menang. Gue pun
ga nyangka karena teman-teman di Orion sempat berpikir “pengambilan gambar kita
biasa ya”.
Ternyata
nilai plusnya adalah kami punya banyak stok gambar dari berbagai sudut. Padahal
kadang kami cuma pakai satu kamera :”. Selain itu gue pribadi ketika pegang
kamera berani ambil shoot yang ga
lazim dan memang ga banyak film lain yang pakai. Misal frog level, low level,
high level, dan framing. Gue juga memanfaatkan kaca dan cermin. Kita ga perlu
jadi amazing atau expert sih kalo belum sanggup. Asal kreatif
atau berani melakukan yang tidak biasa, jelas ada poin lebihnya. Oh ya,
nominasi ini dimenangkan Fiday. Ga heran sih, gambar yang dia hasilkan memang
lebih yahud dari gue. Jempol empat buat dia.
Faris Elky masuk nominasi editor terbaik. Dia dari Orion lho. Biar ga penasaran bisa
nonton di sini. Maaf ya gambarnya ga sejernih video asli karena biar masuk
Youtube gampang, terpaksa gue kecilin ukurannya.
Naah
poin plus dari editan film Orion itu sih ada beberapa. Pertama, kami pakai colour grading. Awalnya gue ga kepikiran
sih. Tapi Faris dan Radi emang udah cari referensi film yang punya genre sejenis
dengan film yang kami produksi. Jadilah warna film dibuat suram. Sempat ada
penonton yang bilang, “Kok gambarnya gelap ya?” Untung deh akhirnya yang nonton
ngeh kalo itu sengaja, hehe. Terus kami banyak pakai efek buat bikin adegan
terakhir itu lebih dramatis. Gue ga tau efeknya apa karena ga nanya ke tim
editor (Faris, Radi, Yani) hehe. Oiya, kami sengaja juga biar transisi dari
satu scene ke scene lain agak panjang. Lagi-lagi, efek dramatis, selain itu
cerita film kami agak panjang dan rumit untuk ukuran film pendek. Biar penonton
bisa konsen dengan loncatan dari satu scene
ke scene lain, alasan berikutnya
adalah karena skenarionya agak jumping.
Yaa kalo filmnya dinikmati dan didalami ceritanya sederhana buat dicerna.
Aktris
terbaik dimenangkan oleh aktris sekaligus sutradara dari Orion yaitu Meilina Clara. Alhamdulillah, ikut seneng sama kebahagiaan dia. Buat gue dan teman-teman
Orion sih siapa aja yang menang asal dia bagian dari Orion, itu kebahagiaan
bersama. Gue rasa poin lebih dia dibanding aktris lain adalah dia yang mampu
menampilkan wajah yang bikin orang benci, marah, jijik, sekaligus kaget. Apalagi
adegan saat dia menjilat darah korban yang meleleh di pisau. Bocoran ya, itu
pisau baja. Pisau betulan. Haha.
Clara
juga masuk nominasi sutradara terbaik walau pemenangnya adalah Beler dari rumah
produksi sebelah. Sebetulnya gue ga bisa komen banyak karena ga yakin penilaian
nominasi sutradara terbaik itu dari mana. Clara yang mimpin proses produksi di
lapangan dan menurut gue dia udah lebih dari cukup.
Terakhir,
nominasi film terbaik. Gue lupa siapa aja yang masuk nominasi. Pokoknya selain
Merah (film kami) juga ada 3 film bergenre komedi. Satu film lagi entah tentang
apa. Satu hal yang paliiing gue suka dari Merah adalah dinamikanya. Kalo soal
twist, cukup nendang sih tapi Merah bukan satu-satunya yang pakai trik twist di
ending. Dinamika film ini mengajak
penonton udah deg-degan sekaligus penasaran di bagian awal film. Kami mungkin
pake rumus seperti kebanyakan film lain yang ikut dalam festival ini yaitu
klimaks di ending. Tapi kami bikin penonton
berubah-ubah emosinya lewat sound effect.
Kami mengubah iklim tiap ada tokoh tertentu muncul. Alhamdulillah mayoritas
yang nonton kepancing buat memperhatikan film sampai ending sekaligus nebak-nebak. Untuk produksi amatir, ini keren!
Oh ya, keberhasilan dan kesuksesan Merah di Communicaton Movie Award ini ga terlepas dari kekompakan dan kerja keras kru juga. Ada tiga nama lagi yang belum disebut yaitu Fitri, Marizka, dan Alam. Masih banyak banget yang harus dapat ucapan terima kasih, bisa lihat di credit title hehehe. Terus,
apa? Gue belum punya rencana fix buat proyek kreatif berikutnya. Tapi gue
menantikan kesempatan untuk terlibat. Semoga, ya :)))