Di Balik Dapur "Chang, Pejuang Tanah Timur"-4

Dicekam panik itu ketika kamu melihat kalender dan merasa dikhianati tanggal. Kamu belum menuntaskan #J50K bahkan--kabar buruknya--perjalananmu melambat. Ya ampun! Bagaimana kelanjutan naskah ini? Ada yang menggapai 30.000 kata ya? *syok*


Selain tingginya godaan untuk berlama-lama menyelesaikan naskah, hal lain adalah sakit. Liburan kok sakit? Huheheuehuehehe memang tidak asik ya? Tenang, hari ini sudah sembuh dan kembali giat kok! Tentang bagian 13 dan 14 dimohon maklum kalau terlalu panjang. Demi ngebut, setiap posting sekarang minimal 2000 kata. Sehari 2000 kata juga sudah ngos-ngosan rupanya. Aduh, mana kekuatan dari hari pertama? Mana? Manaaaaa? *pingsan*



Cerita mulai keluar dari kerangka awal. Saya masih belum benar-benar mampu memanfaatkan kerangka sebuah naskah. Kadang, tiba-tiba ada ide menarik yang menggantung di udara lalu saya tangkap dan saya masukkan dalam cerita. Saya tidak berpikir panjang apakah itu asyik atau tidak. Yang penting ketik ^_^ Meskipun ini agak gawat, bahaya, dan mengancam ujung alias ending dari naskah, saya suka-suka saja melakuaknnya. Saya masih merasa dada yang kurang di sana sini. Kalau ada editor pasti bagus nih hueheheuhehehehe :D

Oh iya saya masih tidak yakin apa cerita ini masuk akal karena yang sangat menggangu pikiran adalah karakter tokoh Chang dan Rim. Saya amsih bingung. Saya belum berhasil menggarap perubahan karakter pada keduanya. Maunya, Chang dan Rim berkembang dengan cepat menuju kedewasaan hingga keluasaan pengalaman. Jadi, bagi pembaca, sabar ya! Kepahlawanan mereka sepertinya masih jauh untuk saya ungkapkan.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama