Postingan

Prompt #34 Pedang di Bawah Bulan

Gambar
shutterstock.com Kugenggam tangan Cal erat-erat. Kalau ia bukan manusia biasa, tulang-tulangnya pasti sudah berkeretak. Tangannya yang hangat terasa lembut dalam genggamanku yang dingin dan kaku serupa batu. Ya, kalau pacarku manusia biasa, darahnya akan membeku akibat sentuhanku. Namun Cal baik-baik saja, tetap normal suhu tubuhnya, meski angin dingin melingkupi kami akibat aku. Bila ada aku, sekitarku akan terasa lebih dingin dan sunyi. “Kita bisa. Aku yakin.” Suara Cal terdengar tidak yakin. Aku tidak berani menatap kedua bola matanya yang kureka mulai basah. Aku menebak itu dari suaranya yang sengau. Sepertinya ia sedang menguatkan diri untuk tidak mulai histeris dalam pelukanku. Ah, ia selalu menampilkan diri sebagai sosok tabah. Padahal tak ada salahnya mengakui dirimu lemah.

Prompt #34 Senja Pengabdi Dewa

Gambar
devianart.com Krak. Suara tulang yang hancur akibat kuinjak menguarkan bau asam. Aku mengeryit jijik. Sudah belasan kali aku melakukan ini, tetap saja sulit membiasakan diri. Aku masih seorang pejuang minor. Bahkan izin kepemilikan senjataku hanya terbatas pada pedang perak dari pabrik Hades. Mereka bilang, kalau aku cukup kuat dan taat, aku akan segera naik pangkat. Sebentar lagi aku akan dibekali peluru perak, anak panah dengan bulu phoenix, dan air suci dari Istana Poseidon. Sebenarnya aku lebih tertarik mengunjungi istananya dibanding kemungkinan membunuh lebih banyak makhluk astral dengan air sucinya.

Prompt #33 Sebuah Kejutan

Gambar
shutterstock.com Aku tersenyum kecil sambil menggosok kedua telapak tangan. Ini akan menjadi sebuah kejutan! Kau pasti senang. Sepagi ini aku datang sambil membawakanmu sarapan. Yah, mungkin ini bukan kejutan yang mewah atau membuatmu membelalakkan mata. Tapi, bukankah kau suka mendapat limpahan perhatian? Apalagi aku sudah lama tidak mengunjungimu di rumah. Sebelah tanganku baru akan mengetuk pintu ketika tukang pos muncul di belakangku. Terdengar teriakanmu dari jendela lantai dua rumahmu. Dari kamarmu. Langkah kakimu terdengar ribut menuruni anak tangga. Aku tahu, kau pasti suka kehadiranku. Aku belum memberitahumu bahwa aku sudah pulang dari hari Minggu. Aku akan menjadi alasanmu berkata I Like Monday .

Kau Aku-aku

Gambar
shutterstock.com Apa yang kau aku Sebagai milikmu Nyatanya hanyalah sebatas anganmu Untuk kau sebut kepunyaanmu Apa yang kau aku Sebagai masamu Telah berganti Ditelan makin tuanya usia bumi

Oh, December....

HAAAEEEEEE SODARA SODARA! Gue, akhirnya, dengan keyakinan sepenuh hati mengupdate blog ini. Ini tulisan pertama di bulan Desember. Sarang laba-labanya udah bejibun, baunya udah apek, suasananya udah ga banget. Tapi aku tetep sayang blogku {} Kalian apa kabar semua? Baik kaaaan? Harus dong! Saat ini gue berada pada titik kebimbangan tingkat akhir. Mungkin karena hal yang bikin stres itu banyak dan datengnya barengan jadi..... ya..... sedikit terlalu banyak himpitan dalam dada. Hampir sebulan gue ga bisa mandi tanpa air panas. Obat yang gue dapat dari klinik memang manjur tapi gue lupa minum setelah empat puluh delapan jam setelah mendapatkan resep. Gue orang yang sulit untuk melakukan rutinitas semacam itu. Bahkan vitamin yang udah gue punya setahun pun ga habis-habis. Akuilah para pemilik otak kanan yang lebih aktif dibanding otak kirinya, kalian akan sulit melakukan hal yang sama.

