daliajayamakmur.wordpress.com |
Pernah merasakan hujan ulat bulu? Ini kejadian langka dan
tak terduga yang terjadi di kampus saya beberapa bulan yang lalu. Ulat-ulat
yang berjatuhan bagai air hujan menempel di badan orang-orang. Alhasil banyak
yang menjadi korban gatal-gatal dengan kulit kemerahan. Tidak, ini tidak ada
hubungannya dengan kampus saya yang terletak di kota hujan.
Waktu itu saya sedang berada di dalam kelas. Ruangannya terletak
tak jauh dari taman kecil yang berada di tengah-tengah kampus. Taman tersebut
biasa disebut dpr, singkat dari di bawah pohon rindang. Dari namanya anda pasti
bisa menebak bahwa taman tersebut berupa sekumpulan pohon rindang. Jenis pohonnya
adalah angsana. Di taman tersebut terdapat bangku-bangku semen yang nyaman
diduduki. Tak heran banyak sivitas akademika kampus yang senang menghabiskan
waktu di dpr.
Saat itu terdengar kegaduhan dari dpr. Ada banyak orang
berteriak-teriak histeris. Karena penasaran, saya mencoba mencari tahu. Kata teman,
ada hujan ulat bulu. Saya mengerutkan kening. Ulat bulu? Hiiii! Siapa yang
tidak geli? Katanya ulat bulu-ulat bulu itu berjatuhan dari atas pohon dan
menimpa orang-orang yang berada di dpr.
Bayangkan ulat bulu yang jatuh menimpa kulit anda dan
berjalan-jalan demi mengoleskan racun dari bulunya. Sampai sekarang saya masih
geli membayangkan hal tersebut. Saya memang tidak mengalami secara langsung
tapi saya cukup bersimpati dengan mereka yang mengalami sendiri. Namun ternyata
saya mendapat kesempatan merasakan peristiwa langka itu.
Beberapa hari kemudian, saya dan teman-teman duduk di
dpr. Kami tidak berpikir akan ada serangan-ulat-bulu-dari-pohon-angsana lagi. Sebetulnya
kami bukan sekedar duduk-duduk. Kami sedang mengerjakan tugas mencari foto
untuk mata kuliah fotografi. Dpr tempat yang sejuk sehingga banyak dari kami
yang mencari foto di sana.
Mendadak teman saya merasa gatal di lehernya. Ada merah-merah
yang “mengerikan”. Dia hampir menangis saking gatalnya. Bukan cuma dia
korbannya. Beberapa teman saya yang lain juga merasakan hal yang sama. Waktu
diberi minyak kayu putih, rasa gatalnya tak hilang juga. Pulang dari kampus,
teman saya terpaksa mendatangi dokter kulit.
Hal itu membuat banyak orang yang berhati-hati untuk
duduk di dpr. Taman itu sempat sepi dalam beberapa waktu. Namun setelah ulat
bulu tidak terlihat lagi, dpr kembali ramai oleh para mahasiswa. Kami tetap
mencari keteduhan dari angsana yang tumbuh di taman. Ini kisahku dan pohon, apa
kisahmu? J
Angsana atau sonokembang (Pterocarpus indicus)
adalah sejenis pohon penghasil kayu
berkualitas tinggi dari suku Fabaceae
(=Leguminosae, polong-polongan). Kayunya keras, kemerah-merahan, dan cukup
berat, yang dalam perdagangan dikelompokkan sebagai narra atau rosewood. (wikipedia)
hiyyyyyaaaa nggak kebayang,,hiiiiii....geli mbk :D
BalasHapussukses GA nya
makasih mbak :D ikutan juga dong
Hapushiiiihhhh..... Membuat bulu kuduk bergidik,, :-D
BalasHapusdan bikin gatal gatal haha
Hapusiya tuh pernah duduk d bwh pohon sono, truz ada ulet yg jatuh..
BalasHapus2 hri msih terasa :|
terasa menyenangkan? :D
HapusKyaaa sereemm :(
Hapusgatalnya memang luar biasa mbak, bisa betah sepanjang hari
Hapus