Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Prompt #34 Pedang di Bawah Bulan

Gambar
shutterstock.com Kugenggam tangan Cal erat-erat. Kalau ia bukan manusia biasa, tulang-tulangnya pasti sudah berkeretak. Tangannya yang hangat terasa lembut dalam genggamanku yang dingin dan kaku serupa batu. Ya, kalau pacarku manusia biasa, darahnya akan membeku akibat sentuhanku. Namun Cal baik-baik saja, tetap normal suhu tubuhnya, meski angin dingin melingkupi kami akibat aku. Bila ada aku, sekitarku akan terasa lebih dingin dan sunyi. “Kita bisa. Aku yakin.” Suara Cal terdengar tidak yakin. Aku tidak berani menatap kedua bola matanya yang kureka mulai basah. Aku menebak itu dari suaranya yang sengau. Sepertinya ia sedang menguatkan diri untuk tidak mulai histeris dalam pelukanku. Ah, ia selalu menampilkan diri sebagai sosok tabah. Padahal tak ada salahnya mengakui dirimu lemah.

Prompt #34 Senja Pengabdi Dewa

Gambar
devianart.com Krak. Suara tulang yang hancur akibat kuinjak menguarkan bau asam. Aku mengeryit jijik. Sudah belasan kali aku melakukan ini, tetap saja sulit membiasakan diri. Aku masih seorang pejuang minor. Bahkan izin kepemilikan senjataku hanya terbatas pada pedang perak dari pabrik Hades. Mereka bilang, kalau aku cukup kuat dan taat, aku akan segera naik pangkat. Sebentar lagi aku akan dibekali peluru perak, anak panah dengan bulu phoenix, dan air suci dari Istana Poseidon. Sebenarnya aku lebih tertarik mengunjungi istananya dibanding kemungkinan membunuh lebih banyak makhluk astral dengan air sucinya.

Prompt #33 Sebuah Kejutan

Gambar
shutterstock.com Aku tersenyum kecil sambil menggosok kedua telapak tangan. Ini akan menjadi sebuah kejutan! Kau pasti senang. Sepagi ini aku datang sambil membawakanmu sarapan. Yah, mungkin ini bukan kejutan yang mewah atau membuatmu membelalakkan mata. Tapi, bukankah kau suka mendapat limpahan perhatian? Apalagi aku sudah lama tidak mengunjungimu di rumah. Sebelah tanganku baru akan mengetuk pintu ketika tukang pos muncul di belakangku. Terdengar teriakanmu dari jendela lantai dua rumahmu. Dari kamarmu. Langkah kakimu terdengar ribut menuruni anak tangga. Aku tahu, kau pasti suka kehadiranku. Aku belum memberitahumu bahwa aku sudah pulang dari hari Minggu. Aku akan menjadi alasanmu berkata I Like Monday .

Kau Aku-aku

Gambar
shutterstock.com Apa yang kau aku Sebagai milikmu Nyatanya hanyalah sebatas anganmu Untuk kau sebut kepunyaanmu Apa yang kau aku Sebagai masamu Telah berganti Ditelan makin tuanya usia bumi

Oh, December....

HAAAEEEEEE SODARA SODARA! Gue, akhirnya, dengan keyakinan sepenuh hati mengupdate blog ini. Ini tulisan pertama di bulan Desember. Sarang laba-labanya udah bejibun, baunya udah apek, suasananya udah ga banget. Tapi aku tetep sayang blogku {} Kalian apa kabar semua? Baik kaaaan? Harus dong! Saat ini gue berada pada titik kebimbangan tingkat akhir. Mungkin karena hal yang bikin stres itu banyak dan datengnya barengan jadi..... ya..... sedikit terlalu banyak himpitan dalam dada. Hampir sebulan gue ga bisa mandi tanpa air panas. Obat yang gue dapat dari klinik memang manjur tapi gue lupa minum setelah empat puluh delapan jam setelah mendapatkan resep. Gue orang yang sulit untuk melakukan rutinitas semacam itu. Bahkan vitamin yang udah gue punya setahun pun ga habis-habis. Akuilah para pemilik otak kanan yang lebih aktif dibanding otak kirinya, kalian akan sulit melakukan hal yang sama.