Postingan

Inheritance

Gambar
ladygeekgirl.wordpress.com Keren ya? Akhirnya saya sukses mengoleksi keempat novel karya Christopher Paolini. Lelaki berkaca mata asal Amerika ini mulai menulis novelnya pada usia belasan tahun dan langsung membuat banyak orang jatuh hati! Saya termasuk salah satu yang menggilai karya-karya Christopher Paolini. Dan inilah novel pamungkas penutup tetraloginya, INHERITANCE.

Gegara Virus -_-

Pernah kesel sama teknologi? Pernah kebakaran jenggot gara-gara virus? Ini saya alami beberapa hari yang lalu. Saya punya dua flashdisk, yang satu beli sendiri, yang satu lagi gratis. Karena flashdisknya itu baru, saya belum sempat memilah mana yang buat tugas kuliah mana yang buat nyimpen tulisan-tulisan. Pokoknya saya cuma asal nyimpen data tanpa mikir nantinya gimana. Yang penting udah saya masukin dalam folder masing-masing.

Yang Kece Dari Mama

Gambar
Aroma stoberi mm haruum :) Kece kan foto di sebelah kanan? Hehehehe. Ini hadiah dari mama. Sebetulnya bukan hadiah juga sih. Pokoknya dikasih mama. Karena saya memang hampir ga pernah beli keperluan pribadi sendiri, praktis semua urusan cari-pilih-beli ada di tangan mama. Tapi  yang ini bukan beli kok. Oleh-oleh dari teman mama. Awalnya dengan taraf kenorakan yang lagi kambuh, saya penasaran dengan benda ini. Sudah sering liat fotonya di jejaring sosial. Maklum, sepupu saya jualan. Saya pikir, lucu juga digantung di tas. Tapi karena saya emang jarang beli barang pribadi, saya ga kepikiran buat punya sendiri.

Ngisi Bullbo Bang Bena :D

Lagi rajin mosting soalnya lagi pengen numpahin ide. Kebetulan ga ada stock cerpen/puisi yang bisa diposting si blog huehehhe :P Blogwalking dan baca postingan di sini  yang bikin saya pengen ngisi bullbo. Mau ikutan? Silakan cek bullbonya di Blog Bena . Walaupun ngisi bullbonya ikut-ikutan, tapi jawabannya tetep jujur huahahahahaha :D Tentang Seseorang : 1. Siapa yang ada di background handphone kamu? Background hape ada tiga solnya bisa digeser. Background pertama gambar mama sama papa lagi pacaran di mall. Gambar kedua foto akyuuuu. Gambar ketiga logo yang ada tulisan Sahasra Padma Eka Dwipa, udah dipasang berbulan-bulan... 2. Siapa orang terakhir yang kamu sms? Tukang pulsa  yang abis diajakin rumpi soal ini  3. Siapa orang terakhir yang kamu bbm? Ga pake BB, alhamdulillah

H-1 = Kalah Sama Waktu

Gambar
http://www.shutterstock.com/pic-114643681/ Saya punya pengalaman lucu waktu semester dua. Ceritanya lagi praktikum mata kuliah Komunikasi Kelompok. Waktu itu presentasi tugas wawancara komunitas di kota Bogor. Ini merupakan pengalaman wawancara paling awkward sealam semesta yang gamau saya ulangi atau saya ceritakan. Tugasnya dikerjain bertiga. Kalo ga salah sih disuruh menceritakan pengalaman mengerjakan tugas itu. Intinya, kelompok kami ini disiplin. Kami tidak suka menunda pengerjaan tugas. Takutnya, makin ditunda makin numpuk. Apalagi kuliah di Diploma, tugasnya itu dikiiiit banget (baca : kebalikannya). Jadi tiap hari tugasnya muncul lagi, muncul lagi. Sampe bikin mahasiswanya mabok. Hahahahahahhaha! Giliran kelompok lain maju, hampir semua kelompok ngakunya kalo mereka ngerjain tugasnya nyantai, nyelow, karena mereka yakin tugas akan selesai pada waktunya. Ngerjain tugas ga perlu diburu-buru. Sial! Seakan saya dan teman-teman sekelompok yang bertiga itu ngerjain tugasnya...

Jam Karet atau Jadwal Kurang Update?!

Gambar
http://pixabay.com/id/astronomi-jam-jam-waktu-tanggal-5706/ Apa sih gunanya jarkom alias jaringan komunikasi? Tentu menginfokan hal-hal penting. Media yang diapakai untuk jarkom biasanya sms atau jejaring sosial. Dengan zaman yang serba canggih saat ini, kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi dimudahkan. Yang jauh terasa dekat. Tapi, apa yang dekat terasa makin dekat? Jangan-jangan malah makin jauh. Apalagi kemudian kita menggampangkan. Ah, nanti bisa di-sms kan? Yaudah, nanti mention gue aja. Oke, ntar lu bbm-in ya. Ini namanya menggampangkan. Karena ada perangkat telekomunikasi, ada beragam media yang bisa dipakai, seringkali kita menunda sebuah perbincangan/obrolan/perencanaan karena menganggap nanti bisa diselesaikan. Nantinya kapan? Masalah lagi . Nantinya ini tidak punya batasan waktu. Bikin sebal kan?

Beda Itu Luar Biasa

Gambar
Sampai kapan kamu mau memedulikan apa kata orang? Kapan kamu mau peduli dengan kata hatimu? http://www.shutterstock.com/pic-69238441/             Sekelompok anak-anak keluar dari ruang ganti dengan ribut. Beberapa saling sikut, beberapa tertawa. Seperti kebanyakan anak perempuan di manapun mereka berada, anak perempuan adalah makhluk yang suka bergerombol. mereka menyukai keintiman dan kehangatan. Coba lihat, sudah biasa bukan melihat anak perempuan berangkulan atau bergandengan tangan dengan temannya? Bandingkan dengan anak laki-laki. Saling tempel sedikit saja bisa disoraki atau dilabeli homo.             Salah satu perempuan yang baru keluar dari ruang ganti adalah Ranti. Perempuan berkulit kuning langsat dengan tubuh kurus dan tinggi 150cm itu nampak mungil dibanding teman-teman sebayanya. Maklum, ia kelas tiga SMA. Tak heran ia sering digoda, dijuluki si mung...

Cermin Masa Lalu

Miskin! Penyakitan! Menjijikkan! Aku hanya bersidekap dan melihat-lihat. Wajah-wajah menyedihkan dan kelaparan di depanku tidak mampu melembutkan hatiku untuk sedikit berbelas kasihan. Jelas bukan salahku mereka jatuh sengsara. Salah mereka sendiri. Lihat saja, seorang tukang sapu dengan gaji tidak seberapa malah punya anak lima. Uang darimana ia beri makan kelima anaknya? Mataku tertumbuk pada seorang anak yang terdiam di sudut. Dari jarak dua meter aku bisa mencium bau busuk dari telinganya yang meneteskan cairan. Aku hampir memuntahkan sarapanku yang sudah merangkak naik ke tenggorokan. Tentu ini bukan hal yang pantas dilakukan. Namun perutku benar-benar mual.

Desain Grafis-Bikin Sampul Majalah

Gambar
Taraaaaaa! Ini pengalaman pertama saya membuat desain sampul majalah. Hehehe, warna teksnya mencolok ya? Sebetulnya bukan yang ini yang saya kumpulkan ke dosen. Tapi file yang saya kumpulkan ke dosen hilang jadi terpaksa saya posting yang ini ^_^

Tangkap Maling

            “Gus, sudah ketangkap malingnya?”             Ramu yang baru saja datang langsung duduk di bangku panjang di sampingku. Seperti biasa, bila banyak hal yang sedang menumpuki pikiran, ia akan mulai menyulut rokok kretek dan mengangkat sebelah kaki ke atas bangku. Dengan pandangan menerawang ke langit-langit, ia nampak berpikir keras.             “Heran aku! Tiap malam ada ronda keliling kampung, masih saja kecolongan. Hebat betul malingnya! Bukan main, sudah 3 ekor sapi dan 2 motor bebek dia bawa lari. Gus, bagaimana ini? Bisa melarat nanti Pak Haji.”

Rocky dan Ramona

Gambar
http://www.shutterstock.com/pic-92832922 Aku menunggumu, di depan pintu . Jam tua besar di tengah ruangan berdentang dua belas kali. Ramona belum pulang. Sial sekali. Aku sangat mengantuk. Tapi ini sudah menjadi tradisi. Sesuatu yang selalu kulakoni. Menunggu Ramona pulang, lalu berbaring di sampingnya. Bergelung dalam selimut yang sama dengan yang menghangatkan tubuhnya. Ramona, gadis tercantik yang pernah kutemui, gadis yang telah kutemani selama sewindu.

Olivia [Bagian 9-Tamat]

Gambar
shutterstock.com             Mama menangkupkan kedua tangannya di pundak Olivia. "Sudah siap?" Olivia tersenyum. Keningnya sedikit berkerut. Matanya memandang ke arah kamar. Di kamar tidur di rumah Eyang, Olivia bisa melihat kamarnya yang telah dibersihkan. Tidak ada satu pun barang-barangnya yang tertinggal. Seluruh pakaian termasuk seragam sekolahnya telah masuk ke dalam kper. Begitu pula buku-buku pelajaran, boneka pemberian Mas Wahyu, bahkan foto-fotonya bersama Nanda. Kamar itu bukan miliknya lagi, bukan tempatnya lagi. Ia akan punya kamar baru, di rumah baru mama.             Kata orang, kebahagiaan itu pilihan. Kamu bisa merasa bahagia kalau kamu memilih demikian. Tapi kadang, kedua pilihan itu membahagiakan sekaligus menyesakkan. Kamu tidak bisa mengukurnya atau memutuskan mana yang lebih membuatmu senang. Tinggal dengan mama, atau tetap disini bersama Mas Wahyu. Kamu pasti memilih...

Sembilan Ribu Rupiah Itu Musibah!

Gambar
anugrahjuni.wordpress.com             Jumat, 5 Oktober 2012, saya dan seorang teman mencari makan siang di daerah sekitar kampus. Kami mendapat rekomendasi untuk makan di sebuah warung bakso yang katanya enak. Kami tidak ragu. Banyak pembeli yang datang dan pergi, baik makan di tempat maupun membeli untuk dibawa pulang.             Harga seporsi sembilan ribu rupiah. Namun ketika pesanan diantar, teman saya menelan ludah. Matanya tidak berkedip. Apa pasal? Kami memesan satu porsi mie yamin dengan bakso. Yang terhidang di depan kami bukan mie yamin yang manis enak itu. Tapi kwetiaw bercampur mie instan yang rasanya tidak manis pula. "Benar, kan, mbak pesan mie yamin?" kata si pelayan. Teman saya cuma mengangguk lemas.

Di Negeri Para Bedebah, Agungkanlah Para Nasabah

Gambar
kurniawangunadi.tumblr.com Judul               :           Negeri Para Bedebah Penulis             :           Tere Liye Tebal               :           440 halaman Cetakan           :           Kedua, September 2012 Penerbit           :           PT Gramedia Pustaka Utama             Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah. Kalimat tersebu...

Flashdisku Sayang Flashdisku (Ga) Malang

Gambar
nyolong dari pesankirim.com *ehem* Halo semua! Apa kabar? Ada yang lagi gulung-gulung di kasur kah karena ga ikut UWRF? Atau ada yang lagi garuk-garuk tanah? #freepukpuk Alhamdulillah banget, seswiti, saya juga kayak kalian. Saya belum bisa ikutan UWRF :D Kalo pake biaya sendiri kayaknya agal berat gitu ya soalnya uang lebaran kemarin kepake huahahahahha! Selama bulan September, saya merasa sangat bersalah pada blog ini. Berasa ga ada yang punya. Saya urus enggak, saya buka apalagi. Saya ga nyalahin tugas kampus (yeee namanya juga mahasiswi, ga ada tugas mah nganggur!). Saya juga ga nyalahin mood atau nafsu tidur yang muncul melulu. Ya pokoknya selama September saya hampir ngacangin ini blog. Tapi tetep sih nulis, walaupun disimpan di flashdisk.

The Hungar Games, Membunuh atau Dibunuh

Gambar
http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/82746/The-Hunger-Games Judul               :           The Hunger Games Penulis             :           Suzanne Collins Alih Bahasa     :           Hetih Rusli Tebal               :           408 halaman Penerbit           :           Gramedia Pustaka Utama             Pasti seru kalau sebuah negara membuat permainan yang melibatkan remaja-remaja dari seluru...

Ketika Ponsel Menciptakan Neraka

Gambar
http://www.kemudian.com/node/204155 Judul               :           Cell Penulis             :           Stephen King Alih Bahasa     :           Esti Ayu Budihabsari Tebal               :           568 halaman Cetakan ke      :           Pertama, Juli 2008 Penerbit           :           Gramedia Pustaka Utama             Bahk...

Sedikit Cerita tentang MPKMB 49

Gambar
MPKMB 49 Program Diploma IPB             Tanggal 30 dan 31 Agustus 2012 menjadi waktu yang tak terlupakan bagi mahasiswa mahasiswi program Diploma IPB angkatan 49. Sekitar 2500 mahasiswa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia mengikuti kegiatan Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru. Sebuah kegiatan yang bisa dikenal sebagai masa orientasi.             Kegiatan Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru―selanjutnya disebut MPKMB―dimulai pelaksanaannya di lapangan Kampus Pascasarjana Baranangsiang. Gelombang kedatangan para mahasiswa telah dimulai sejak pukul 3.30 pagi. Para mahasiswa baru yang terdiri dari 18 program keahlian berbaris secara berkelompok bersama panitia divisi penanggung jawab program keahlian (pjpk). Kemudian seluruh peserta MPKMB berjalan menuju IPB International Covention Center (IICC) yang menyatu dengan lokasi Mall Botani Square. Ruangan berkapasitas 3000 orang ini menjadi tempat digelarnya...

Undangan untuk Ibu

Gambar
http://gocengblog.blogspot.com/2011/09/kumpulan-contoh-undangan-pernikahan.html             Kudengan Leni akan segera menikah. "Benarkah itu Leni?" Yang ditanya hanya mengangguk tanpa mengangkat muka yang tenggelam dalam kesibukan membaca buku. "Dengan siapa, Leni?" Ia menjawab acuh tak acuh, "Dengan seseorang pilihan ibuku." Bahagiakah kamu, gumamku dalam hati. "Jangan khawatirkan aku," tiba-tiba ia bersuara lagi setelah lama kami dicekam hening. "Aku tidak peduli. Menikah ya, menikah saja. Tidak rugi kan? Toh aku cukup umur. Calon suamiku juga dari keluarga baik-baik."             Bukan begitu, Leni. Masalahnya, aku berharap bisa menikahimu.             "Kau datang kan kalau aku menikah?" Aku tidah butuh diundang. Aku butuh menyiapkan mental. "Tentu, Leni." "Ya sudah, pergi sana. Jangan ganggu. Buku ini seru," ia mengacungkan buk...

[Katanya Sih] Tidak Ada yang Sia-Sia Di Salemba

            "Mbak, dulu waktu nerbitin buku pake akta notaris?"             "Ga tuh."             "Tapi di website perpusnas, disuruh pake akta."             "Ah, gapapa kok. Dulu saya ke sana gampang. Ga pake kata notaris segala. Cuma kudu punya stempel penerbitan. Bikinnya kira-kira 60 ribu."             Kira-kira inilah percakapan saya dengan seorang mbak penulis yang jadi tempat saya bertanya tentang ISBN. Awalnya saya bingung. Urus ISBN bisa tanya ke siapa? Banyak pertanyaan yang menggumpal di kepala. Googling pun tidak puas rasanya. Namun setelah bertanya ke mbak penulis tadi, saya jadi tenang. Toh dia sudah menerbitkan kumcer dengan ISBN hasil usaha sendiri ke Salemba. Di blog lain saya juga pernah membaca, katanya ur...