Judul : Vanishing
Acts. Hati yang Hilang.
Penulis : Jodi
Picoult
Penerjemah : Gita
Yuliana K.
Tebal : 528
halaman
Cetakan : Pertama,
November 2008
Penerbit : PT
Gramedia Pustaka Utama
resensinovel.blogspot.com |
Dalam salah satu episode Oprah Winfrey Show, Oprah
mengundang para pemain film My Sister's
Keeper. Film itu merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karangan Jodi
Picoult. Seorang penulis yang mengangkat drama keluarga menjadi kisah apik
sekaligus mencengangkan. Bagi anda yang pernah membaca buku My Sister's Keeper tentu terkesan dengan
kehebatan riset Jodi Picoult untuk menghasilkan sebuah karya. Kedalaman emosi
pun patut diperhitungkan karena Jodi Picoult sangat terampil dalam
mempertentangkan hal yang bersifat abu-abu.
Sangat Jodi Picoult. Itu pendapat saya ketika membuka bab
demi bab Vanishing Acts. Hati yang
Hilang. yang menjadi novel keduanya yang saya nikmati. Anda bisa teringat
sampul My Sister's Keeper maupun Vanishing Acts. Hati yang Hilang. sama-sama
berupa potret seornag gadis kecil. Jodi Picoult tidak meninggalkan ciri khasnya
dengan menulis masing-masing bab untuk setiap tokoh utama novelnya. Selain
semakin menyelami gejolak batin setiap tokoh, pembaca juga dapat melihat
kelihaian Jodi Picoult dalam mendeskripsikan karakter tokoh yang ia buat.
Vanishing Acts.
Hati yang Hilang. berkisah tentang seorang perempuan bernama Delia yang
memiliki anak di laur nikah bernama Sophie. Ia membesarkan Sophie bersama
ayahnya, Andrew Hopkins, seorang panutan masyarakat yang bekerja di sentra
manula. Andrew Hopkins membaktikan hidupnya untuk masyarakat. Sementara
tunangan Delia yang juga Sophie, Eric, adalah pemabuk kambuhan yang berkarir di
bidang hukum. Sejak kecil Delia, Eric, dan Fitz menjalin persahabatan tak
terpisahkan yang membuat mereka terjalin rapat bagai gulungan benang. Namun
hidup yang sempurna milik Delia beserta orang-orang di sekitarnya menjadi
guncang saat masa lalunya terkuak. Ia tinggal bersama ayah yang menculiknya dan
memisahkannya dari sang ibu ketika masih berusia empat tahun. Belum lagi cinta
segitiga antara Delia, Eric, dan Fitz yang mengancam persahabatan mereka.
Tema yang tidak biasa, lagi-lagi berkaitan dengan dunia
medis dan hukum. Mempertentangkan etika, moral, dan cinta. Apakah keluarga
segala-galanya atau justru keluarga menjadi sumber petaka. Dengan cermat Jodi
Picoult menyambung simpul-simpul ini menjadi kesatuan cerita yang mengejutkan
sekaligus mengaduk hati pembaca. Bandingkan dengan My Sister's Keeper yang membuat seorang ibu memilih keselamatan
hidup putri keduanya atau kebebasan tidak mendonor bagi putri ketiganya. Dalam
buku ini, Jodi Picoult memaksa kita berpihak; ayah yang menculik putrinya atau
ketidakbecusan sang ibu karena mencandu alkohol?
Hal menarik lainnya, Jodi Picoult menelanjangi persepsi
kita tentang sebuah keluarga. Keluarga tak sekedar sumber cinta, dukungan, dan
kasih sayang. Keluarga dapat berperan menjadikan seseorang kehilangan hidupnya
dan pengaruh atas dirinya. Seorang ibu tak selalu menjadi sosok malaikat penuh
kelembutan yang menjadi pahlawan di mata anaknya. Sang ayah pun melakukan
kebaikan yang justru melukai hati sang anak yang kehilangan kepercayaan
terhadap semua orang. Begitu pula Delia yang menjadi kecintaan dua pria dalam
hidupnya. Meski ia telah memilih dari awal kepada siapa hatinya berlabuh, pada
akhirnya ia kembali menjadi orang tua tunggal bagi Sophie.
Namun My Sister's
Keeper tetap lebih menohok dan menjadi juara. Konflik secara langsung yang
meruncing antara ibu dan anak menyita perhatian dibanding perjuangan Eric
membebaskan Andrew Hopkins dari jeratan hukum. Dalam Vanishing Acts. Hati yang Hilang pembaca dengan mudah menyerahkan
kepastian tamatnya kisah dari persidangan demi persidangan yang dijalani
Andrew. Berbeda dengan My Sister's Keeper
yang melibatkan pengadilan tapi menekankan pada hubungan antara ibu dan anak
yang bagai cinta dan benci.
Tentu bukan berarti anda harus melewatkan buku ini. Vanishing Acts. Hati yang Hilang. tetap dapat menjadi acuan anda
untuk mendatangkan inspirasi. Terutama kedalaman penguasaan yang ditunjang
riset oleh Jodi Picoult.