Terlambat

http://www.shutterstock.com/pic-69534628/stock-photo-a-clock-radio-with-the-word-late.html?src=1578c69858447c7b26aa9c55eb1f6393-1-6
shuttestock.com

“Ranti, maukah kau menikah denganku?”
Pfft!
Aku kehabisan kata-kata. Kutepuk jidatku dengan keras. Tidak bisakah aku merangkai kata-kata yang jauh lebih manis dan membuatnya meleleh? Ranti itu suka hal-hal yang romantis. Bukan hal-hal yang praktis! Bisa kau lihat dari penampilan atau cara bicaranya sehari-hari. Dia bertingkah laku sepeti khasnya para wanita. Rumit tapi menarik.

Aku tahu harus lebih kreatif lagi sebelum berusaha untuk meluluhkan hatinya. Aku perlu kalimat yang lebih meyakinkan dan mengesankan sebelum melamarnya. Aku mengenalnya lebih baik dari siapa pun termasuk kedua orang tuanya-mereka berpisah dan menitipkan Ranti di bawah pengasuhan sang nenek sejak kecil. Kalau aku tidak berlaku sesuai dengan harapannya, aku takut mengecewakannya.
Aku mau malam ini menjadi malam paling tak terlupakan bagi Ranti juga bagiku. Aku ingin Ranti bisa melihat kesungguhan hatiku dan niat baik di balik lamaranku. Kami mungkin tidak pernah terikat dalam hubungan lebih dari sebatas teman. Tapi aku yakin punya kesempatan. Hidupku telah terikat dengannya sejak aku tak sengaja menabraknya di parkiran kampus. Seperti FTV, tapi begitulah kisah kami.
Bagaimana kalau begini, “Ranti, aku yakin Tuhan mengirimmu ke bumi sebagai jelmaan bidadari. Mungkin selendangmu belum pernah dicuri tapi hatimu pantas dimiliki. Maka biarkanlah aku yang memilikinya dan menjaganya untukmu hingga kita menua, bahagia bersama, sampai dijemput malaikat pencabut nyawa.”
Nah. Itu dia!
Ranti mengundangku ke acara makan malam keluarganya. Aku tak tahu kenapa atau acara macam apa ini tapi aku akan datang dengan kejutan yang tak ia sangka-sangka.
"Gawat!"
Aku melirik jam di tangan, sudah lewat 3 menit! Kupercepat lariku, walaupun tahu bahwa itu hanyalah usaha sia-sia. Aku sudah telat!
"Tidak apa-apa," kataku menenangkan hati.
Aku mulai memasuki ruangan dan mengetuk pintu. Seketika semua mata di dalam ruangan ini melihat ke arahku.
“Ranti?”
Seorang lelaki tengah menggenggam tangan Ranti di tengah-tengah ruangan. Benar kata Ranti. Ini acara makan malam keluarga. Lebih tepatnya dua keluarga. Di sisi kiri adalah keluarga Ranti. Dan di sisi kanan...... kutebak, itu keluarga dari si lelaki. Lelaki itu menatap Ranti dengan penuh cinta. Dan ia baru saja menyematkan cincin.



40 Komentar

  1. whuaaaa telatttt nangis guling guling :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha malu kali ya kalo cowok nangis di acara tunangan cewek yg dia suka :)

      Hapus
  2. kasihannnnnn... cintanya tak tersemat :(

    lin, ini yah tentang liebster award :)
    http://mamaarkananta.blogspot.com/2013/02/liebster-award.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya mbaak heheh udah baca lho udah komen juga :)


      tersemat?mungkin belom dikasi peniti :D

      Hapus
  3. Balasan
    1. mbak aja, belum jadi emak hehe

      iya mbak makasih :)

      Hapus
  4. masih tunangan kan? Gpp janur kuning belum melengkung.. heheheh... masih ada harapan :D

    BalasHapus
  5. oh, betapa sakitnya hatiku...he2, tenang mas bro...cari yang lain, masih banyak kok...he2. idenya ok mbak...siiip :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebetulnya ini ide lama mbak cuma kebetulan ngepas sama prompt-nya jadi langsung dibikin hehehhe

      Hapus
  6. oalaaah.. ternyata si pujaan hatinya tunagnan sama orang lain?? ini aku yg ga nyambung kali ya, hihihihihi
    nice idea, mak :)

    BalasHapus
  7. hiks, telat.. tp bagus jalan ceritanya, Mbak ^^

    BalasHapus
  8. Oh, bukan! Di sisi kanan itu ternyata adalah keluargaku yang datang mendahuluiku untuk memberikan kejutan buatku! Dan yang menggenggam tangan Ratri itu, ternyata adalah ayah Ratri! Mereka telah menungguku sejak tadi. Mataku saja yang tergesa-gesa pesimis memandang semuanya!
    So, aku tak terlambat, kan?
    Hehehehehe....
    *merubah alur

    BalasHapus
    Balasan
    1. mengubah alurnya bagus mbak hahahahaha seru kayaknya :D

      lumayan, ngetwist. padahal seruan versi mbak kayaknya. judulnya terlambat tapi ujung-ujungnya ga terlambat :)

      Hapus
    2. hahahahaha....
      bisa juga nih biar happy ending

      Hapus
    3. hehe, ranti mbak :D mungkin ratri adiknya ranti

      Hapus
  9. wuakakakakkk.. malah ngakak baca komennya Mak Diah di atas... bisa juga tuh di twist tuh hahahahaha...

    BalasHapus
  10. yah... terlambat
    bisa cari ranti yang lain bang :D

    BalasHapus
  11. Terlambat sudah,...idenya keren mak :)
    salam kenal ya.....

    BalasHapus
  12. aw aw aw.... gigit jari deh. Tapi oke, si cowok yang telat ini asik banget gombalnya, mak :)))). Sukaa

    BalasHapus
  13. Kasian deh, kelamaan mikir sih, telat lagi. Relakan aja deh cewek yg ditaksir diambil lelaki lain .. :)

    BalasHapus
  14. Oooww..telat beneran deh ah..kesel..kesell..kesselll, *loh?? :D

    BalasHapus
  15. Lindaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    ceritanya keren.... hahhaha usul mba Diah Ok juga :)

    BalasHapus
  16. keren ^^ *barubacasih, salah sendiri telat juga :D

    BalasHapus
Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama