Oh, December....

HAAAEEEEEE SODARA SODARA! Gue, akhirnya, dengan keyakinan sepenuh hati mengupdate blog ini. Ini tulisan pertama di bulan Desember. Sarang laba-labanya udah bejibun, baunya udah apek, suasananya udah ga banget. Tapi aku tetep sayang blogku {} Kalian apa kabar semua? Baik kaaaan? Harus dong!


Saat ini gue berada pada titik kebimbangan tingkat akhir. Mungkin karena hal yang bikin stres itu banyak dan datengnya barengan jadi..... ya..... sedikit terlalu banyak himpitan dalam dada. Hampir sebulan gue ga bisa mandi tanpa air panas. Obat yang gue dapat dari klinik memang manjur tapi gue lupa minum setelah empat puluh delapan jam setelah mendapatkan resep. Gue orang yang sulit untuk melakukan rutinitas semacam itu. Bahkan vitamin yang udah gue punya setahun pun ga habis-habis. Akuilah para pemilik otak kanan yang lebih aktif dibanding otak kirinya, kalian akan sulit melakukan hal yang sama.

Balik ke persoalan awal.

Gue kena skorsing. Terdengar horor. Padahal yang dimaksud skorsing di sini adalah skorsing kartu tanda mahasiswa. Dengan kata lain gue ga bisa pinjem alat dari kampus selama seminggu. Gue ga sedih kok karena hal ini. Gue tau dari awal risikonya. Yang gue ga tau adalah orang mengira gue diskorsing ga kuliah :| Lebih bikin malunya ini nyebar ke kelas lain. Faktanya bukan cuma ktm-kartu tanda mahasiswa-gue yang diskorsing tapi juga satu kelompok film. FYI, kami pinjam peralatan syuting seperti lighting, tripod, kamera, charger, dan memory card. Terus gue denger kelompok gue dibilang menyedihkan segala. Oh God :'

Gue lebih sedih kalo dikasihani dibanding meratapi nasib yang jelas-jelas gue bikin sendiri. Gue bukan tipe yang suka diratapi orang. Mereka ga tau betapa gue enjoy dengan apa yang gue lakukan tapi mereka berpikir gue menyedihkan. Mereka lebih menyedihkan karena memikirkan yang bukan urusan mereka, sebetulnya. Gue bingung juga, rasa kasihan mereka itu kan ga membantu gue menghadapi masalah ya? HHAHAHAHA

Tugas semester ini saking parahnya (oke, kampus gue memang luar biasa, tugasnya tiap semester memang begini semua kok) bikin gue hampir tidak bersosialisasi selain mengerjakan tugas! Serius! Ujung-ujungnya ketemu temen pun yang dibahas adalah jadwal nugas. Keuangan gue jebol dengan parah. Gue pribadi memang bukan tipe yang hemat tapi duit gue keluar bukan untuk foya-foya. Gue ga suka belanja. Cuma semester ini gue memang banyak menghabiskan waktu di luar dan ini puncaknya. Gue sampai sulit ketemu sohib. Padahal semester lalu masih bisa colong-colongan ngelakuin hal lain. Gue sampe keteter, ada beberapa tugas yang hampir lepas tangan. Kadang sampe rumah yang gue tuju cuma kasur. Bangun, solat, masak air, berangkat. Itu lagi dan itu lagi.

Hari ini gue juga tak lupa menyelipkan kebodohan. Insiden terjadi ketika praktikum pagi hari. Tiba-tiba risleting celana gue rusak sendiri. Padahal celananya ga sempit, kedodoran malah. Gue panik dong, apalagi gue memang bukan tipe cewek yang bisa diem. Kalo pake peniti atau jarum pentul juga takut ketusuk. Mana lupa ga pake ikat pinggang. Akhirnya gue nodong seorang cowok di kelas buat gue pake ikat pinggangnya.

Hal horor tidak terjadi sampai di situ. Pulang kampus gue dan mama lagi jalan-jalan. Mendadak gue kebelet pipis. Gue lari ke toilet. Apa yang terjadi? Ikat pinggang itu macet. Gue ga tau cara bukanya. Makin gue tarik malah makin ketat. Gue telpon pemiliknya. Tidak ada perubahan. Gue ajak adek gue masuk toilet buat lepasin ikat pinggang itu. Gagal juga. Akhirnya gue tahan itu rasa kebelet dan baru bisa pipis pas pulang. Dengan cara merusak ikat pinggangnya. Absurd.

Gue senang dengan tugas-tugas ini. Gue lelah, karena gue juga manusia. Sebesar apapun passion gue terhadap hal yang gue lakukan, ada saatnya gue berkata "enough". Bahkan gue ga bisa ngapa-ngapain di waktu luang yang gue punya. Rasanya segala hal terasa menyesakkan dan membosankan. 

Gue menunggu Januari. Untuk seseorang, sebagai bentuk perpisahan. Februari, sebagai awal hidup baru. Akhir 2014, sebagai awal petualangan baru. 

2 Komentar

Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama