Pay


I pay for my safety. My money, my rules.

Tahun 2022, aku kerja di klinik penyakit menular seksual di salah satu wilayah lokalisasi terpopuler di Jakarta. Singkatnya, target marketku adalah para lonte dan pemakainya.

Tentu saja lingkungan kerjaku juga cukup mengerikan. Kanan kiri depan belakang adalah lokasi prostitusi. Hampir semua perempuan cantik dan seksi yang aku temui di jalan adalah PSK.

Bisa bayangkan, risiko seperti apa kerja di red district seperti itu?

Kriminalitas.

Para PSK sih aman karena mereka punya bodyguard yang seram-seram. Yang ga aman ya aku.

Jarak tempat kerjaku dengan stasiun kereta kurang dari satu kilometer. Namun aku ga pernah jalan kaki ke sana. Aku selalu pilih naik ojol dan mengeluarkan biaya belasan ribu tiap satu kali perjalanan.

Boros? Iya. Namun, aku membeli rasa aman. Karena jam kerjaku sampai malam. Kebayang, malam-malam harus jalan kaki di tempat kayak gitu? Aku GA AKAN MAU.

Waktu itu pekerjaanku sebagai content writer. Aku lamar kerja itu pas ibuku lagi di luar kota (atau luar negeri, aku lupa). Dia ngamuk setengah mati. Dia telpon mantan tunanganku, minta meyakinkan aku supaya ga ambil pekerjaan itu.

Aku nekat karena butuh uang. Kalo keluarga dan mantan tunanganku ga bisa jadi sandaranku, ya mending aku ambil risiko. Kan yang penting aku dapat duit 😂

Namun, aku cuma kerja satu bulan 10 hari. Habis itu aku dibajak oleh kantor lain (yaitu bosku yang sekarang). Tempat kerja berikutnya saat itu aman karena di depan markas TNI. Dekat dengan istana negara. 

Pola membeli kenyamanan dengan uang selalu berulang. Tahun berikutnya, lagi hits-hitsnya pound fit. Aku ikut kelas pound fit yang bayar per pertemuan. Seingatku, satu pertemuan 75 ribu. Lokasinya di Kuningan, outdoor venue.

Setannya, karena outdoor, orang-orang jadi menonton. Aku sadar diri, bentuk tubuhku bikin orang lupa diri. Hari itu kebetulan aku juga salah kostum. Bajuku terlalu seksi.

Banyak laki-laki di pinggir lapangan mengeluarkan hape atau kamera dan mengarahkannya ke badanku. Malu dan takutku setengah mati. Rasanya jantungku kayak lepas. Hari itu, aku nyesal setengah mati dan GA MAU LAGI ikutan.

Aku coba cari tempat olahraga indoor. Pas itu aku ga bisa ikut gym karena kebanyakan bayar per tahun atau pake kartu kredit. Pusing. Sangat tidak ramah dengan keadaan keuanganku saat itu.

Jadi aku menunda keinginanku berolahraga selama berbulan-bulan. Sampai akhirnya, iklan gym-ku yang sekarang muncul di IG. Aku pikir, coba kontak dulu deh. Ternyata bisa bayar autodebit dari rekening per bulan. Minusnya, rada mahal aja.

Tentu aku bisa pilih gym majapahit atau gym seperti Fithub. Namun aku dengar dari teman-temanku, Fithub itu karena murah jadi rame kayak pasar. Aku malas. Aku takut. Aku ga nyaman.

Yaudah, gapapa lebih mahal asal aku nyaman. Lagi-lagi, aku MEMBELI KENYAMANANKU.

Itu pun terjadi sepanjang tahun ini. Bayangkan, aku udah bayar gym. Terus aku bayar private session untuk boxing dan renang. Aku juga berobat ke RSJ dan hanya mau ke poli eksekutif (yang hampir tanpa antri).

Padahal aku belum kaya. Keuanganku biasa saja. Namun aku memastikan aku nyaman DAN AMAN.

Aku belum bisa berenang (awalnya). Kalau ikut komunitas renang gratis, lokasinya jauh. Kalau harus rame-rame dengan orang lain, menyesuaikan jadwalnya repot. Belum harus gantian dilatihnya. Belum tentu cocok juga coach-nya.

Ditambah aku orangnya agak pemilih. Aku menyadari, aku tidak selalu cocok dengan orang lain. Ini membuat aku sadar, mungkin bukan orangnya yang sifatnya jelek. Namun aku yang tameng pribadinya tinggi.

Begitu juga dengan boxing. Kalau aku mau, aku bisa latihan sendiri. Aku aja beli samsak harga dua juta. Namun, aku kurang yakin bisa konsisten (dan lebih cepat bagus hasilnya) kalau latihan mandiri.

Lagian, dengan bayar private session, aku bisa pilih coach-nya. Aku hanya latihan dengan orang yang aku sukai, membuatku merasa aman dan nyaman. Aku ga khawatir harus pura-pura suka padahal ngedumel di belakang. Aku bisa fokus hanya olahraga, bukan hal lain.

Hal itu juga terjadi hari ini. Aku ada project offline. Namun aku ga yakin, apa aku merasa aman dan nyaman. Jadi aku bayar temanku supaya menemani aku (dengan alasan aku minta didokumentasikan).

Kesannya aku banyak duit banget kan. 

Yaudah deh, aamiin. HAHAHAHAHA. To be honest, aku sangat nyaman dengan gaya hidupku sekarang. Kalo rezekiku nambah, pasti hal private atau berbayar lainnya yang aku pilih ya lebih banyak.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama