Postingan

Minggu Terakhi PKL Lalalaala

Dalam keadaan macam apa gue menulis post ini? Ayo tebak. Yang kenal gue dan gue curhatin selama PKL pasti tau hahaha. Pertama, PKL adalah salah satu hal terbaik seumur hidup gue. Nantinya mungkin hal terbaik lain dalam hidup gue selain PKL dan kuliah adalah menikah, melahirkan, bla bla oke kejauhan pikirannya. Kedua, PKL adalah salah satu hal terbaik selama gue kuliah di Diploma yang sangaaaat gue syukuri. Ketiga, PKL adalah salah satu hal terbaik tahun ini. Gue tipe orang yang ekspresif dan mudah bahagia jadi tolong jangan heran kenapa PKL "aja" ampe gue bilang kayak gini hahahahahaha.

Tentang Natasha

Apa dia orang yang tepat? Kamu tidak akan pernah tahu itu kecuali kamu sudah menjalaninya. Kamu telah mencobanya. Jadi, kamu harus berani patah hati. Siap menerima segala risiko. Berjanji tiada merasa patah atau menyerah. Karena begitulah hidup. Di satu titik kamu bahagia. Titik selanjutnya, kamu nelangsa. Bukan hanya soal cinta. Tapi juga keluarga, karir, persahabatan, keseharian, sampai masakan yang baru kamu pelajari resepnya. Kalau belum apa-apa kamu menyerah, mana bisa kamu melihat hari esok yang lebih cerah? Semoga dia orang yang tepat.

Curhat Hari Ini

Besok Hari Rabu

Besok Hari Rabu Hei, aku rindu! Kita belum bertemu Rasanya aku ingin mati beku! Asal kau tahu Kurayakan rindu dalam tangis Ia tumpah meriah Mengingat wajahmu yang manis Juga kenangan-kenangan yang enggan pindah Ia tumpah berlimpah Membasahi wajah Membiarkanku merasa biru Hei, sesiapa yang menjadi tempatku bertumpu Persetan Cepat datang! Rentangkan tangan Sambut aku dalam dekapan Dan buat aku berhenti menangis Pada sesiapa yang menjadikan aku pilu Aku memikirkanmu Setiap waktu

Prompt #41 Dua Macam Tatapan Perempuan

Gambar
shutterstock.com Ibu bilang hanya ada dua macam perempuan yang hidup zaman sekarang. Perempuan yang mencintaimu dengan perasaan atau mencintaimu dengan uang. Celakalah kau yang dicintai karena alasan nomor dua. Namun tahukah kau alasan nomor dua lebih bisa diterima? Sebab lelaki yang menyodorkanmu cinta belum tentu bisa memberi makan. Tapi cinta akan datang pada lelaki yang setia membayar tagihanmu tiap bulan.  Sederhanya, cinta belum tentu datang bersama uang tapi uang akan diikuti dengan cinta. “Sayang, minggu depan aku harus datang ke acara pernikahan teman lama. Aku ingin beli sepatu baru.” “Tapi honey , bulan lalu kamu punya tiga pasang sepatu baru.”

Kala Rindu

Gambar
shutterstock.com Rindu itu Soal waktu Rentang ketika kita tidak bertemu Atau saling mengadu Rindu itu Bukan spasi Antara sana dan sini Tapi dari waktu itu hingga hari ini Rindu itu menggebu Bagai ombak yang menderu Menghantam karam mengharap samudera Tapi belum tepat baginya untuk menggapai atau berjumpa

