Postingan

Menampilkan postingan dengan label puisi

Jawaban Untuk Yang Membuatmu Sedih (Mungkin)

Aku Tidak Bisa Berkata Apa-apa Lagi

Gambar
shutterstock.com Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi Tidak pada dedaun, bebatu, pasir, kerikil, angin, hujan, dan lain-lain Tidak juga padamu Apalagi pada hatiku Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi Seakan mulutku tak mengenal kata maupun frasa Seakan telingaku tak tercipta untuk mengenal suara Seakan aku lupa bagaimana caranya bicara Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi Tidak pada apapun atau siapapun Bahkan sekedar meniatkannya saja Sungguh sulit, sungguh rumit Karena sekarang aku tak mampu berkata-kata Aku hanya mengetik dan menceracau tanpa arah Tanpa makna Karena tak ada lawan bicara Oh ya, dunia memang hiruk pikuk dengan beragam manusia Tapi tak ada kau Kau Satu-satunya yang mendengarku Maka aku berhenti berkata-kata Sampai aku tahu lagi bagaimana harus bicara Tanpamu Bogor, 13 September 2014 Satu hari setelah berhenti Dan berkata tidak mau lagi

Sekali Lagi

Pilihan ada dua Berjalan atau diam Lari atau kembali Mencari atau tinggal Mengatakan tidak ada pilihan Adalah sebuah pilihan Sama seperti mengatakan Kau hanya diam Sebab kebisuan Adalah cara lain dalam mengungkapkan Mengatakan semuanya buruk Sama saja dengan mengatakan kau yang buruk Karena semua termasuk dirimu Dan tiada pengecualian atas  itu Mengatakan kau yang paling tahu Sama dengan menunjukkan tak ada yang kau tahu Karena selalu ada awan di atas awan Maka selalu ada yang lebih tahu dari yang merasa paling tahu ?Dunia ini lucu, bukan Tanpa kehilangan, kau tak tahu bentuk dari sebuah kepemilikan Tanpa kesedihan, mana pernah kau mengecap kebahagiaan Tanpa kegelapan, dari mana kau paham soal terang Tanpa kehancuran, dari mana kau menilai keutuhan Tanpa kejatuhan, dari mana kau kenal kebangkitan  Tanpa Tuhan, bagaimana kau berpikir bisa diciptakan Dan sekali lagi Jika kau pikir inilah yang disebut pencapaian, anu...

Besok Hari Rabu

Besok Hari Rabu Hei, aku rindu! Kita belum bertemu Rasanya aku ingin mati beku! Asal kau tahu Kurayakan rindu dalam tangis Ia tumpah meriah Mengingat wajahmu yang manis Juga kenangan-kenangan yang enggan pindah Ia tumpah berlimpah Membasahi wajah Membiarkanku merasa biru Hei, sesiapa yang menjadi tempatku bertumpu Persetan Cepat datang! Rentangkan tangan Sambut aku dalam dekapan Dan buat aku berhenti menangis Pada sesiapa yang menjadikan aku pilu Aku memikirkanmu Setiap waktu

Kala Rindu

Gambar
shutterstock.com Rindu itu Soal waktu Rentang ketika kita tidak bertemu Atau saling mengadu Rindu itu Bukan spasi Antara sana dan sini Tapi dari waktu itu hingga hari ini Rindu itu menggebu Bagai ombak yang menderu Menghantam karam mengharap samudera Tapi belum tepat baginya untuk menggapai atau berjumpa

Kau Tahu, Sayang?

Kau tahu, sayang? Cinta itu tidak hilang Dia hanya berganti rupa Begitulah sifatnya sebagai rasa Dari sedih jadi marah Benci jadi senang Kecewa lantas pilu Tapi itu wajar, sayang Begitulah manusia dalam merasakan Tak mungkin kau selamanya bahagia Tak pantas juga kau dikutuk terus berduka Pernah dengar kan, hidupmu bagai roda? Sudahlah, sayang Jangan tangisi kesalahan Terimalah kenyataan Bahwa kau tengah duduk di kursi pesakitan Menghirup aroma luka dan dahaga Akan cinta

Persinggahan

Pada hari-hari, bulan-bulan, dan tahun-tahun yang indah Terima kasih telah memberi kenangan yang enggan pindah Kenangan tersebut mendekam dalam dadaku Memenjara separuh kapasitas memoriku

Apakah Kita Akan Jatuh Cinta Lagi

Kamu percaya reinkarnasi? Apa nanti kita ketemu dan jatuh cinta lagi? Aku tidak percaya. Bagiku, lebih dari cukup mencintaimu, walau hanya sekali. Bukankah hal indah ingin kau ulang berkali-kali? Tidak denganmu. Kau sempurna.  Seperti sebuah hari ketika seorang ibu melahirkan bayinya. Bila berulang-ulang, akan menjadi biasa. Kau luar biasa, maka kau tidak ada untuk kali kedua. Bagaimana bila kita terpisah karena dimakan usia? Atau bila tiba waktunya salah satu dari kita lebih dulu menginjak surga? Maka kita akan saling menunggu hingga yang lainnya datang. Lalu kita bergandengan tangan. Melanjutkan hidup di tempat di mana waktu berhenti berjalan. Tidakkah salah satu dari kita akan merasakan kehilangan? Tidakkah cinta mendatangkan kehangatan dari kerinduan? Tidakkah menunggu adalah salah satu bentuk mencintaimu? Oh maka terjawab sudah semua pertanyaanku. Maka selesai sudah kujelaskan makna cinta padamu.

Ada Dua Burung yang Bisa Terbang

Ada dua burung, mereka sepasang Satu ingin terbang Melihat-lihat dari dekat, barisan awan Satu lagi terlalu mencintai sarang Ada dua burung yang tidak sama-sama terbang Mereka mengembara ke berbagai lahan Dengan sayap sama-sama mengembang Tapi pandang berbeda layang Dan dua burung yang bisa terbang Hanya satu yang melayang-layang Satunya diam Menikmati semesta di hamparan

Anggap Saja Puisi

Jika Kau Seperti Aku

Gambar
shutterstock.com Jika kau jatuh cinta Seperti aku Maka beginilah rasanya Biar kuceritakan padamu Jika kau jatuh cinta Seperti aku Jiwamu melayang ke mega Berpendar bersama aurora

Kau Aku-aku

Gambar
shutterstock.com Apa yang kau aku Sebagai milikmu Nyatanya hanyalah sebatas anganmu Untuk kau sebut kepunyaanmu Apa yang kau aku Sebagai masamu Telah berganti Ditelan makin tuanya usia bumi

Pada Masa Kita Cuma Bisa Berdoa

Ada satu masa di mana yang bisa kita lakukan cuma berdoa Masa-masa itu datang ketika hatimu pecah Kekuatanmu melemah Lalu kau merasa kalah Pada masa kita cuma bisa berdoa Nama Tuhan seakan ada di mana-mana Baik dalam tangkupan tangan kita Juga tanah letak sujud kita

Pada Jalan Berbunga

Gambar
shutterstock.com Pada cahaya tepat di atas kepala Sebuah penerang yang tidak nyata menyala Dan lagu-lagu tentang perjalanan diputarkan Begitu pula harapan sepanjang jalan Pada kuncup-kuncup doa yang ditebarkan Atas kesetiaan pada ketiadaan Atas putih pada yang hitam-hitam Atas jembatan menuju kelengkapan

Waktu Silam

Waktu legam di masa silam Ketika bocah-bocah berlari telanjang kaki Ketika wajah-wajah letih memagari hari Ketika hati sekeras kenari

Tutup Mereka!

Tutup telinga! Biarkan orangorang bicara Biarkan orangorang mengatakan yang mereka suka Karena kamu tidak hidup demi mereka Tutup mata! Biarkan orangorang berusaha menghadang Biarkan orangorang memancing radang Karena kamu tidak berhenti karena mereka

Matahari di Samudera

Matahari tidak pernah terbenam di sini Karena orang-orang terlalu senang terbangun Orang-orang tidak senang bermimpi Orang-orang suka berdikari Matahari tidak pernah terbenam di sini Orang-orang suka menghabiskan waktu di bawah matahari Dimana langit dan laut terbenam dalam biru Tiada orang merasakan haru

Kamu Perempuan, Jangan Jadi Wartawan

Kamu perempuan Jangan jadi wartawan Lahanmu bukan jalanan Mainanmu bukan petualangan

Dalam Palka

Dengan apa kau sebut dia Yang membuatmu menggila sekaligus merana? Dengan apa kau sebut dia Yang membuatmu lemah sekaligus digdaya? Ada yang menjadikan pandanganmu nanap Sementara dalam hatimu ada yang tak genap Ada pula yang menimbulkan kelesah Sehingga rasanya kau lelah Yang kau sembunyikan dalam palka Suatu saat perlu kau larung ke samudra Sehingga ringan untukmu raga Dibanding kau timbun tanpa guna

Katakataku

Aku tidak akan berkata dua kali Aku ingin berhenti Menggauli huru hara dalam hati Mengoyak harapan ceria waktu pagi