Impian Ketika Ramadhan

Kalo ga salah, ini postingan kelima dalam dua puluh empat jam J Dan pembaca yang budiman, lagi-lagi ini tulisan buat giveaway. Saya beneran pengen mengais rezeki di bulan Ramadhan ini, hehehe. Insya Allah menang. Buat yang kaget atau syok atau apalah kok di dashboard blognya, tulisan saya-lagi-saya-lagi yang muncul, harap bersabar. Saya malah sarankan ikut giveaway juga.

Dalam postingan kali ini, temanya andai ini Ramadhan terakhir saya. Apa impian saya? Ini kayak iklan Pertam*na, jujur saja. Impian saya banyak, tapi saya harus pilih yang menurut saya berada di urutan teratas dalam hidup. Agak mustahil kalau dalam beberapa hari ke depan tiba-tiba saya menikah. Lulus kuliah juga baru tahun depan. Impian itu haruslah sesuatu yang bisa saya lakukan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Saya ingin bekerja. Orang tua bilang saya tidak perlu bekerja selama orang tua masih mencukupi, toh saya belum menginjak usia dua puluh tahun (hampir). Tapi saya ingin punya penghasilan sendiri. Saya ingin bekerja sebagai wartawan. Saya ingin juga menulis buku. Saya akan mengumpulkan uang. Kalau saya meninggal, seluruh penghasilan yang belum terpakai bisa disedekahkan. Saya ingin dari uang yang saya kumpulkan selama bekerja, bisa membangun sebuah perpustakaan pribadi. Ketika saya meninggal, tentu ini menjadi ladang amal selanjutnya. Orang lain bisa ikut membaca buku yang saya punya. Mungkin uang yang saya kumpulkan dalam satu tahun tidak cukup untuk menghajikan orang tua atau membiayai pendidikan adik di SMA. Tapi setidaknya saya bekarya. Tidak cuma jadi tanggungan orang tua.

Sederhana? Iya. Saya tidak mau muluk-muluk J

Ceria Ramadhan Bersama Gamazoe dan Dhenok Habibie