Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Sini-sini Kenalan sama Kampung Fiksi!

Haloooo pembaca setia! Aduh pede banget saya kalo blog ini banyak pembaca setianya hehehehe. Kembali lagi berjumpa dalam postingan curcol saya (atau postingan buat lomba, uhuk) dalam rangka mendapatkan paket buku atau voucher beli buku. Mana aja boleh, saya tampung kok. Jujur gila ga sih?

Kau Tahu, Sayang?

Kau tahu, sayang? Cinta itu tidak hilang Dia hanya berganti rupa Begitulah sifatnya sebagai rasa Dari sedih jadi marah Benci jadi senang Kecewa lantas pilu Tapi itu wajar, sayang Begitulah manusia dalam merasakan Tak mungkin kau selamanya bahagia Tak pantas juga kau dikutuk terus berduka Pernah dengar kan, hidupmu bagai roda? Sudahlah, sayang Jangan tangisi kesalahan Terimalah kenyataan Bahwa kau tengah duduk di kursi pesakitan Menghirup aroma luka dan dahaga Akan cinta

Minggu Kedua di Tanah Papua

Gambar
Minggu kedua PKL. Hanya satu kata yang dapat menggambarkannya dengan tepat. Amazing. Gue mendapat limapahan pengalaman yang belum tentu sepadan kalo gue berada di belahan bumi lain saat ini. Secara garis besar gue suka iklim di lingkungan kerja ini. Walaupun gue akui gue bukan orang yang supel, penuh rasa percaya diri pada pertemuan pertama, atau mudah berinteraksi dengan lawan jenis. Pada dasarnya gue tetap dapat melalui hari-hari gue dengan baik.

Prompt #39 Bakso Setan

Gambar
dokumentasi Rinrin Indrianie “Yang, jadi cantik lagi dong yang. Ngambek melulu ah kamu.” “Apaan sih?! Oh jadi gitu? Jadi aku sekarang ga cantik? Terus harus berubah jadi cantik, demi kamu? Jadi kamu ga nerima aku apa adanya?” “Ih yang apaan sih kok kamu jadi lebay gini?” “Aku lebay? Kalo ga suka lagi sama aku, cari pacar lain sana.”

Sentuhlah Dia

Gambar
shutterstock.com Lo tau apa rumusnya bikin cewek kelepek-kelepek? Sentuhlah dia tepat di hatinya! Ari Lasso mengajarkan pada kita bahwa memiliki seorang perempuan dalam pelukan lo untuk selamanya adalah dengan menyentuh hatinya. Ingat. Sentuh hatinya. Jadi, buat elo-elo cowok yang suka nyakitin hati cewek, ke laut aja. Ah tapi nyuruh orang ke laut itu udah basi. Ke sungai aja. Mungutin sampah yang nyumbat aliran sungai. Biar Jakarta ga banjir melulu.

Sepasang Mata Tanpa Dosa

Gambar
shutterstock.com “Kamu mau bilang apa tadi sayang?” Fatia menatapku dengan mata-bulat-bening-tanpa-dosanya. Seluruh kosa kata yang telah kususun mati-matian demi mengurangi rasa patah hatinya berhamburan keluar dari kepala. Ah, gagal lagi. Sepasang mata itu selalu membuatku terpaku dan menghilangkan sisi antagonis dalam diriku. Keduanya meluluhkanku pada detik pertama lalu membuatku tak berdaya pada detik berikutnya. Kalau tahu bakal begini jadinya, aku tidak mau jadi pacarnya.

Prompt #38 Beberapa Langkah Lagi

Gambar
shutterstock.com “Lo punya kaki yang bagus, melangkahlah.” Dengan jari jemari gemetar, kurentangkan kedua tangan ke tembok. Pelan-pelan kulangkahkan kaki satu demi satu. Tiga langkah berlalu tanpa ragu. Aku semakin mantap menjejak. Kuangkat wajah. Adri tersenyum. “Tinggal beberapa langkah lagi, lo bisa pegang tangan gue. Nanti gue bantu lo jalan keluar. Bosen kan di kamar terus?”

Halo, Timika!

Di sini jam 3 sore yang artinya jam 1 siang di Bogor dan jam 2 siang di Makassar. Hari ketiga gue di Timika. Ini pengalaman pertama tinggal sendirian jauh dari keluarga dan orang-orang yang gue sayang lainnya. Sebelumnya gue pernah tinggal jauh dari orang tua tapi kan waktu itu gue numpang di rumah budhe. Kali ini gue bener-bener menjadi orang asing. Tadi gue baru selesai nyuci dan nyetrika. Sejauh ini hari yang gue jalani biasa-biasa aja. Karena tempat PKL gue ini memang menyediakan akomodasi yang cukup menyenangkan, sejujurnya ini tetap menjadi zona nyaman meski gue berada jauh dari hal-hal yang gue akrabi. Ada fasilitas makan, tidur, kesehatan, kendaraan.. apalagi ya? Nah ini lebih dari disyukuri.
Haloooooooooooow blog! Post terakhir sebelum gue ke Papua kurang lebih... dua belas jam dari sekarang? Eh ga. Delapan belas jam dari sekarang? Ya! Gue Insya Allah akan PKL di sana. Excited! Gue sempet nangis-nangis kecil karena takut kangen haha. Upps tapi gamau banyak-banyak cerita soalnya malu! Kangen sama siapa? HAHA. Jangan ah jangan. Ntar juga ketemu lagi {}