Linda dan Hobi-hobinya

Kamu pernah nemu orang yang hobi dan minatnya sebanyak aku? Pas SMA, aku dijuluki kelebihan gula karena banyak gaya.

Mungkin aku bukan tipikal orang depresi atau “kurang sehat” yang kamu kenal.

Aku mau cerita dulu sedikit. Badanku sudah lemah sejak kecil. Itu mungkin salah satu alasan kenapa orang tuaku banyak melarang.

Namun, di sisi lain, adikku yang jauh lebih sehat pun banyak dilarang. Bisa dibilang orang tuaku memang controlling banget.

Bentar-bentar. Ini mau bahas apa? Mau bahas latar belakang dulu bahwa aku anak yang jarang keluar rumah dan kurang bebas ngapa-ngapain.

Satu-satunya aksesku ke dunia luar adalah dengan membaca. Baca apa saja. Mau itu koran, majalah, buku, dan lain-lain. Waktu itu aku belum kenal internet.

Jadinya aku terobsesi. Pokoknya suatu saat nanti, aku akan menjalani satu per satu minatku menjadi hobi. Pokoknya, aku mau punya adult money dan banyak hobi!!!

Memasak

Ini adalah minat sekaligus hobi yang rutin aku lakukan. Aku jelaskan dulu ya. Minat dan hobi itu dua hal yang berbeda loh.

Minat adalah ketertarikan kamu terhadap suatu hal. Sementara hobi adalah kegiatan yang kamu lakukan berdasarkan minat tersebut.

Waktu kecil, aku sempat merasa bahwa aku tidak suka pekerjaan rumah tangga. Aku tidak pernah diajari memasak (ibuku benci memasak). Jadi aku pikir aku tidak akan pernah suka atau bisa.

Namun, lucunya, aku suka baca buku resep. Aku merasa resep-resep itu menarik. Jadi aku suka menulis resep (yang tidak pernah aku praktekkan). Ya namanya juga anak-anak kan… Berimajinasi.

Aku mulai aktif memasak pada usia 23 tahun. Alasannya sederhana, biar aku dan pacarku (saat itu) bisa lebih hemat duit jajan. Jadi kami makan bekal. Oh ya, saat itu kami kuliah S2.

Aku akhirnya menyadari satu hal. Aku merasa bahagia sekali ketika masak untuk orang yang aku cintai.

Sejak itu memasak jadi love language-ku. Orang yang menurutku spesial pasti pernah minimal sekali mencoba masakanku.

Atau mungkin… minimal kamu sekantor denganku. Jadi bisa aku bawakan bekal, deh.

Aku cukup percaya diri dengan hobiku ini. Namun, perlu diketahui, beberapa orang menganggap masakanku kurang asin. Ini karena sebenarnya aku kurang suka garam.

Yang kamu bilang kurang asin, sudah asin di lidahku HAHA. Ini mungkin juga dipengaruhi oleh lifestyle keluargaku. Kami hati-hati dalam mengonsumsi garam dan gula.

Surprise

Aku bukan (baca: belum jadi) orang kaya. Jadi hobi satu ini sangat terbatas untuk bisa aku lakukan. Namun aku senang sekali memberi kejutan pada orang-orang di sekitarku.

Ini caraku menunjukkan kasih sayang. Aku bisa tiba-tiba memberi kamu sesuatu, walau itu bukan tanggal ulang tahunmu. Karena menurutku, kamu berhak diperlakukan spesial kapan saja.

Dulu, aku paling sering memberi kejutan ke mantan pacarku. Misalnya, tiba-tiba kirim masakan ke rumahnya. Atau membelikan sesuatu yang sudah lama dia inginkan.

Kadang, aku juga memberi kejutan karena politik. Loh kok gitu? Iya, misalnya di kantor. Aku menyisihkan budget untuk memberi hadiah kepada orang-orang yang pekerjaannya bersinggungan denganku.

Tujuannya bukan karena mereka sahabatku, tapi agar mereka menyukaiku. Karena aku harus punya hubungan baik dengan mereka supaya pekerjaanku lancar.

Pada dasarnya aku adalah orang yang politis. Banyak dari hal yang aku lakukan merupakan bagian dari strategi untuk mendapatkan sesuatu. 

Menurutku, menjilat rekan kerja itu perlu. Sebentar, sebelum dibilang tidak tulus, aku harus bilang ini. Untuk kantor yang sekarang, aku suka semua teman kerjaku. Mereka baik sekali.

Berenang

Ya Tuhan, tidak pernah terpikir olehku, bahwa seorang Linda bakal suka berenang! Walau cuma bisa gaya dada, hehe.

Ini karena disuruh dokter ketika sudah berbulan-bulan aku kesakitan akibat skoliosis dan herniasi diskus. Jadi aku memutuskan untuk book kelas renang private di Swimfun. Aku melakukannya dengan zero expectation.

Ternyata….aku jadi jatuh cinta. Berenang menjadi aktivitas favorit yang kutunggu-tunggu tiap weekend. Bahkan aku jadi akrab dengan coach-nya, seperti teman. Kebetulan kami dari kampus yang sama.

Aku juga menantang diriku untuk mencoba berbagai kolam renang, berenang sendirian, atau berenang dengan teman baru. Seru sekali! Bahkan, aku mulai membeli perlengkapan tambahan untuk berenang.

Oh ya, aku sangat merekomendasikan kok untuk les renang private. Menurutku, walau kamu sudah dewasa, kamu tidak perlu malu. Banyak loh yang les renang walau sudah berumur.

Joki

Aku suka kuliah. Mungkin nilaiku biasa saja dan aku bukan anak yang paling pintar di kampus. Namun, kuliah itu menyenangkan untukku.

Menulis jurnal, skripsi, sampai tesis itu seperti…. hobi. Aku SANGAAAAAAT menikmatinya. Itu juga salah satu alasan kenapa aku sudah tiga kali kuliah.

Goals-ku hanya satu yaitu tulisan tersebut harus selesai. Bukan meraih IPK tinggi, bukan menjadi mahasiswa terbaik. 

Ketika sudah lama nganggur beberapa tahun lalu, aku pun terpikir menjadikan hobiku ini sebagai mesin uang. Akhirnya aku bikin poster jasa joki tugas dan skripsi. Lalu aku minta adikku broadcast poster itu ke berbagai kampus.

Di luar dugaan, mudah sekali untuk mempromosikan jasa ini. Aku dapat klien hampir dari seluruh Indonesia hanya dengan modal broadcast Whatsapp. Mereka semua bayar aku di muka.

Bahkan, semua yang aku kerjakan tesis dan skripsinya dapat nilai A. Padahal ketika itu belum ada AI loh. Semua murni aku kerjakan sendiri. Jadi bangga wkwkwkw

Trekking

Aku menulis blog post ini ketika kemarin baru saja trekking tiga hari lalu. Itu adalah pengalaman pertamaku. Karena senang, aku memutuskan ini adalah hobi baruku. Aku langsung checkout sepatu hiking dan trekking pole HAHA.

Kenapa aku suka? Karena pada dasarnya sudah lamaaaa sekali aku benar-benar ingin mencoba kegiatan satu ini. Sayangnya aku belum menemukan teman dengan hobi yang sama. 

Selain itu, dulu aku belum punya uang untuk membeli perlengkapannya. Aku juga tidak punya pengetahuan untuk melakukannya.

Karena kini ada komunitasnya, aku bisa ikut menjelajah dengan percaya diri. Aku pun merasa aman karena banyak dari anggota komunitas ini adalah perempuan.

By the way, sejak kasus pelecehan oleh dokter, aku jadi sedikit takut untuk bergaul dengan laki-laki. Makanya aku memastikan dulu, apakah di komunitas ini akan ada banyak perempuannya.

Aku bukan yang jadi takut banget gitu kok dan anti berinteraksi dengan laki-laki. Dengan mantan atau mentee laki-laki pun aku bisa komunikasi. Cuma… hanya membatasi diri karena jadi cepat curiga.

Trekking ini sebenarnya sangat melelahkan untuk ukuran tubuhku yang staminanya biasa saja. Namun aku tetap akan melakukannya. Ya karena aku suka aktivitas outdoor sih.

Aku juga harus mengakui bahwa anggota komunitas trekking adalah orang-orang yang baik. Walau aku tidak kenal dengan mereka dan aku cenderung pendiam. Mereka semua mengajakku berbicara.

Boxing

Sebenarnya latihannya kurang proper. Karena ini bukan di ring tinju, aku tidak punya sparring partner, dan pelatihku sebenarnya punya lisensi body combat. Bukan senpai di dojo gitu.

Namun aku sangat menghormati dia karena aku memahami bahwa dia mencintai pekerjaannya. Maksudku, ya jadi coach olahraga.

Dan aku sangaaaaaaaat suka setiap sesi private boxing ini. 

Setiap aku post latihan, orang mengira aku ini sekuat superman dan siap naik ring kapan saja. Enggak dong ya!

Aku tuh hobi, tapi bukan berarti staminaku tinggi. Bukan berarti aku punya tenaga kuda. Biasa aja…

Aku juga tidak punya goals dalam menjalankan hobi ini. Yang penting aku suka, udah cukup. 

Sebenarnya martial arts juga bukan hal yang baru bagiku, karena aku menekuninya sejak SMA. Aku memang sempat vakum lama sekali dan baru sekarang mencoba lagi.

Lebih karena sekarang akhirnya aku menemukan coach berjenis kelamin perempuan dan orangnya membuatku nyaman. Sulit sekali merasa aman untuk aku yang punyan latar belakang kasus kekerasan seksual. Jadi aku pemilih sekali.

Di luar semua yang aku sebutkan di atas, aku juga masih punya minat lain

  • Menari (terakhir naik panggung waktu SMP)
  • Teater (terakhir naik panggung waktu SMA)
  • Pottery (ikut kelas private tahun lalu)
  • Merangkai bunga (ikut kelas semi private tahun ini)
  • Main alat musik tradisional (terakhir praktik waktu SMA)
  • Panahan (aku sudah booking sesinya)
  • Berkuda (masuk bucket list)
  • Diving (masuk bucket list)
  • Berkebun dan beternak (cuma bantu-bantu ortu)
  • Menjahit (masuk bucket list)

Yang masuk bucket list artinya masih impian ya, belum kesampean. Aku pernah mau ikut kelas jahit dan desain baju tapi… harganya 10 juta. Aku bisa di-smack down ibuku kalo berani keluarin duit segitu hanya demi hobi.

Aku bisa lohhh nambal baju atau pasang kancing dengan jahit tangan. Aku punya perlengkapan jahit! Semua bajuku yang robek atau lepas kancingnya aku perbaiki sendiri.

Gimana, duniaku seru kan WKWK


Komentar