monday flash fiction |
“Mau ke mana?”
Kamu tidak menjawab. Kamu terlalu
fokus melihat jalan. Seakan peta yang tergambar dalam kepalamu sekejap hilang
jika kau sempat mengalihkan perhatian. Bulir-bulir keringat menetes perlahan. Namun
kau menolak berhenti atau sekedar meneguk minuman. Padahal tak ada yang
mengejar. Tak ada yang mengikuti.
“Mau ke mana?” teriakku.
“Diam!” kamu membentak lebih
keras.
“Apa sih, marah-marah? Emang aku
punya salah? Aku kan cuma tanya, kita mau ke mana. Kamu pikir aku barang, ga
bisa bicara. Harus diam saja sampai tempat tujuan. Memangnya cuma kamu yang ada
di mobil ini? Aku juga! Aku berhak tanya, karena aku kamu bawa.”
“Aku dengar kamu udah tiga bulan
ga kontrol.”
“Kenapa jadi bahas aku? Jangan mengalihkan
suasana, brengsek!”
Ganti aku yang menatap fokus ke
depan. Napasku naik turun karena terlalu marah. Bukan cuma orang yang punya
darah tinggi yang kesulitan mengendalikan emosi. Semua yang penyakitan pun
demikian. Sejak dokter mengumumkan vonis sialan itu, aku jadi roller coaster. Naik turun tak
terkendali. Marah dan sedih datang silih berganti. Seakan tiap hari berperang
melawan diri sendiri.
“Kenapa kamu ga kontrol? Kamu ga
mikirin perasaan aku tiap kali lihat kamu muntah-muntah? Kamu ga hargai usaha
aku setahun ini berusaha menguatkan kamu, bersabar menghadapi kamu? Egois!”
kamu berteriak-teriak.
“Aku bosen ketemu dokter,”
jawabku singkat. Sebetulnya bukan itu alasannya. Aku hanya terlalu.... putus
asa. Sakitnya makin menjadi tiap hari. Obat anti rasa sakit sudah tidak mempan.
Rasanya tiap hari hanya usaha untuk menunda kematian.
“Bosen kamu bilang? Ga sekalian
aja kamu minta mati sekarang? Jadi gausah ketemu dokter lagi. Se-la-ma-nya. Puas
kan?”
Tiba-tiba mobilnya ngebut. Aku terkejut.
Kulirik speedometer. 150 kilometer
per jam?!
“Heh! Apa-apaan sih? Kamu mau
ikut mati? Bawa mobil jangan kayak gini! Kita mau ke mana sih? Oke, aku mau
kontrol besok.”
“Telat!”
“Mau ke mana?”
“NIRVANA!!”
***
Karya lain dapat dilihat di sini. Terinspirasi dari lagu Sam Smith - Nirvana.
cowoknya sabar banget yah.....awalnya. pada akhirnya kesal juga dia. hehe
BalasHapusmanusiawi hehe
HapusLin, sejak kapan deh blog kamu gak bisa di click kanan? :o just curious -,-
BalasHapussudah lama sekaliiiii ~
Hapus