Tangkas Mengemudi Demi Keselamatan Diri

Gambar
            Pagi yang berawan, tidak mendung, tidak juga cerah. Sabtu, 8 Maret 2014, sekitar pukul 8.00 WIT di tempat parkir Kolam Renang Kuala Kencana, terlihat beberapa panitia Perayaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional berkumpul. Sebentar lagi, area kolam renang itu tidak hanya akan dipenuhi oleh masyarakat komunitas Kuala Kencana yang ingin menikmati akhir pekan mereka. Namun juga oleh para ibu yang bersemangat untuk ikut berpartisipasi dalam Perayaan Bulan K3 Nasional.             Setiap tahunnya sejak belasan tahun silam PT Freeport Indonesia (PTFI) rutin menyelenggarakan beragam kegiatan untuk memperingati Bulan K3 Nasional. Kegiatan itu tidak hanya diadakan untuk para karyawan PTFI maupun kontraktor dan privatisasi tapi juga keluarga karyawan maupun pihak-pihak yang berinteraksi langsung dengan PTFI. Seperti Lomba Ketangkasan Mengemudi kali ini. Lomba tersebut terdiri ...
Short post . Gue udah ngetik TA lebih dari 12 jam dan malas berhenti, haha. Gue semangat banget entah kenapa. Mungkin karena gue jatuh cinta dengan dunia Public Relations . Atau karena gue bahagia dengan pengalaman selama di Papua. Catatan harian gue di jurnal banyak sekali. Hampir tiap hal baru yang gue temukan di sini gue tulis di jurnal. Bukan jurnal yang nanti gue kumpulin ke kampus ya tapi jurnal pribadi yang gue bawa ke mana-mana. Jangan-jangan 80% Bab 4 bisa gue beresin malam ini juga. Total ketikan Tugas Akhir gue baru 12 halaman.

Sini-sini Kenalan sama Kampung Fiksi!

Haloooo pembaca setia! Aduh pede banget saya kalo blog ini banyak pembaca setianya hehehehe. Kembali lagi berjumpa dalam postingan curcol saya (atau postingan buat lomba, uhuk) dalam rangka mendapatkan paket buku atau voucher beli buku. Mana aja boleh, saya tampung kok. Jujur gila ga sih?

Kau Tahu, Sayang?

Kau tahu, sayang? Cinta itu tidak hilang Dia hanya berganti rupa Begitulah sifatnya sebagai rasa Dari sedih jadi marah Benci jadi senang Kecewa lantas pilu Tapi itu wajar, sayang Begitulah manusia dalam merasakan Tak mungkin kau selamanya bahagia Tak pantas juga kau dikutuk terus berduka Pernah dengar kan, hidupmu bagai roda? Sudahlah, sayang Jangan tangisi kesalahan Terimalah kenyataan Bahwa kau tengah duduk di kursi pesakitan Menghirup aroma luka dan dahaga Akan cinta

Minggu Kedua di Tanah Papua

Gambar
Minggu kedua PKL. Hanya satu kata yang dapat menggambarkannya dengan tepat. Amazing. Gue mendapat limapahan pengalaman yang belum tentu sepadan kalo gue berada di belahan bumi lain saat ini. Secara garis besar gue suka iklim di lingkungan kerja ini. Walaupun gue akui gue bukan orang yang supel, penuh rasa percaya diri pada pertemuan pertama, atau mudah berinteraksi dengan lawan jenis. Pada dasarnya gue tetap dapat melalui hari-hari gue dengan baik.

Prompt #39 Bakso Setan

Gambar
dokumentasi Rinrin Indrianie “Yang, jadi cantik lagi dong yang. Ngambek melulu ah kamu.” “Apaan sih?! Oh jadi gitu? Jadi aku sekarang ga cantik? Terus harus berubah jadi cantik, demi kamu? Jadi kamu ga nerima aku apa adanya?” “Ih yang apaan sih kok kamu jadi lebay gini?” “Aku lebay? Kalo ga suka lagi sama aku, cari pacar lain sana.”

Sentuhlah Dia

Gambar
shutterstock.com Lo tau apa rumusnya bikin cewek kelepek-kelepek? Sentuhlah dia tepat di hatinya! Ari Lasso mengajarkan pada kita bahwa memiliki seorang perempuan dalam pelukan lo untuk selamanya adalah dengan menyentuh hatinya. Ingat. Sentuh hatinya. Jadi, buat elo-elo cowok yang suka nyakitin hati cewek, ke laut aja. Ah tapi nyuruh orang ke laut itu udah basi. Ke sungai aja. Mungutin sampah yang nyumbat aliran sungai. Biar Jakarta ga banjir melulu.

Sepasang Mata Tanpa Dosa

Gambar
shutterstock.com “Kamu mau bilang apa tadi sayang?” Fatia menatapku dengan mata-bulat-bening-tanpa-dosanya. Seluruh kosa kata yang telah kususun mati-matian demi mengurangi rasa patah hatinya berhamburan keluar dari kepala. Ah, gagal lagi. Sepasang mata itu selalu membuatku terpaku dan menghilangkan sisi antagonis dalam diriku. Keduanya meluluhkanku pada detik pertama lalu membuatku tak berdaya pada detik berikutnya. Kalau tahu bakal begini jadinya, aku tidak mau jadi pacarnya.

Prompt #38 Beberapa Langkah Lagi

Gambar
shutterstock.com “Lo punya kaki yang bagus, melangkahlah.” Dengan jari jemari gemetar, kurentangkan kedua tangan ke tembok. Pelan-pelan kulangkahkan kaki satu demi satu. Tiga langkah berlalu tanpa ragu. Aku semakin mantap menjejak. Kuangkat wajah. Adri tersenyum. “Tinggal beberapa langkah lagi, lo bisa pegang tangan gue. Nanti gue bantu lo jalan keluar. Bosen kan di kamar terus?”

Halo, Timika!

Di sini jam 3 sore yang artinya jam 1 siang di Bogor dan jam 2 siang di Makassar. Hari ketiga gue di Timika. Ini pengalaman pertama tinggal sendirian jauh dari keluarga dan orang-orang yang gue sayang lainnya. Sebelumnya gue pernah tinggal jauh dari orang tua tapi kan waktu itu gue numpang di rumah budhe. Kali ini gue bener-bener menjadi orang asing. Tadi gue baru selesai nyuci dan nyetrika. Sejauh ini hari yang gue jalani biasa-biasa aja. Karena tempat PKL gue ini memang menyediakan akomodasi yang cukup menyenangkan, sejujurnya ini tetap menjadi zona nyaman meski gue berada jauh dari hal-hal yang gue akrabi. Ada fasilitas makan, tidur, kesehatan, kendaraan.. apalagi ya? Nah ini lebih dari disyukuri.
Haloooooooooooow blog! Post terakhir sebelum gue ke Papua kurang lebih... dua belas jam dari sekarang? Eh ga. Delapan belas jam dari sekarang? Ya! Gue Insya Allah akan PKL di sana. Excited! Gue sempet nangis-nangis kecil karena takut kangen haha. Upps tapi gamau banyak-banyak cerita soalnya malu! Kangen sama siapa? HAHA. Jangan ah jangan. Ntar juga ketemu lagi {}

Persinggahan

Pada hari-hari, bulan-bulan, dan tahun-tahun yang indah Terima kasih telah memberi kenangan yang enggan pindah Kenangan tersebut mendekam dalam dadaku Memenjara separuh kapasitas memoriku

Waktu Indonesia Bagian Rindu

Gambar
shutterstock.com “Mana emailnya? Aku keburu ngantuk nih! Buruan dooong!” “Iya bentar. Koneksinya lemot nih.” “Lewat mana gitu ngirimnya. Dropbox kek.” “Lewat message di Facebook aja mau ga?” “Yaudah. Bilang kalo udah beres ngirim.” “Sip.” Fala mencibir. Coba dari tadi punya ide begini. Dia pasti sudah terlelap di kasurnya yang empuk di bawah lindungan selimutnya yang nyaman. Tak perlu dia memusingkan koneksi internet yang bikin darah tinggi atau  email yang sedang mengalami gangguan. Apalagi kalau ia harus sekelompok dengan Nana. Cewek bawel dan tidak sabaran yang sering menjadi ujian baginya ketika mengerjakan tugas kelompok. Nah! Tugas kuliahnya berhasil ia kirim melalui Facebook pada temannya.

Jadi Ceritanya

Jadi ceritanya besok ujian kompetensi sebelum dilepas buat PKL. Gue belum bener-bener belajar karena buku-buku dari semester 1-4 kekunci dalam lemari yang pintunya macet. Gue juga lupa naro rangkuman di mana. Aduh lengkap banget ini pusingnya. Btw kemarin gue medical check up. Hasilnya langsung dikirim ke perusahaan. Sebetulnya gue pengen minta salinannya.