Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Persinggahan

Pada hari-hari, bulan-bulan, dan tahun-tahun yang indah Terima kasih telah memberi kenangan yang enggan pindah Kenangan tersebut mendekam dalam dadaku Memenjara separuh kapasitas memoriku

Waktu Indonesia Bagian Rindu

Gambar
shutterstock.com “Mana emailnya? Aku keburu ngantuk nih! Buruan dooong!” “Iya bentar. Koneksinya lemot nih.” “Lewat mana gitu ngirimnya. Dropbox kek.” “Lewat message di Facebook aja mau ga?” “Yaudah. Bilang kalo udah beres ngirim.” “Sip.” Fala mencibir. Coba dari tadi punya ide begini. Dia pasti sudah terlelap di kasurnya yang empuk di bawah lindungan selimutnya yang nyaman. Tak perlu dia memusingkan koneksi internet yang bikin darah tinggi atau  email yang sedang mengalami gangguan. Apalagi kalau ia harus sekelompok dengan Nana. Cewek bawel dan tidak sabaran yang sering menjadi ujian baginya ketika mengerjakan tugas kelompok. Nah! Tugas kuliahnya berhasil ia kirim melalui Facebook pada temannya.

Jadi Ceritanya

Jadi ceritanya besok ujian kompetensi sebelum dilepas buat PKL. Gue belum bener-bener belajar karena buku-buku dari semester 1-4 kekunci dalam lemari yang pintunya macet. Gue juga lupa naro rangkuman di mana. Aduh lengkap banget ini pusingnya. Btw kemarin gue medical check up. Hasilnya langsung dikirim ke perusahaan. Sebetulnya gue pengen minta salinannya.

Menjadi Ratu

Gambar
shutterstock.com “Itu siapa, Lan?” “Oh itu. Pacar barunya Tio. Cantik ya? Kata orang-orang sih, mereka belum lama pacaran. Mereka jadi dekat sejak KKN. Padahal cewek itu banyak yang mendekati lho. Hebat ya, dia lebih memilih Tio. Aku kira wajar saja, mereka terlihat seperti pasangan sempurna,” komentar Lani panjang lebar. Aku menanggapi dengan senyum hambar.

25 Januari

Rombongan orang berbaju hitam datang. Mereka memenuhi pekarangan juga ruang depan. Sebagian memasang wajah duka. Sisanya mengguman, memuji pelaku kebaikan yang telah berpulang. Di antara orang-orang itu tinggal aku yang tepekur di pojok. Bersusah hati sekaligus mengutuk diri. Mengapa aku datang terlambat?

Catatan Tengah Malam

Hai, blog. Hari ini panjang. Gue kuliah pembekalan dari jam delapan pagi sampai jam lima sore. Itu lelah? Ga juga. Itu bosan? Lumayan. Maksud gue, tanpa punya cukup kesempatan buat minum itu ga enak. Gue kehausan. Lagian udaranya dingin, jelas gue jadi ngantuk terus. Nanti jam setengah tujuh pagi gue udah berangkat lagi buat kuliah pembekalan. Rasa-rasanya gue harus ngantongin banyak cerpen biar ga nguap-nguap terus. Oh ya salah satu temen gue minta dibuatin cerpen berdasarkan kisah cinta dia dan pacar (atau mantan) -nya. Tapi gue belum sempat nulis sekarang. Soalnya tadi gue baru ngerjain satu cerpen buat lomba. Hmm lumayan lho hadiahnya! Hosting dan domain gratis. Siapa yang ga mau? Well udah deh curhatnya. Masih banyak kerjaan. Daaah :)

Ketika Saya Menulis Puisi

Keasyikan menulis FF membuat saya sedikit sulit untuk kembali menulis cerpen. Pada akhirnya, entah mengapa atau apa hubungannya, saya justru memenuhi blog ini dengan puisi-puisi cinta. Seringkali saya aktif menulis puisi ketika saya merasakannya sendiri. Sangat jarang saya menuliskan puisi sebagai "fiksi". Ini lebih sebagai wadah curhat terselubung yang membuat saya nyaman walau tidak sepenuhnya menuntaskan persoalan.

