Review Hadiah dari Pemerintah: Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas
Karena bulan ini aku ulang tahun, aku mendapatkan hadiah dari pemerintah. Aku akan review supaya kamu dapat gambarannya ya.
Sebenarnya ini program baru. Karena programnya sendiri baru diluncurkan Februari 2025. Tujuannya adalah
- Mengetahui kondisi kesehatan kita, dan
- Lebih cepat mendeteksi jika ada penyakit tertentu sehingga bisa segera ditangani
Programnya sendiri bisa diakses oleh siapa saja pada bulan kelahirannya. Caranya mudah cukup dengan
- Download aplikasi Satu Sehat,
- Whatsapp ke nomor 081110500567, atau
- Datang ke Puskesmas terdekat dengan KTP.
Kalau melalui aplikasi, langkahnya sebagai berikut.
Ini adalah contoh tiket pemeriksaan yang kamu dapatkan setelah mengikuti langkah-langkah di atas.
Kemudian petugas akan memasukkan data dirimu. Kamu juga akan diberi penjelasan mengenai apa saja pemeriksaan yang akan dilakukan. Kamu tidak harus mengiyakan. Jika berubah pikiran dan tidak mau diperiksa juga boleh.
Sebelum mulai diperiksa, kamu akan diminta menandatangani consent form atau formulir persetujuan pemeriksaan. Kamu juga sebaiknya mengisi skrining online yang dikirimkan oleh pemerintah melalui Whatsapp Kemenkes. Pertanyaannya seputar
- Kondisi demografi
- Hati
- Kanker leher rahim
- Kesehatan jiwa
- Perilaku merokok
- Tingkat aktivitas fisik
- TBC
Sekarang, pemeriksaan dimulai. Pemeriksaan pertama adalah skrining TBC. Caranya dengan swab lidah dan pemeriksaan sampel dahak. Lidahmu akan di-swab selama 30 detik.
Jujur saja, proses swab ini bikin mual. Aku hoek-hoek. Air mataku sampai keluar.
Hasil pemeriksaan TBC ini negatif.
Setelah skrining TBC, aku lanjut ke ruang radiologi. Aku menjalani rontgen dada untuk mendeteksi PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), kanker paru-paru, dan penyakit kardiovaskular.
Hasil pemeriksaanku negatif. Paru-paru dan jantungku dalam kondisi normal, ukurannya juga normal. Hanya saja terlihat bahwa aku memiliki skoliosis karena tulang punggungku meliuk.
Selanjutnya aku ke laboratorium untuk cek gula darah. Untuk pemeriksaan gula darah, kamu harus puasa dulu ya. Aku terakhir makan jam 5 sore dan diperiksa esok harinya jam setengah 9 pagi.
Gula darahku berada di kategori normal.
Kemudian aku cek gigi. Dokter giginya akan memeriksa apakah gigi berlubang, goyang, dan sebagainya. Di sini dokter menemukan beberapa gigiku berlubang. Hanya saja lubangnya kecil dan tidak berbahaya.
Sejujurnya aku merasa pemeriksaan giginya kurang memuaskan. Kenapa dokternya tidak mengatakan bahwa gusiku resesi ya? Aku merasa dokternya agak cepat-cepat dalam memeriksaku.
Selanjutnya aku ke bagian optik. Seharusnya mereka memeriksa mataku. Namun karena aku pakai kacamata, mereka anggap tidak perlu. Karena katanya kan aku sudah tahu kondisi mataku. Yah, yang bagian ini juga tidak memuaskan sih.
Kemudian aku ke bagian…. apa ya ini namanya? Tensiku diperiksa, suhu tubuhku dicek, lingkar pinggangku diukur. Lalu aku diminta antri untuk konsultasi dokter.
Dokter mengatakan secara garis besar kondisiku bagus (walau aku termasuk gendut). Namun aku cukup kaget karena hal ini tidak dibicarakan.
Dokternya tidak menyuruh aku diet, tidak membahas berat badanku, atau menyebut lingkar pinggangku.
Padahal aku sudah khawatir akan mendapat komentar kurang enak HAHAHA. Justru salah satu petugas malah memuji bahwa aku terlihat ideal (walau angka BMI-nya tidak). Dia bilang aku tidak terlihat gendut sama sekali.
Nah….. ini baru sisi yang menarik diceritakan. Aku harus menjalani deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim. Aku diperiksa oleh seorang bidan di dalam ruangan tertutup.
Bajuku dibuka. Pertama, deteksi dini kanker payudara dilakukan dengan cara diraba. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada benjolan abnormal atau tekstur kulit yang berubah. Bahkan puting pun ditarik-tarik.
Kalau kamu merasa malu, tahan dulu. Ini hal yang wajar bagi seorang perempuan. Kamu sendiri harus memeriksa payudaramu secara berkala. Kamu perlu memperhatikan apakah ada yang berubah atau tidak biasa pada anatomi payudaramu.
Kedua, pemeriksaan kanker leher rahim. Caranya dengan swab bagian leher rahim. Kamu akan diminta untuk duduk di kursi dengan kaki terbuka seperti proses orang melahirkan. Rasanya memang tidak nyaman.
Oh ya aku tidak menjalani pemeriksaan anemia, sifilis, dan AIDS karena bukan calon pengantin. Selain itu aku juga tidak menjalani pemeriksaan hepatitis karena dianggap bukan kategori berisiko.
Untuk mengetahui apakah kamu perlu melakukan pemeriksaan tersebut, kamu perlu jujur pada petugas di puskesmas. Jelaskan gaya hidupmu secara lengkap. Karena ya mumpung pemeriksaannya gratis kan?
Akhirnya selesai juga rangkaian pemeriksaan cek kesehatan gratis ini. Alhamdulillah, aku sehat-sehat saja.
Walau ini bukan medical check up yang menyeluruh, menurutku pemeriksaannya cukup oke. Meski aku bingung juga, kok cuma cek gula darah? Mana cek kolesterol dan asam uratnya? Bukannya pengecekannya mudah dan murah ya?
Aku juga berharap pemeriksaan mata dan gigi lebih “serius” lagi.
Selain itu, menurutku, pemeriksaan penyakit menular seksual maupun anemia seharusnya tidak hanya untuk calon pengantin saja.
Dari 1 sampai 10, aku memberi nilai 7 untuk rangkaian cek kesehatan gratis ini. Petugasnya juga gercep, sebagian ramah, dan tidak menghakimi. Ini yang penting karena kadang orang malas berobat kalau takut dihakimi kan.
Good job untuk Puskesmas Bogor Tengah

.png)
Komentar
Posting Komentar