pakaliaja.blogspot.com |
Akhirnya libur datang
juga! Setelah menjalani satu semester yang menyenangkan bersama teman-teman
yang juga menyenangkan, saya harus melambaikan tangan untuk dua bulan ke depan.
Masing-masing dari kami akan berpencar dan menikmati masa rehat yang panjang sebelum
kembali disibukkan dengan segudang tugas kuliah. Apalagi domisili kami
berbeda-beda membuat kami tak punya kesempatan liburan bersama. Oh ya, mereka
yang saya maksud adalah Amel, Riri, Fitri, Nidia, dan Dini.
Tapi, liburan bukan cuma
malas-malasan di rumah lho! Tentu kita punya beragam cara untuk menikmati waktu
libur. Liburan tidak melulu bepergian yang jauh. Liburan juga tidak harus
menggunakan banyak uang. Jadi, apa saja yang bisa kita lakukan selama liburan?
Bagi anda yang suka membaca buku,
anda bisa membeli dua buku ini. Senja di
Chao Phraya yang ditulis oleh
Mbak Endah Raharjo dan Prologue
karangan Dekora May. Khusus untuk Senja di Chao Phraya, saya mendapat diskon
gratis ongkos kirim ^_^
Senja
di Chao Phraya berkisah seputar cinta di antara dua tokoh utama, Laras dan
Osken, yang memiliki latar belakang jauh berbeda. Tentu bukan sekedar cinta,
apalagi cinta remaja. Uniknya, Laras dan Osken bukan pasangan yang masih belia.
Laras sendiri memiliki dua orang anak. Prologue
berkisah tentang seorang penulis bernama Radian yang mengalami pasang surut
dalam berkarya. Demi mendapat inspirasi dalam menulis, Radian melakukan apa
saja sampai harus menginap di hotel prodeo.
Dua buku masih kurang? Baiklah, bagi
anda yang berdomilisi di Bogor, saya sarankan anda segera merapat ke Botani
Square. Ada apa di sana? Ada bazaar buku murah! Gramedia membuka lapak yang
benar-benar menggoda mata. Saya tidak bercanda. Saya sukses memborong empat buah
buku beragam genre dengan harga tiga puluh delapan ribu rupiah. Ini belum
seberapa. Salah seorang kawan menghabiskan uang hingga delapan puluh lima ribu
rupiah. Jangan takut, anda bisa menemukan buku apa pun yang anda suka.
Buku pertama berjudul Kompas. Menulis dari Dalam. dengan
editor St Sularto. Buku ini merupakan catatan sejumlah wartawan yang pernah
bergabung di Kompas. Tidak hanya mengupas Kompas, tapi juga soal kedua
pendirinya yaitu PK Ojong dan Jakoeb Oetama. Selain itu dikisahkan pula
perjalanan panjang Kelompok Kompas Gramedia (KKG) yang berpaham sosialis
demokratis sekaligus kapitalis cetak. Anda juga dapat menemukan perkembangan
pers di Indonesia termasuk partai politik dan bisnis. Bagi anda yang suka
sejarah atau dunia jurnalistik, tentu buku ini menjadi sayang untuk dilewatkan.
Apalagi anda bisa mendapatkannya dengan harga lima belas ribu rupiah.
Buku kedua ditulis oleh salah satu
penulis favorit saya, Jodi Picoult. Vanishing
Act merupakan buku kedua Jodi Picoult yang akan saya baca setelah
sebelumnya saya terkesima dengan My
Sister's Keeper yang juga difilmkan. Bahkan saya masih ingat ketika Oprah
Winfrey mengundang para pemain film My
Sister's Keeper dalam salah satu
episode acara televisinya. Khas Jodi Picoult, dengan gambar sampul depan novel
adalah anak perempuan. Buku ini dibandrol dengan harga lima belas ribu rupiah.
Buku ketiga berukuran mini dan
harganya cuma tiga ribu rupiah. Ditulis oleh Dra. M.M. Nilam Widyarini, M. Si.
berjudul Relasi Orangtua dan Anak setebal
92 halaman. Tentu buku ini sangat cocok bagi anda yang tengah membesarkan
putra-putrinya. Seperti dikutip di sampul belakang buku ini, "tidak ada
sekolah menjadi orangtua."
Buku terakhir ditulis secara duet
oleh David Nicolle dan Christa Hook, Perang
Salib III 1191 Richard VS Shalahuddin. Buku seharga lima ribu rupiah ini
saya temukan terselip di antara majalah komik anak-anak di deretan rak paling
bawah. Sebetulnya buku ini terdiri dari tiga seri. Namun saya hanya berhasil
menemukan seri ketiga.
Keenam buku tersebut belum habis
saya baca. Bahkan buku-buku itu masih bertumpuk dengan label harga. Ada pula
yang masih dilengkapi plastik pembungkusnya. Satu hal yang pasti, membaca
adalah investasi berharga. Apalagi bagi saya yang selama satu semester hampir
tidak menyentuh buku apa pun kecuali buku-buku kuliah.
Sebagai saran lain dalam mengisi
waktu liburan, anda bisa mengikuti lomba atau kursus bahasa. Anda punya banyak
pilihan untuk tetap produktif selama liburan. Oh ya, selain dengan setumpuk
buku baru, saya juga menjadi panitia mahasiswa baru di kampus. Sehingga saya
tetap memiliki rutinitas ke kampus meski tidak sepadat jam kuliah. Terakhir,
sebagai bocoran, saya bersama teman-teman kuliah tengah memersiapkan sebuah
karya bersama. Tunggu kabar selanjutnya ya :D