Cerfet #MFF: Tiga Hati Dua Generasi

Gambar
Satu | Dua | Tiga | Empat | Lima | Enam | Tujuh | Delapan | Sembilan | Sepuluh | Sebelas | Dua belas | Tiga belas | shutterstock.com Kinansih menatap lawan bicaranya sembari mengangkat dagu. Sudut bibir kanannya naik. Dalam hatinya menggembung rasa jijik. Seluruh masa depannya berada dalam genggaman perempuan laknat itu. Perempuan yang tidak ada seujung kuku dibandingkan dirinya. Perempuan yang tidak jelas asal usulnya. Perempuan macam apa yang lebih kamu pilih dibanding aku, mas?!

Hal-hal Bodoh yang Masih Gue Lakukan

Tadi malan gue panik sampe....nangis. Iya, coba kalo gue punya kamus kedokteran atau ensiklopedia kedokteran untuk daftar keadaan yang harus dianggap darurat atau wajar. Soalnya kadang kita meremehkan suatu penyakit tapi ternyata itu gawat. Kadang kita pikir itu sakit berat ternyata hal yang wajar. Nah lho. Sosialisasi kepada masyarakat awam untuk mengetahui alarm keadaan fisiknya memang belum populer ya. Gue salah satu korbannya.

#NoteToSelf 1

Buat yang ngira postingan baru gue cerpen atau resensi, mohon maaf sekali. Gue belum bisa nulis sesuatu yang kudu direwrite atau dipoles sana sini. Gue juga ga sempat blogwalking, bukan karena sok sibuk, tapi tenaga gue udah habis duluan sebelum duduk di depan laptop. Mungkin gue masih nyampah di Twitter tapi gue ga perlu berpikir apa yang didapatkan pembaca dari sana. Maksudnya, gue ga perlu khawatir sama typo atau logika cerita. Benar? :)

Tanpa Dia

Gue pengen curhat. Lama ga ngeblog tetiba malah curhat, ga banget ya update-an gue? Hahah. Anggap saja blog ini sahabat sekaligus pendengar terhebat. 

Dendang dan Tari

Kalau tidak menahan diri sekuat hati, mungkin Ratih sudah membiarkan tubuhnya menari. Ia bisa merasakan hati kecilnya berdendang dengan riang. Ia bisa merasakan betapa kakinya melangkah dengan sangat ringan. Alya merasakan hal yang sama dengan cara yang berbeda. Langkahnya ringan seperti hampir hilang kesadaran. Tubuhnya menari dalam irama patah hati. Ia berdendang, menyanyikan tembang kesedihan.

Cerfet #MFF: Hujan Deras Di Luar Sana

Gambar
shutterstock.com Mungkin seperti ini rasanya menjadi lengkap, menemukan pemilik tulang rusuknya dengan sebelah sayap. Alya semakin merapatkan tubuhnya pada dada bidang Rio. Meski hujan turun dengan deras, seluruh tubuhnya terasa hangat. Seakan sel-sel tubuhnya bekerja lebih aktif. Membuat suhu tubuhnya meningkat. Membuat detak jantungnya makin cepat. Kemudian kedua pipinya bersemu. Kulit mereka bertemu.

Prompt #26 Kalau Mereka Tidak Bersama

Gambar
dokumentasi : Rinrin Indrinie “Martin?” Perempuan itu menatapnya, mencari kekuatan di dalam sana. Lelaki yang menggenggam tangannya mengangguk mantap, meyakinkan.

Prompt #25 Satu-satunya Kesempatan

“Ini pekerjaan mudah, Yun. Malah kamu bisa bawa Sari ke mana-mana.” Kutatap Sari yang tertidur lelap di sampingku. Semalam, ia beberapa kali terbangun dan menangis histeris. Ia terus meminta susu. Makin tak tahan aku bertemu Warti hari ini. Sudah kubulatkan tekad untuk menerima ajakannya. Ah, kenapa tak dari dulu saja kulakukan pekerjaan ini?

