http://www.shutterstock.com/pic-84006661/ "Ikat," ujar Madelin. Tony menurut. Ia memotong tali, menyatukan kedua pergelangan tangan Madelin dan membuat simpul yang kuat. "Jangan lupa, ikat juga kakiku," pinta Madelin sembari merapatkan kakinya. Dengan cekatan, Tony membuat simpul lebih kuat untuk menjaga kedua kaki jenjang Madelin tetap di tempat. "Nah, sekarang bungkam mulutku dengan syal itu. Lalu kau boleh pergi." Tony tidak berkata apa-apa. Setelah melaksanakan perintah Madelin, ia meninggalkan gudang itu. Udara begitu pengap di dalam. Sedari tadi Tony menahan diri untuk tidak bersin. Debu yang tebalnya beberapa senti bisa membunuh Madelin dengan mudah, pikirnya sambil menggelengkan kepala.