gettyimages.com |
Sebagai seseorang yang menyandang gelar
mahasiswa sejak 2011, ada banyak cerita yang saya punya. Teman-teman yang tidak
bisa wisuda bersama. Teman-teman yang hampir dikeluarkan dari kampus karena
terlalu lama menjadi mahasiswa. Teman-teman yang sangaaaat lama dalam
menyelesaikan kuliahnya padahal ia sudah di tahap akhir. Kenapa bisa begitu?
Banyak sih alasannya tapi akan saya rangkum dalam beberapa poin yang umumnya menjadi
alasan utama:
1.
Malas
Sebetulnya
ini agak menyebalkan untuk dibahas
karena ini adalah masalah kita sendiri. Kalau kita berkuliah dengan uang dari
orangtua, kita punya kewajiban untuk tidak membuat mereka susah. Kecuali kamu
kaya tujuh turunan, keluarga konglomerat seperti Bakrie, atau memang
benar-benar tidak peduli walau orangtua kamu mencari uang setengah mati,
terserahlah. Mending elu kagak usah
kuliah dari awal aja tong kalo emang males. Kurang lebih begitu. Sebetulnya
bagi saya pribadi kamu ga kuliah itu ga apa apa toh ada beragam profesi maupun
ketrampilan di dunia ini yang bisa dimiliki-ditekuni-dipelajari tidak hanya
lewat bangku kuliah. Daripada kuliah tapi ga pengen-pengen banget dan malah ga
lulus-lulus, ya kan?
2.
Dosbing killer
Saran
saya, pilih dosbing sesuai hati nuranimu dan berdoalah kamu dapat dosbing
terbaik. Kalo dia killer coba pahami alasannya. Mungkin karena dia jengkel
kamunya ga ngerti-ngerti ketika dijelasin atau kamunya lelet ngerjain skripsi.
Killer gapapa asal jangan sampai dia bicara yang melecehkan atau morotin. Kalo
udah gini mending lapor aja ya. Tapi kalo killernya suka nyeramahin kamu dua
jam penuh ya gapapa mungkin dia cuma pengen kamu cepat lulus.
3.
Penelitian sulit
Ga
ada penelitian yang ga sulit, sebetulnya tiap penelitian pasti punya kesulitannya
sendiri-sendiri. Manusiawi banget kalo kamu merasa capek dan merasa sulit. Yang
penting jangan terlalu memaksakan diri, lakukan penelitian yang kamu yakin
benar-benar sesuai dengan kemampuan. Diskusi dengan dosbing mengenai apa yang
kamu inginkan.
Kamu anak sosial?
Maka pasti kamu dihadapkan dengan dua pilihan; mau penelitian
kuantitatif atau kualitatif? Atau malah mix method? Jangan sekali-kali pilih
kuantitatif karena kata orang kualitatif itu sulit deh! Pilih penelitian yang
benar-benar kamu suka dan kamu tahu akan bagaimana ke depannya. Kalo perlu,
solat istikharah. Tidak ada jaminan kuantitatif akan lebih mudah dibanding
kualitatif. Saya sendiri ketika S1 memilih metode penelitian kualitatif dan
bisa menyelesaikannya dalam enam bulan.
Satu-satunya jawaban adalah bagaimana supaya cepat
lulus itu ya dikebut, cyin. Kalo kerjaan kamu main games doang, atau
jalan-jalan doang, sampe kiamat juga ga bakal selesai. Tapi langkah awalnya
adalah menentukan apa penelitian yang kamu ambil. Ada beberapa hal yang bisa
kamu pertimbangkan untuk memilih suatu penelitian yaitu:
A.
Isu hangat
Karena
saya anak sosial, saya ga bisa kasih masukan untuk ilmu eksak ya. Anak sosial
bisa melakukan penelitian mengenai isu-isu yang sedang hangat. Analisis wacana
pemberitaan media mengenai Rohingya? Efektivitas penggunaan media sosial bagi
partai politik dalam melakukan kampanye? Aduh banyak banget. Cari isu hangat
itu dari koran atau portal berita online. Soalnya kalo cari yang hangat pasti
lebih mudah menggali datanya.