Hakikat Kesabaran

Kau tahu apa hakikat dari kesabaran? Adalah ketika kau berhasil membiarkan dirimu bertahan hingga sampai tujuan. Bukan berarti kau harus mendapatkan yang kau inginkan. Tapi bagaimana caranya kau tetap bersabar atas apapun yang digariskan Tuhan. Hal terpenting dari pelajaran kesabaran ini adalah kemampuanmu menerima kenyataan. Ya, sesederhana itu. Belajar kehidupan memang tak perlu muluk-muluk. Tak ada rumus pastinya. Namun kau dijamin merasakan manfaatnya bila berhasil melaluinya. Saat ini pun kau tengah berada dalam masalah. Sebuah cobaan menghadang tekad bajamu. Masalah ini menekanmu sampai ke akar, merangsek dengan kasar ke dalam celah sanubarimu, dan merusak konsentrasimu. Ia memiliki daya serupa seluruh dunia beserta bencananya ditumpahkan ke dalam kepalamu. Begitulah kira-kira yang kau rasakan. Padahal kau alpa, ada tujuh milyar manusia, dan bukan cuma kau yang dicintai olehNya. Bukan cuma kau yang menerima cobaan dariNya.

Pada Masa Kita Cuma Bisa Berdoa

Ada satu masa di mana yang bisa kita lakukan cuma berdoa Masa-masa itu datang ketika hatimu pecah Kekuatanmu melemah Lalu kau merasa kalah Pada masa kita cuma bisa berdoa Nama Tuhan seakan ada di mana-mana Baik dalam tangkupan tangan kita Juga tanah letak sujud kita

Prompt 24 Cinta yang Hebat

Gambar
Dalam setiap hela nafas yang kutarik, detak jantungku makin cepat makin cepat tiap menit. Dunia tidak lagi bundar. Dunia hanyalah istilah yang kutemukan dalam menyebut jarak tempatku berpijak darimu.  

Bored

Postingan singkat ini curcol, kalo keberatan skip aja ya huehehhe! Mau baca yang lebih asik, bisa lihat d bawah postingan ini atau ke sini . Tenaaang, gue rajin update blog terus karena lagi banyak kegiatan nulis yang diikutin. Jadi begini, dari kemarin gue merasa ga enak badan. Gatau deh kenapa. Kepala itu sakit banget. Bahkan waktu gue pake telentang dan disangga bantal. 

#TributeToPram Sebuah Kesan Tentang Seorang Sastrawan

#TributeToPram Jika saya harus menulis kesan tentang Pram, maka saya awali cerita ketika berkenalan dengan karyanya. Waktu itu saya kelas 2 SMA dan akan mengikuti sebuah lomba resensi dalam rangka memeringati Bulan Sastra. Saya sering mendengar nama Pram di mana-mana tapi menyedihkan, saya belum pernah membaca bukunya. Akibat mendaftar lomba resensi tersebut saya pun harus membaca buku Pram. Karena ada empat buku yang akan diundi untuk diresensi tiap peserta, salah satunya adalah Gadis Pantai. Buku karya Pram tersebut saya dapat sebagai pinjaman dari guru Bahasa Indonesia. Saya pun membaca buku tersebut sampai habis.

Prompt #23 Athena

Gambar
s774.photobucket.com Siapa bilang cinta tak ada logika? Bohong! Cinta kami dilandasi oleh isi kepala. Perempuan yang kucintai ini adalah seorang termahsyur yang menolong para pahlawan, diberkahi kebijaksanaan dari ibunya, dan kuat seperti ayahnya. Semua orang memuja kesuciannya seusai gelar yang tersemat padanya. Dialah Athena. Aku punya dua orang murid yang tentu kalian semua kenal karena filmnya menjadi Box Office. Itu lho, Percy Jackson dan Annabeth. Ah, mereka berpura-pura sedang akting. Padahal, demi Tuhan, mereka memang anak manusia separuh dewa! Dari merekalah akhirnya aku bertemu Athena dan jatuh cinta.

Biar Nekat Asal Selamat!

Gambar
Ceritanya, gue adalah seorang mahasiswa biasa yang jatuh cinta pada rutinitasnya. Ga usah gue jelasin kenapa. Naaah tapi ada kalanya kan rutinitas itu bikin bosen? Tentu kita merasa harus melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan. Dalam melakukannya pun kita butuh waktu luang. Nah, itulah gunanya libur panjang! Sebetulnya gue ga pernah mimpi buat traveling jauh-jauh. Pertama, gue ga bakal dapat izin traveling sendirian. Jalan-jalan rombongan sama teman aja paling di seputar bogor. Kedua, gue ga bisa mengharapkan orang tua punya waktu buat traveling. Kan mereka kerja dan waktu cuti mereka terbatas. Ketiga, soal finansial yang bikin mimpi gue semakin suram. Gue pikir, ada ga sih jalan-jalan yang gratis?