Judul : Senja di Chao Phraya
Penulis : Endah Raharjo
Tebal : 324 halaman
Cetakan : Pertama, Juni 2012
Penerbit : Leutikaprio
leutikaprio.com |
Novel yang mengangkat teman cinta sudah banyak pasaran.
Apalagi yang diguncang isu perbedaan. Entah kewarganegaraan, suku, ras, agama.
Ini baru beda, kisah cinta paruh baya! Ya, dalam novel setebal 324 halaman ini
anda akan disuguhi romantika cinta seorang perempuan yang menjadi orang tua
tunggal bagi kedua anaknya tapi terjerat cinta lelaki paruh baya. Beda usia
keduanya pun tak jauh.
Berlatar di Indonesia, Thailand, dan Amerika novel ini
menyajikan pertentangan batin cinta keduanya. Laras, seorang janda yang
bertanggung jawab menghidupi kedua anaknya dengan bekerja keras di luar negeri.
Ia tidak mencoba membuka hati untuk mencari pengganti suaminya karena tak
banyak pilihan lelaki lajang seusia yang bisa menikahinya. Tanpa sengaja, Laras
justru jatuh hati pada Osken O'Shea, seorang pria Amerika berdarah campuran
Khazakhtan dan Irlandia.
Laras dan Osken menjalani hubungan yak tak mudah. Sejak
awal, kedua orang tua Laras kurang menyambut hangat kehadiran Osken. Belum lagi
pekerjaan Osken yang membuatnya terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain
sehingga mereka sulit bertemu. Namun kuatnya cinta membuat mereka tangguh dalam
menjalani hubungan.
Sejak awal, saya dilingkupi rasa penasaran. Kalau cinta
paruh baya, bisakah romantis bergelora seperti cinta anak muda? Ternyata bisa!
Dan sangat membuat jatuh cinta. Saya bisa merasakan seperti apa rasanya Laras
yang tengah dimabuk cinta. Meski ia seorang ibu sekaligus pencari nafkah, cinta
tidak membuatnya melupakan tanggung jawab. Pekerjaannya tetap selesai dengan
baik dan komitmennya menjaga bahtera keluarga pun terjamin. Tokoh Osken pun
menarik, meski ia tidak berkeinginan memiliki anak tapi ia mau mencoba menjalin
komunikasi dengan anak-anak Laras.
Secara keseluruhan, saya suka semua bagian di novel ini.
Bukan karena saya tahu siapa penulisnya lho ya ^_^ Tapi saya memang suka.
Selain tokoh yang manusiawi, saya juga suka ide cinta paruh baya yang tangguh.
Laras yang dibesarkan dengan adat istiadat timur―ia seorang perempuan Jawa―menganggap
restu orang tua bagi pernikahannya sangat penting. Tentu bertolak belakang
dengan Osken yang menganggap menikah tidak menikah adalah pilihan, orang tuanya
tidak mempermasalahkan. Hal-hal kecil terasa membumi dalam novel ini. Seperti
janda yang dipandang sebelah mata atau orang tua yang ketinggalan teknologi.
Saya merekomendasikan buku ini sebagai teman liburan
anda. Terutama bila anda membutuhkan bacaan tenta cinta yang berbeda, cinta
yang indah, cinta yang luar biasa. Cinta bukan hanya monopoli kaum muda. Cinta
milik semuanya :D
Review novel yang menarik lind :D
BalasHapusnice post :D
memang cinta itu tak memangdang usia, cinta bisa dimerasuk disemua kalangan, cinta memiliki sejuta rasa untuk diungkapkan, berbahagialah anda yang bisa menikmati keagungan cinta :D
yuk, tengok dan coment artikel ini:
INDONESIA MAJU KARENA HALALNYA SUSU
http://pradinacweet.blogdetik.com/2012/07/01/indonesia-maju-karena-halalnya-susu/#more-509
hehehhehe iya din aku buka blog kamu dulu ya :) hehe bukunya seru lho din soalnya aku biasanya ga suka baca kisah cinta tp yg ini kan beda jadi ya suka
HapusMakasih, Linda :-) resensi ini manis sekali...
BalasHapushehehehhehe ngeresensi bisa manis mbak kalo yg diresensinya manis :D
HapusBTW harganya berapa ya
BalasHapusmembaca sinopnis diatas jadi pengen beli buunya terus baca sampe abis
salam kenal dariku @royansableng
follback ya
bisa lihat di sini http://www.leutikaprio.com/produk/10041/novel/1206593/senja_di_chao_phraya/12043891/endah_raharjo harganya 62.500 belum termasuk ongkos kirim :) atau beli langsung ke penulisnya facebook.com/endah.raharjo
Hapus