B.
Sesuai minat
Jangan
sampai merasa terpaksa dalam melakukan penelitian. Pilih yang memang kamu suka
bukan yang kamu pikir “biar gampang” atau yang dipaksakan dosbing. Konsultasi
dengan dosbing atau dosen lain dan katakan apa yang kamu suka. Jangan sampai
ketika dosbing mengharapkan suatu penelitian lantas ketika kamu kerjakan
ternyata kamu benar-benar tidak mengerti. Ini akan jadi bumerang dan bukannya
cepat lulus, kamu bakal frustasi. Kalo dosbing kamu tidak mau dengar, coba
konsultasi dengan dosen lain misalnya ketua jurusan. Katakan terus terang apa
yang mengganjal di hati kamu.
C.
Jangan asal pilih metode penelitian
Kualitatif
tidak selalu lama dikerjakan dan kuantitatif tidak selalu mudah. Ini tergantung
kemampuan kamu, kamu harus pilih mana yang lebih kamu kuasai dan sesuai dengan
penelitian. Jangan asal pilih metode hanya karena kamu dengar “apa kata orang”.
Dalami metode penelitian itu dan tekankan dalam hati kalo kamu harus mampu
menaklukkan penelitian itu.
gettyimages.com |
Sudah memilih? Sekarang saatnya melakukan manajemen
waktu yang ketat agar kamu dapat lulus sesuai target. Kuliah memang bukan lomba, kamu tidak harus jadi yang lulus pertama.
Tapi kamu perlu membuat target apalagi kalo kuliahmu dibiayai orangtua hasil
dari beasiswa. Kamu tidak boleh santai karena harus mempertimbangkan tiap
rupiah yang kamu keluarkan selama masih menjadi mahasiswa. Hidup kan juga perlu
ada peningkatan, tidak bisa selamanya kamu menikmati masa muda dan bersantai
semaunya. Nah ini beberapa cara agar kamu bisa lulus tepat waktu:
·
Targetkan setiap hari mengetik minimal
setengah halaman
Sebagian
besar penulis yang kamu kenal atau kamu baca bukunya tidak menyelesaikan
tulisan mereka dalam satu dua malam. Pada mulanya mereka membuat draft, coretan
kasar, outline, apapun mengenai isi kepala mereka. Lantas mereka mencicil
tulisan mereka setiap hari. Tulisanmu jelek? Tidak apa-apa! Tulisan itu bisa
diperbaiki nanti. Tulisanmu tidak ada isinya? Tidak apa-apa, menunda tidak akan
menyelesaikannya. Kerjakan pelan-pelan, biarkan saja kalau antarparagraf tidak
berkesinambungan. Kamu bisa memperbaikinya nanti perbab.
·
Targetkan dalam satu minggu mencari lima
jurnal
Ini
untuk teman-teman yang menulis tesis atau disertasi. Tiap universitas memiliki
aturan masing-masing berapa jumlah minimal jurnal yang harus kamu penuhi dalam
satu karya tulis. Buat target karena mencari puluhan jurnal dalam satu hari itu
TIDAK MUNGKIN. Satu minggu lima jurnal sudah cukup baik. Bisa ditingkatkan
menjadi tujuh atau bahkan sepuluh. Apalagi bila kampusmu membuat kolokium
seperti mata kuliah wajib dengan pertemua tiap minggu, kamu harus selalu
mengumpulkan jurnal.
·
Biaya penelitian
Buat
rincian kasar biaya yang kamu butuhkan dan beritahukan pada orangtua apabila
kamu membutuhkan uang bulanan lebih banyak. Kamu menulis tesis atau disertasi?
Buat proposal, cari beasiswa penelitian. Tulis apa manfaat penelitian kamu dan
komitmen kamu menyelesaikan penelitian dalam jangka waktu tertentu. Walau kamu
biayai sendiri, kamu juga perlu membuat rincian biaya penelitian agar
pengeluaran bulanan kamu tidak membengkak atau malah jebol.
·
Mengolah dan menyimpan data
Penelitian
kamu membutuhkan wawancara dengan banyak narasumber? Simpan tiap rekaman wawancara dengan nama file
berisi tanggal beserta nama narasumber. Simpan dalam satu folder berbeda
dibanding data lain (data observasi, data sintesis jurnal, dll). Buat kopiannya
ke dalam cloud dan harddisk. Cicil pengolahan datamu sejam
setiap hari, atau berjam-jam selama yang dibutuhkan. Jangan melakukan
pengolahan satu hari penuh karena konsentrasimu akan menipis semakin lama kamu
bekerja.
·
Me time
Tetap
bersenang-senang selama melakukan penelitian misalnya menulis di kafe, menulis
sambil mendengarkan lagu up beat,
menulis bersama teman-teman, menulis di taman, atau malah tidak menulis tiap
hari minggu dan pergi ke luar. Keluar dari rutinitas itu perlu untuk
menyegarkan pikiran. Tidak pernah menulis di malam hari? Mulailah menulis di
malam hari. Tidak pernah jogging? Mulailah jogging. Buat dirimu tetap aktif dan
produktif sehingga kamu tidak frustasi selama menulis penelitian.
·
Tidur cukup
Kurang
tidur membuat kamu tidak bisa berkonsentrasi dengan optimal. Penelitianmu jadi
kacau. Buat jadwal tidur tetap sehingga tubuhmu terbiasa.
·
Membaca
Malas
membaca? Mana bisa lulus! Cari informasi tentang subyek/obyek penelitianmu.
Baca berita, browsing, cari jurnal, cari buku-buku di perpustakaan. Buat banyak
catatan kecil. Tidak dicatat hanya membuat kamu lupa.
·
Buat mind mapping
Ini
sangaat penting untuk memetakan ide sekaligus menjaga agar penelitanmu tidak
keluar jalur dan kamu menjadi kreatif. Saya merasa tiap membuat mind mapping
membuat saya lebih memahami tulisan sendiri. Sampai hapal mati isinya.
·
Konsultasi dengan dosbing
Perlakukan
dosbing sebagai sahabat dan banyak-banyaknya berdiskusi dengan beliau sehingga
kalian memiliki visi yang sama. Pelihara hubungan baik, tunjukkan perhatian,
jangan melakukan gratifikasi, dan hubungi hanya di jam kerja dengan cara yang
sopan.
·
Sidang komisi
Untuk
yang menulis tesis atau disertasi, jangan tunda sidang komisimu. Jangan menolak
atau takut tiap siap. Ini agar penelitianmu tidak sia-sia sehingga kamu dan
para dosbing bisa menyamakan persepsi terlebih dahulu mau dibawa ke mana
penelitianmu.
·
Editing
Baca ulang, tulis ulang. Jangan malas. Ini agar kamu tahu bahwa isi penelitian kamu berkesinambungan dan logis. Pelajari dan pahami apa yang kamu tulis, perbaiki kalimat yang rancu. Perhatikan Ejaan Bahasa Indonesia dan tanda bacanya. Kalo perlu minta bantuan orang yang kamu percaya untuk ikut membaca.
Baca ulang, tulis ulang. Jangan malas. Ini agar kamu tahu bahwa isi penelitian kamu berkesinambungan dan logis. Pelajari dan pahami apa yang kamu tulis, perbaiki kalimat yang rancu. Perhatikan Ejaan Bahasa Indonesia dan tanda bacanya. Kalo perlu minta bantuan orang yang kamu percaya untuk ikut membaca.
·
Presentasi
Jangan
membuat bahan presentasi H-1 sidang. Buat jauh-jauh hari, cicil dan lihat
kembali apa yang ingin kamu tampilkan agar tidak ada yang terlupa. Buat
semenarik mungkin. Perlihatkan pada orang lain dan tanya pendapat mereka.
Jangan menggunakan ukuran font terlalu kecil sehingga dapat dilihat dengan
nyaman.
Itu semua tips yang dapat saya berikan agar lulus
tepat waktu. Saat ini saya sedang berjuang dengan tesis dan menerapkan hal yang
sama hehehhe. Doakan semoga lancar ya! Yuk sharing, apa tips kamu agar cepat
lulus?