Cerita Awal Juni

Masih di tempat tidur dengan laptop di pangkuan dan setumpuk buku bagus yang menunggu dilahap habis X)) Oh ya rencanya besok gue mau check up. Terakhir gue ambil darah itu di rumah, beberapa bulan lalu, dan alhamdulillah hasilnya ga ada masalah. Tapi sepupu gue yang kerja jadi medical representative (kalo ga salah ini istilah kerennya) minta gue buat di-endoskopi. Gue agak deg-degan. Gue ga tau apa semua rumah sakit melayani hal ini karena di telinga gue juga ga lazim. Walau gue ga asing karena gue pernah liat prosesnya di Oprah Winfrey Show dan agak ngeri membayangkan isi perut gue diubek-ubek lewat kamera. Jadi, kali ini gue ga mungkin didatangi petugas kesehatan di rumah.

Di tengah-tengah masa istirahat, gue masih mencicil satu demi satu tugas yang kayaknya ga ada abisnya memberi kejutan. Gue bingung gimana mau hunting foto essay kalo gue masih harus di tempat tidur. Untung gue sempat nyicil foto story karena objeknya datang ke rumah J Laporan komunikasi organisasi gue mendekati final, tugas akhir teknik penulisan ilmiah gue sedikit mandeg karena kurang referensi, dan proposal audio visual gue masih belum menemukan konsep yang tepat. Gue udah milih dua foto terbaik buat jadi portofolio dan udah bikin desain cover majalah seperti di sini.

Gue makin merasa bahwa semester empat ini cepat berlalunya. Bisa jadi karena gue menikmati dan salah satu beban gue selama tiga semester sebelumnya udah ilang. Bisa jadi juga karena gue belajar ga peduli dengan beberapa masalah dan mencoba bertahan lebih baik. Walau gue akui menjadi orang yang lebih tertutup dari sebelumnya dan banyak menahan diri itu ga mudah. Karena gue dalam masa dimana gue sulit percaya dan sulit menjelaskan pada semua orang apa yang menjadi pangkal perdebatan batin gue. semuanya masih berjalan sampai sekarang. Gue masih bertahan rupanya.

Sejujurnya gue sangat percaya bahwa gue rajin dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas kuliah selama dua tahun terakhir. Dan kalo ternyata sekarang ada segelintir orang yang mempermasalahkan kontribusi gue, harusnya mereka berkaca. Kalo selama ini ga ada yang pernah memprotes cara kerja gue, kenapa sama mereka malah bermasalah? Berarti masalah ada dalam diri mereka sendiri J Gue sangat sangat sangat benci, gue tekankan, benci, dengan orang yang lambat dan banyak menunda pekerjaan. Mungkin karena latar belakang gue dibesarkan harus mengerjakan semua tepat waktu tanpa ba bi bu sehingga gue sulit menoleransi orang yang seperti mereka. Belum lagi sikap pesimis, menolak mendengar saran orang, dan tidak menghargai hasil kerja orang lain. Apa yang bisa diharapkan dari orang macam mereka, yang tidak tahu caranya menghargai kontribusi teman? Bahkan gue meragukan mereka tahu kosa kata teman kalau di depan ataupun di belakang mereka rajin membicarakan K

Gue akui gue bukan orang yang pintar mengelola uang tapi gue benci pula dengan orang boros.

Kalo minggu ini gue dianggap (lagi-lagi, bisa dibilang) tidak berkontribusi, gue ga peduli. Kalo nama gue ga dicantumkan maka terserah. Biar saja. Kalo gue dibicarakan atau dijelek-jelekkan di belakang, maka masa bodoh. Jauh lebih banyak orang percaya dengan apa yang sudah gue lakukan dan apa yang bisa gue lakukan. Banyak yang sudah pernah merasakan bekerja sama dengan gue dan melihat hasil yang gue berikan. Maka kenyataan lebih kuat daripada sibuk bermain sanggahan.

Faktanya selain memusingkan tugas gue juga ga sabar melahap habis Trilogi The Lord of The Ring yang sudah gue menangkan dari Giveaway Hop ultah BBI ke-2. Ya gue lupa blog mana yang memberi gue hadiah. Tapi jelas gue sangaaat senang. Gue sujud syukur lho beberapa hari yang lalu :D

Hal baik dan hal buruk datang silih berganti tapi gue belum berkata lelah atas semua ini!