Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Pada Tuhanku

Lidahku terkalang Kelu Hatiku terganjal Abu                                     Tuhanku, dimana-mana kupinta                                     Agar tidak lepas asa                                     Sebab dadaku gagal menampung                                     Goyah dan rapuh...

Titipan Bayi

Gambar
skifibnukhaldunumy.blogspot.com             "Aku yakin, Gani, kau tidak perlu menitipkan Suri padaku. Tidak ada anak yang bisa jauh dari ibunya sendiri. Termasuk Suri. Seburuk apapun keadaanmu sekarang, aku percaya Suri tetap membutuhkanmu. Sesibuk apapun kau, sisihkan sedikit saja waktumu. Demi Suri. Bukannya aku tak mau membantumu. Kau bisa lihat, merawat seorang Suri tidak akan menjadi masalah buatku. Apalagi aku tidak punya anak sebagai tanggung jawabku. Dengan membantumu menjaga Suri tentu aku mendapat kesempatan berperan sebagai seorang ibu. Tapi sekali lagi, Suri butuh kau, bukan aku. Siapa aku sampai Suri ingin berada di dekatku?"

Surat Panggilan

            "Ibu, saya mohon kerja sama ibu dalam membimbing Adi. Belajar itu tidak cukup di ruang kelas lho, bu. Di rumah juga harus belajar. Supaya pelajaran itu benar-benar diserap anak ddan tidak cepat lupa. Kalau ibu cuma mengandalkan kami, guru-guru di sekolah, hasilnya kurang memuaskan. Dengan mengulang pelajaran yang sudah diterima Adi di sekolah, Adi akan lebih paham." Perempuan yang di hadapanku tetap berkelit. Melihat kedua tangannya bersidekap saja sudah membuatku kurang nyaman.

Bocah di Rumah Bulik

            "Winda!" teriak Dirga. Winda menoleh smebari mengusap air mata yang meleleh di pipinya. "Mas Dirga!" seru Winda dengan nada sedih. "Kamu kenapa main jauh-jauh sampai kesini? Tadi Bulik Nanik panik cari kamu kemana-mana. Kalau mau main sepeda, izin dulu sama mas atau bulik. Biar orang di rumah tidak panik. Kamu orang baru di sini, kamu belum hafal jalan. Ayo, biar mas gendong." Dirga mengangkat tubuh mungil Winda. "Sepedaku bagaimana mas?" tanya Winda sambil terisak. Sepeda berwarna merah jambu itu terlihat kotor dan lecet di sana sini. "Iya, kita bawa," hibur Dirga.

Wayang Kulit Bekasi, Seni Lokal yang Kurang Publikasi

Gambar
Ki Dalang Naman Sanjaya             Wayang kulit! Ini merupakan pengalaman pertama sekaligus sangat berkesan bagi saya ketika menonton sebuah pementasan wayang kulit Bekasi di daerah Pekayon, awal bulan Mei lalu. Kebetulan saya tengah mengerjakan tugas pembuatan film dokumenter bertemakan kebudayaan Indonesia. Tak disangka saya bertemu dengan salah satu dalang wayang kulit kenamaan dari Bekasi, Ki Dalang Naman Sanjaya. Beliau adalah keturunan Ki Dalang Belentet yang telah mendalang sejak tahun 1918.

Kau dan Waktu

Gambar
Tidak pernah akan ada cukup waktu mengenalmu. Seperti waktu yang terus berputar dan tidak berhenti atau menunggu. Kau akan terus berubah, berproses. Menjadi lebih baik dalam beberapa hal atau sesekali buruk dalam hal lain. Tidak masalah. Bukan salahmu. Toh kau manusia. Dan aku menyukai sisi manusiawimu. Ketika kau menerima dan memahami jatuh bangunmu adalah wajar. Sehingga kau membantuku turut belajar, bagaimana hidup dan menghidupi.        Tahu tidak? Tidak perlu meluangkan waktu untuk memikirkanmu. Sebab tanpa punya waktu pun kau telah berdiam dalam salah satu sudut kepalaku dan belum pernah berpindah. 

Bekasi Punya Tari

Gambar
para penari dirias             Bekasi punya tarian khas tidak sih? Punya! Ada dua tarian kreasi khas Bekasi yang tengah giat dipelajari kaum muda Bekasi. Tari Dododgeran dan Tari Kembang Bekasi. Tari Dodogeran diperuntukkan bagi anak-anak yang masih bersekolah di bangku TK, SD, dan SMP. Sementara Tari Kembang Bekasi yang menggunakan properti topeng dan kipas diperuntukkan bagi remaja dan dewasa.

Bulan Telah Mati

Gambar
artstudio87and1half.com             Kata mereka, bulan telah mati.             Aku terhenyak, terhuyung ke sudut. Air mataku meleleh. Siapa mereka sampai berani berkata bulan telah mati? Kudengar lagu-lagu perlambang duka cita dan suara isak tangis mengantar kepulangan bulan ke pangkuan semesta. Seluruh persendian tubuhku lunglai hingga aku terbungkuk dan bergetar menahan tangis. Aku tidak mau percaya! Dengan panik kututup setiap celah yang dapat ditembus gelombang suara. Seluruh jendela dan pintu kugembok. Namun suara-suara di luar sana, suara-suara yang percaya akan wafatnya bulan, berusaha membunuh kesadaranku.

Di Balik Layar Gepuk Karuhun dan Ikan Balita

Gambar
            Setiap berkunjung ke suatu tempat, hal yang biasanya kita cari adalah makanan khas. Begitu pula bila anda datang ke Bogor. Anda tentu tidak ingin melewatkan kesempatan wisata kuliner di kota hujan ini. Jika asinan Bogor, roti unyil, atau toge goreng sudah anda cicipi, tidak ada salahnya anda menjatuhkan pilihan pada gepuk Karuhun. Makanan olahan dari daging sapi ini tidak cuma lezat tapi juga mengenyangkan.             Saya akan membagi pengalaman hari ini berbincang dengan Mbak Ika, salah satu pendiri Gepuk Karuhun dan Ikan Balita. Gepuk Karuhun dan Ikan Balita sendiri berada di bawah naungan PT Anofood Prima Nusantara yang merupakan perusahaan keluarga. Selain Mbak Ika, dua pendiri lainnya adalah orangtuanya yaitu pasangan Ibu Ana dan Bapak Tarjono. Perusahaan ini berdiri tahun 2006 silam. Sementara Gepuk Karuhun dan Ikan Balita telah ada sejak tahun 1998. Kedua produk ini tela...