Apakah Kita Akan Jatuh Cinta Lagi

Kamu percaya reinkarnasi? Apa nanti kita ketemu dan jatuh cinta lagi? Aku tidak percaya. Bagiku, lebih dari cukup mencintaimu, walau hanya sekali. Bukankah hal indah ingin kau ulang berkali-kali? Tidak denganmu. Kau sempurna.  Seperti sebuah hari ketika seorang ibu melahirkan bayinya. Bila berulang-ulang, akan menjadi biasa. Kau luar biasa, maka kau tidak ada untuk kali kedua. Bagaimana bila kita terpisah karena dimakan usia? Atau bila tiba waktunya salah satu dari kita lebih dulu menginjak surga? Maka kita akan saling menunggu hingga yang lainnya datang. Lalu kita bergandengan tangan. Melanjutkan hidup di tempat di mana waktu berhenti berjalan. Tidakkah salah satu dari kita akan merasakan kehilangan? Tidakkah cinta mendatangkan kehangatan dari kerinduan? Tidakkah menunggu adalah salah satu bentuk mencintaimu? Oh maka terjawab sudah semua pertanyaanku. Maka selesai sudah kujelaskan makna cinta padamu.

Ada Dua Burung yang Bisa Terbang

Ada dua burung, mereka sepasang Satu ingin terbang Melihat-lihat dari dekat, barisan awan Satu lagi terlalu mencintai sarang Ada dua burung yang tidak sama-sama terbang Mereka mengembara ke berbagai lahan Dengan sayap sama-sama mengembang Tapi pandang berbeda layang Dan dua burung yang bisa terbang Hanya satu yang melayang-layang Satunya diam Menikmati semesta di hamparan

Anggap Saja Puisi

Jika Kau Seperti Aku

Gambar
shutterstock.com Jika kau jatuh cinta Seperti aku Maka beginilah rasanya Biar kuceritakan padamu Jika kau jatuh cinta Seperti aku Jiwamu melayang ke mega Berpendar bersama aurora

Curcol Pagi

Curhat. Gue harusnya belajar buat ulangan tapi malah mellow karena bentar lagi mau lulus. Iya, kangen sama temen. Sahabat. Ampe nyesek. Gue galau gila. Gue masih pengen bareng mereka walau mau lulus juga. Gue-sangat-sayang-sama-mereka. Mereka itu yang ada banyak fotonya di Facebook sama blog ini. Mereka yang nemenin gue dari semester dua. Mereka yang tau sisi baik dan buruk dalam diri gue, jadi tempat gue kalo bercucuran air mata sampe ga berhenti ketawa. Mungkin karena lagi haid juga makanya gue mellow. Udah gitu aja. Kalo diterusin curhatnya ntar gue nangis beneran.

Prompt #36 Menjemput Kila

Gambar
sumber “Ma, jemput ya.” “Aduh Kilaaa! Mama kan sibuk. Satu jam lagi mama meeting lho. Bisa ya, pulang sendiri aja?” “Yah, ma. Satu kaliii aja mama jemput Kila. Kan Kila juga jarang-jarang ketemu mama. Temenin Kila makan ya? Kila mau tunjukin sesuatu ke mama.”

Januari yang Hepi :D

Gue sukaaaa font ini :”) Setelah install ulang, gue banyak kehilangan font andalan. Udah mana banyak yang gue lupa namanya. Akhirnya gue berburu font-font cakep. Dan ini jadi salah satu favorit. Kenapa? Entahlah. Tapi gue memang ga suka font dengan sirip. Kesannya kaku.  Info. Udah beberapa hari ini gue ga bisa upload foto di blogspot. AAAAAAA!

Prompt #35 Badai Sudah Lewat

Gambar
Dia begitu manis. Dia begitu rapuh. Tubuhnya seperti anak kucing yang melingkar ke tubuh induknya, dalam hal ini aku. Ia meringkuk di bawah selimut seakan menolak dikenai cipratan hangatnya sinar matahari yang kuragu akan dirasakannya lagi. Dingin tubuhnya menjadi komposisi yang paripurna ketika bertemu dengan kulitku. Aku bisa mendengar dengkur halusnya di antara riap-riap gelombang rambutnya atau di sela-sela jemariku yang merengkuh kepalanya.

Dua Ribu Empat Belas

Postingan pertama di 2014! Gue tidak terlalu pengen bikin resolusi sih. Gue tipe orang yang spontan dan kalo bukan hal yang serius-serius banget atau mendesak banget, gue pilih ga merencanakan. Misal kalo mau UAS ada rencana buka modul sih wajar ya. Tapi kalo bikin target atau apa aja yang mau gue dapat/ingin/lakukan selama setahun ke depan sih ga deh. Biarkan ngalir cantik aja :p