Yakob ketika diasingkan |
Pernah baca buku Life of Pi? Ini kisah yang saya banget
lho, hehe. Bukan karena saya pernah terlunta-lunta di atas laut bersama seekor
harimau. Bukan. Itu ngeri. Tapi karena Pi yang hidupnya dikeliling hewan-hewan
peliharaan keluarganya. Tidak seperti Pi, saya tidak punya kebun binatang
sendiri. Namun karena keluarga saya penyayang hewan, kami selalu punya hewan
peliharaan.
Di rumah kami pernah memelihara berbagai macam hewan
seperti ayam, angsa, anjing, kucing, kelinci, musang, ikan mas, ikan mujair,
ikan mas koki, ikan badut, dan burung merak. Saat ini kami memeliharan lima
ekor kura-kura, seekor nuri, seekor kakatua raja, dan seekor arwana. Arwana ini
merupakan arwana ketiga yang kami miliki karena dua ekor sebelumnya mati akibat
stres. Sebab kami sering pindah rumah sehingga arwana itu tidak tahan bila
harus beradaptasi dengan tempat baru.
Bahkan di tempat kerja papa saya di luar pulau sana, ia
dan teman-temannya memelihara enam ekor nuri, empat ekor kakatua putih, dan
entah berapa ekor angsa. Bisa dibayangkan tempat kerjanya tak pernah sepi dari
suara hewan. Apalagi tetangga sebelah papa saya memelihara lima ekor anjing
yang sering menyahuti suara burung kakatua putih papa.
Liburan kemarin saya, mama, dan adik berkunjung ke tempat
kerja papa. Pertama kali datang, kami langsung pergi ke halaman belakang. Kami penasaran
dengan kakatua putih yang diceritakan papa. Katanya sih, jinak. Kalau makan
disuapi pakai sendok. Kalau mandi, dimandikan langsung oleh papa pakai shampo. Dan
manjanya minta ampu! Bila melihat papa, si kakatua putih yang bernama Yakob ini
suka meringkik tak putus-putus. Oleh papa, Yakob sempat diasingkan ke belakang
saung agar tidak sering melihat manusia. Maksud papa, supaya manjanya
berkurang.
Eh ternyata si Yakob ini senang dengan adik saya. Berkat
adik, dia jadi makin cerewet. Dia suka mengeluarkan suara dengan cengkok lucu
seperti, “Yakoooooob! Kakatua!” Dia bahkan mengerti kalau dipanggil oleh adik
saya. Misal, disuruh mendekat. Adik saya bilang, “Sini, sini.” Yakob langsung
mendekat sambil menundukkan kepala minta dielus. Aduh lucunya. Meski saya ini
kurang berani dengan binatang, tapi saya senang juga melihat si Yakob.
Oleh papa, Yakob dipindahkan lagi untuk bergabung bersama
kakatua lainnya karena sudah jarang meringkik. Ternyata muncul hal baru. Yakob berantem
dengan Obet! Obet adalah kakatua putih yang bertengger paling dekat dengan
Yakob. Konyolnya, si Obet ini mengikuti tiap gerak-gerik Yakob. Termasuk suaranya.
Yakob pun marah dan mulai mengepak-ngepakkan sayap sambil berteriak. Tahu seperti
apa suara kakatua yang marah? Suaranya keras. Apalagi kakatua raja warna hitam
di rumah saya di Bogor. Suaranya sering disalahartikan orang sebagai suara
senjata berat. Saking seramnya, para tetangga bahkan satpam dari blok lain di
kompleks bisa datang semua ke halaman rumah saya.
Namun ketika sedang lucu-lucunya, Yakob dan Obet ini akur
tenan. Apalagi kalau salah satu teman papa datang dan membawakan bubur buat
makan mereka. Kakatua putih memang diberi makan nasi yang mirip bubur karena
dicampur susu kental manis. Waktu disuapi, makannya lahap dan cepat. Tidak disuapi,
makanannya dibiarkan kering. Duh duh.
Adik saya sampai kangen karena liburan telah usai. Kini adik
saya sering memutar video ketika Yakob dan Obet bertengkar. Dia bilang dia
ingin Yakob cepat-cepat dibawa ke Bogor. Semoga saja J
***
wah lucunya si yakob dan si obet..
BalasHapussmg menang kontesnya ya..
salam kenal :)
terima kasih, aamiin hehe salam kenal
Hapushahaha..lucu banget sih kasih namanya mbk :D
BalasHapussukses GAnya
makasih mbak :D
Hapusyg kasih nama bukan saya sih hehe
hihihi.. Gantengnya Yakob..
BalasHapusYakob ga boleh sering-sering berantem sama Obet ya..
Makasih udh meramaikan Ga ku.. :)
sama sama mbaknyaaaa :))
Hapuswahaha namanya yakob tapi kok putih, harusnya item biar jadi yakob black, obet ini panjangnya obet pattinson mungkin ya.. trus bella swan nya mana...
BalasHapushahahaha kakaktua putih biasanya memang dipanggil yakob
Hapus