Waktu legam di masa silam
Ketika bocah-bocah berlari telanjang kaki
Ketika wajah-wajah letih memagari hari
Ketika hati sekeras kenari
Hati yang gersang, patah, dan rapuh
Menggeliat dalam badai yang berpusar-pusar
Gejolaknya ditelan lautan
Karamnya tak diketahui orang
Dalam sunyi hati sekeras kenari melambai
Namun asa tak sampai
Dengan wajah-wajah meretih, katanya perih
Akibat luka di masa silam yang tak kunjung hilang
Bocah-bocah yang lari di antara kabut
Mereka berteriak senang menghibur diri
Meski tersesat di antara kabut
Karena apa yang mereka lihat dari dekat sudahlah
cukup