Olivia [Bagian 9-Tamat]
shutterstock.com Mama menangkupkan kedua tangannya di pundak Olivia. "Sudah siap?" Olivia tersenyum…
shutterstock.com Mama menangkupkan kedua tangannya di pundak Olivia. "Sudah siap?" Olivia tersenyum…
shutterstock.com Beberapa minggu lagi, Olivia akan menghadapi UAS―sering dipelesetkan menjadi ulangan agak se…
"Mas Wahyu?" Olivia melongokkan kepala. Mas Wahyu terlihat bingung melihat Olivia di muka pintu perpu…
"Mein Name ist Miriam," Frau Artha mengucapkannya dengan lantang sembari menunjuk tulisan di papan tu…
Tiga bulan sekolah di sini. Baru sekarang Olivia benar-benar mengobrol dengan seorang teman tanpa embel-embel t…
"Kamu anak kelas satu yang dari kota itu, ya?" Olivia mendongak dari buku yang ia baca. Mengganggu …
Hujan. Hujan sepagi ini. Alam yang muram. Mendukung kelam dan mendung dalam kamar Olivia. Berbagai memori tenta…
Kemarin, sepulang sekolah, Mas Wahyu mengajak Olivia ke pasar malam. Ini pertanda apa? Rasanya sungguh cepat. B…
Mati aku . Olivia menghembuskan nafas keras-keras. Ia menengok jam tangan. Pukul empat sore. Angkutan umum ter…