Postingan

Sini-sini Kenalan sama Kampung Fiksi!

Haloooo pembaca setia! Aduh pede banget saya kalo blog ini banyak pembaca setianya hehehehe. Kembali lagi berjumpa dalam postingan curcol saya (atau postingan buat lomba, uhuk) dalam rangka mendapatkan paket buku atau voucher beli buku. Mana aja boleh, saya tampung kok. Jujur gila ga sih?

Kau Tahu, Sayang?

Kau tahu, sayang? Cinta itu tidak hilang Dia hanya berganti rupa Begitulah sifatnya sebagai rasa Dari sedih jadi marah Benci jadi senang Kecewa lantas pilu Tapi itu wajar, sayang Begitulah manusia dalam merasakan Tak mungkin kau selamanya bahagia Tak pantas juga kau dikutuk terus berduka Pernah dengar kan, hidupmu bagai roda? Sudahlah, sayang Jangan tangisi kesalahan Terimalah kenyataan Bahwa kau tengah duduk di kursi pesakitan Menghirup aroma luka dan dahaga Akan cinta

Minggu Kedua di Tanah Papua

Gambar
Minggu kedua PKL. Hanya satu kata yang dapat menggambarkannya dengan tepat. Amazing. Gue mendapat limapahan pengalaman yang belum tentu sepadan kalo gue berada di belahan bumi lain saat ini. Secara garis besar gue suka iklim di lingkungan kerja ini. Walaupun gue akui gue bukan orang yang supel, penuh rasa percaya diri pada pertemuan pertama, atau mudah berinteraksi dengan lawan jenis. Pada dasarnya gue tetap dapat melalui hari-hari gue dengan baik.

Prompt #39 Bakso Setan

Gambar
dokumentasi Rinrin Indrianie “Yang, jadi cantik lagi dong yang. Ngambek melulu ah kamu.” “Apaan sih?! Oh jadi gitu? Jadi aku sekarang ga cantik? Terus harus berubah jadi cantik, demi kamu? Jadi kamu ga nerima aku apa adanya?” “Ih yang apaan sih kok kamu jadi lebay gini?” “Aku lebay? Kalo ga suka lagi sama aku, cari pacar lain sana.”

Sentuhlah Dia

Gambar
shutterstock.com Lo tau apa rumusnya bikin cewek kelepek-kelepek? Sentuhlah dia tepat di hatinya! Ari Lasso mengajarkan pada kita bahwa memiliki seorang perempuan dalam pelukan lo untuk selamanya adalah dengan menyentuh hatinya. Ingat. Sentuh hatinya. Jadi, buat elo-elo cowok yang suka nyakitin hati cewek, ke laut aja. Ah tapi nyuruh orang ke laut itu udah basi. Ke sungai aja. Mungutin sampah yang nyumbat aliran sungai. Biar Jakarta ga banjir melulu.

Sepasang Mata Tanpa Dosa

Gambar
shutterstock.com “Kamu mau bilang apa tadi sayang?” Fatia menatapku dengan mata-bulat-bening-tanpa-dosanya. Seluruh kosa kata yang telah kususun mati-matian demi mengurangi rasa patah hatinya berhamburan keluar dari kepala. Ah, gagal lagi. Sepasang mata itu selalu membuatku terpaku dan menghilangkan sisi antagonis dalam diriku. Keduanya meluluhkanku pada detik pertama lalu membuatku tak berdaya pada detik berikutnya. Kalau tahu bakal begini jadinya, aku tidak mau jadi pacarnya.

Prompt #38 Beberapa Langkah Lagi

Gambar
shutterstock.com “Lo punya kaki yang bagus, melangkahlah.” Dengan jari jemari gemetar, kurentangkan kedua tangan ke tembok. Pelan-pelan kulangkahkan kaki satu demi satu. Tiga langkah berlalu tanpa ragu. Aku semakin mantap menjejak. Kuangkat wajah. Adri tersenyum. “Tinggal beberapa langkah lagi, lo bisa pegang tangan gue. Nanti gue bantu lo jalan keluar. Bosen kan di kamar terus?”

Halo, Timika!

Di sini jam 3 sore yang artinya jam 1 siang di Bogor dan jam 2 siang di Makassar. Hari ketiga gue di Timika. Ini pengalaman pertama tinggal sendirian jauh dari keluarga dan orang-orang yang gue sayang lainnya. Sebelumnya gue pernah tinggal jauh dari orang tua tapi kan waktu itu gue numpang di rumah budhe. Kali ini gue bener-bener menjadi orang asing. Tadi gue baru selesai nyuci dan nyetrika. Sejauh ini hari yang gue jalani biasa-biasa aja. Karena tempat PKL gue ini memang menyediakan akomodasi yang cukup menyenangkan, sejujurnya ini tetap menjadi zona nyaman meski gue berada jauh dari hal-hal yang gue akrabi. Ada fasilitas makan, tidur, kesehatan, kendaraan.. apalagi ya? Nah ini lebih dari disyukuri.
Haloooooooooooow blog! Post terakhir sebelum gue ke Papua kurang lebih... dua belas jam dari sekarang? Eh ga. Delapan belas jam dari sekarang? Ya! Gue Insya Allah akan PKL di sana. Excited! Gue sempet nangis-nangis kecil karena takut kangen haha. Upps tapi gamau banyak-banyak cerita soalnya malu! Kangen sama siapa? HAHA. Jangan ah jangan. Ntar juga ketemu lagi {}

Persinggahan

Pada hari-hari, bulan-bulan, dan tahun-tahun yang indah Terima kasih telah memberi kenangan yang enggan pindah Kenangan tersebut mendekam dalam dadaku Memenjara separuh kapasitas memoriku

Waktu Indonesia Bagian Rindu

Gambar
shutterstock.com “Mana emailnya? Aku keburu ngantuk nih! Buruan dooong!” “Iya bentar. Koneksinya lemot nih.” “Lewat mana gitu ngirimnya. Dropbox kek.” “Lewat message di Facebook aja mau ga?” “Yaudah. Bilang kalo udah beres ngirim.” “Sip.” Fala mencibir. Coba dari tadi punya ide begini. Dia pasti sudah terlelap di kasurnya yang empuk di bawah lindungan selimutnya yang nyaman. Tak perlu dia memusingkan koneksi internet yang bikin darah tinggi atau  email yang sedang mengalami gangguan. Apalagi kalau ia harus sekelompok dengan Nana. Cewek bawel dan tidak sabaran yang sering menjadi ujian baginya ketika mengerjakan tugas kelompok. Nah! Tugas kuliahnya berhasil ia kirim melalui Facebook pada temannya.

Jadi Ceritanya

Jadi ceritanya besok ujian kompetensi sebelum dilepas buat PKL. Gue belum bener-bener belajar karena buku-buku dari semester 1-4 kekunci dalam lemari yang pintunya macet. Gue juga lupa naro rangkuman di mana. Aduh lengkap banget ini pusingnya. Btw kemarin gue medical check up. Hasilnya langsung dikirim ke perusahaan. Sebetulnya gue pengen minta salinannya.

Menjadi Ratu

Gambar
shutterstock.com “Itu siapa, Lan?” “Oh itu. Pacar barunya Tio. Cantik ya? Kata orang-orang sih, mereka belum lama pacaran. Mereka jadi dekat sejak KKN. Padahal cewek itu banyak yang mendekati lho. Hebat ya, dia lebih memilih Tio. Aku kira wajar saja, mereka terlihat seperti pasangan sempurna,” komentar Lani panjang lebar. Aku menanggapi dengan senyum hambar.

25 Januari

Rombongan orang berbaju hitam datang. Mereka memenuhi pekarangan juga ruang depan. Sebagian memasang wajah duka. Sisanya mengguman, memuji pelaku kebaikan yang telah berpulang. Di antara orang-orang itu tinggal aku yang tepekur di pojok. Bersusah hati sekaligus mengutuk diri. Mengapa aku datang terlambat?

Catatan Tengah Malam

Hai, blog. Hari ini panjang. Gue kuliah pembekalan dari jam delapan pagi sampai jam lima sore. Itu lelah? Ga juga. Itu bosan? Lumayan. Maksud gue, tanpa punya cukup kesempatan buat minum itu ga enak. Gue kehausan. Lagian udaranya dingin, jelas gue jadi ngantuk terus. Nanti jam setengah tujuh pagi gue udah berangkat lagi buat kuliah pembekalan. Rasa-rasanya gue harus ngantongin banyak cerpen biar ga nguap-nguap terus. Oh ya salah satu temen gue minta dibuatin cerpen berdasarkan kisah cinta dia dan pacar (atau mantan) -nya. Tapi gue belum sempat nulis sekarang. Soalnya tadi gue baru ngerjain satu cerpen buat lomba. Hmm lumayan lho hadiahnya! Hosting dan domain gratis. Siapa yang ga mau? Well udah deh curhatnya. Masih banyak kerjaan. Daaah :)

Ketika Saya Menulis Puisi

Keasyikan menulis FF membuat saya sedikit sulit untuk kembali menulis cerpen. Pada akhirnya, entah mengapa atau apa hubungannya, saya justru memenuhi blog ini dengan puisi-puisi cinta. Seringkali saya aktif menulis puisi ketika saya merasakannya sendiri. Sangat jarang saya menuliskan puisi sebagai "fiksi". Ini lebih sebagai wadah curhat terselubung yang membuat saya nyaman walau tidak sepenuhnya menuntaskan persoalan.

Apakah Kita Akan Jatuh Cinta Lagi

Kamu percaya reinkarnasi? Apa nanti kita ketemu dan jatuh cinta lagi? Aku tidak percaya. Bagiku, lebih dari cukup mencintaimu, walau hanya sekali. Bukankah hal indah ingin kau ulang berkali-kali? Tidak denganmu. Kau sempurna.  Seperti sebuah hari ketika seorang ibu melahirkan bayinya. Bila berulang-ulang, akan menjadi biasa. Kau luar biasa, maka kau tidak ada untuk kali kedua. Bagaimana bila kita terpisah karena dimakan usia? Atau bila tiba waktunya salah satu dari kita lebih dulu menginjak surga? Maka kita akan saling menunggu hingga yang lainnya datang. Lalu kita bergandengan tangan. Melanjutkan hidup di tempat di mana waktu berhenti berjalan. Tidakkah salah satu dari kita akan merasakan kehilangan? Tidakkah cinta mendatangkan kehangatan dari kerinduan? Tidakkah menunggu adalah salah satu bentuk mencintaimu? Oh maka terjawab sudah semua pertanyaanku. Maka selesai sudah kujelaskan makna cinta padamu.

Ada Dua Burung yang Bisa Terbang

Ada dua burung, mereka sepasang Satu ingin terbang Melihat-lihat dari dekat, barisan awan Satu lagi terlalu mencintai sarang Ada dua burung yang tidak sama-sama terbang Mereka mengembara ke berbagai lahan Dengan sayap sama-sama mengembang Tapi pandang berbeda layang Dan dua burung yang bisa terbang Hanya satu yang melayang-layang Satunya diam Menikmati semesta di hamparan

Anggap Saja Puisi

Jika Kau Seperti Aku

Gambar
shutterstock.com Jika kau jatuh cinta Seperti aku Maka beginilah rasanya Biar kuceritakan padamu Jika kau jatuh cinta Seperti aku Jiwamu melayang ke mega Berpendar bersama aurora